Yuhuuuuuu
Bersaing dengan Masalalu sudah full Part on ebook, yuk tim maraton bisa melipir ke playbook, KaryaKarsa dan KBM ya.
Happy reading semuanya."Tapi Dwika benar-benar tidak berselingkuh dengan Nana, Pa! Dwika hanya membantu Nana dan anaknya. Jika bukan Dwika siapa lagi yang akan membantunya? Orangtuanya bangkrut, suaminya tidak peduli bahkan main serong dengan wanita lain. Nana hanya sendirian, Pa. Papa tahu sendiri bagaimana dekatnya Nana dengan kita. Kenapa hanya karena membantu Nana semua orang menyebut Dwika berselingkuh! Perihal kejadian di rumah sakit, asal Papa tahu, Alia yang berbuat barbar, dia menampar Nana berulangkali!, bagaimana bisa Dwika diam, Pa. Siapa yang akan melindungi Nana jika Dwika membela Alia?"
Aku benar-benar sudah angkat tangan, laki-laki yang aku cintai ini sudah benar-benar tidak tertolong lagi cara berpikirnya.
"Gampang saja, Dek. Kalau kamu nggak mau istrimu menuduhmu selingkuh maka jauh-jauh dari sahabatmu itu!" Di saat yang lainnya belum sempat menimpali lagi, Mbak Eva bersuara paling lantang, berbeda dengan suaminya yang terpekur seolah tengah berpikir banyak hal, Mbak Eva justru memperhatikan perdebatan kami ini dengan tenang dan cermat. Saat dia akhirnya angkat suara, putri pemilik perasaan obat di Surabaya ini pun begitu santun.
"Dia nggak mau, Mbak Eva. Dimata Bang Dwika sahabatnya itu manusia paling sengsara di seluruh dunia yang perlu pertolongan dari semua orang." Balasku sinis, tidak lupa juga pandangan kesalku pada Bang Dwika. "Istrinya mana di anggap manusia sih, Mbak."
"Mbak Eva nggak usah jadi kompor, deh! Wong jelas-jelas Mas Dwika bilang kalau dia cuma nolongin Mbak Nana. Kali ini aku nggak setuju sama Mbak Eva dan juga Mbak Alia, sebagai manusia punya hati dikit kek bantuin sahabatnya yang lagi kesusahan. Apalagi keluarga kami sudah dekat dengan Mbak Nana dari kami kecil."
Aku mendengus tidak terima bahkan aku sudah seperti sapi yang hendak mengamuk, pepatah tentang saudara yang akan membela sampai mati ternyata berlaku di keluarga ini. "Oh ya, begitu menurut kamu, Di? Aku harus memaklumi Abangmu yang membantu Sahabatnya itu?"
"Ya iyalah Mbak. Mbok ya jangan baperan sama suami, kalau Mbak mencak-mencak kayak gini yang ada Mas Dwika muak sama Mbak!"
Wooooaaaaaaah, aku bertepuk tangan dengan keras saat adik iparku ini berbicara sebegitu bijaknya bahkan dengan anggunnya dia mengibaskan rambutnya, seolah dia ingin menunjukkan betapa kerennya dia berbicara.
"Orang kalau sudah menikah itu nggak gitu konsepnya, Diana!" Mbak Eva ingin menyela, Cici cantik Surabaya ini sudah merah padam menahan kesal pada adik iparnya, aku bisa mengerti kekesalan Mbak Eva karena dari kejadian sekarang ini dia bisa mempunyai gambaran bagaimana jika hal yang sama terjadi padanya, tapi tidak ingin membiarkan Kakak iparku ini terseret masalah dan ikut-ikutan tidak disukai, aku menggeleng pelan.
Ini masalahku dan aku yang akan menyelesaikannya walau entah bagaimana akhirnya. Aku sudah berada di titik puncak kesabaranku hingga aku sudah tidak peduli lagi hasil akhirnya selain kewarasanku yang di pertaruhkan.
"Kenapa kalau kamu yang ngomong disini aku berasa jadi tokoh antagonis ya, Di. Baiklah kalau menurut kamu begitu, mungkin disini memang aku yang berkecil hati, nggak pengertian dan baperan. Thanks so much kamu udah ajarin aku loh. Eeeh Reza....." sebuah pujian aku berikan di awal membuat Diana senyum-senyum bangga sembari mengangguk-anggukan kepala, tapi saat di akhir aku memanggil suaminya yang sedari tadi diam. Sedikit informasi, Reza suami Diana adalah seorang Manager sebuah club malam di pusat kota, selama aku mengenal Reza, dia pria yang baik. Adik ipar yang pandai menempatkan diri bagaimana dia harus bersikap dan angkat bicara saya berhadapan dengan anggota keluarga yang lain, tapi tidak bisa di pungkiri jika aura flamboyan begitu kental terlihat di wajahnya.Sekarang saat aku memanggilnya, Reza pun bangkit dari duduknya menjadi lebih tegak, "Iya Mbak."
"Kamu beruntung banget loh punya istri pengertian seperti Diana ini. Satu waktu nanti kalau mantan kamu, atau siapapun perempuan dari masalalu, bisa jadi juga mantan waiters di tempat kamu kerja datang dan meminta bantuan kamu, jangan sungkan buat bantuin. Nggak usah ada laporan ke istri kamu kalau kamu bantuin mereka. Bahkan nih ya kalau nanti istri kamu marah-marah kalau kamu bantuin mereka, tinggalin saja ini si Diana. Diana kan istri kamu, sementara orang-orang itu butuh bantuan kamu! Harus kamu prioritasin dong!!!!"

ESTÁS LEYENDO
Bersaing dengan Masalalu
RomanceAlia Wenang kira kehidupannya sempurna, menjadi seorang Ibu Persit dari Dwikara Prasetya dan juga ibu untuk Andika Prasetya yang tengah aktif-aktifnya di usianya yang sudah memasuki sekolah dasar meski, tapi sayangnya kesempurnaan yang dia rasakan n...