[3] Who Are You

178 16 0
                                    


Presenting Yuqi G-idle as Detective Song


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Detective Song's pov

Ini sudah kesekian kalinya aku menerima kasus pembunuhan dari pembunuh tak berhati. Kali ini aku menangani kasus yang paling ku benci. Karena sahabat ku— Minnie menjadi korban karena nya. Tak ada yang melaporkan hal ini, dan aku yang akan melaporkannya sendiri sebagai bentuk balas dendam ku.

Minnie ku yang malang.

Berawal dari aku yang tak dapat menghubunginya. Aku meminta kekasih ku untuk melacak dimana terakhir signal ponselnya terdeteksi. Itu berada di sebuah sungai, membuat ku meyakinkan bahwa seseorang membuangnya kesana untuk mengecoh pencarian Minnie.

Minnie tak memiliki siapapun selain diriku, aku tak bisa menanyakan kesaksian kepada siapapun. Mencari ponselnya pun tak bisa, sungainya memiliki arus yang kencang. Tetapi aku juga tak mungkin membiarkan teman ku tanpa kabar.

Sebenarnya saat itu aku tidak ingin beranggapan bahwa Minnie telah tiada. Namun, seseorang melaporkan menemukan korban pembunuhan. Setelah diidentifikasi, korban itu adalah seorang sebatang kara yang kesepian. Tak memiliki siapa siapa sehingga tak ada yang mengabari kehilangannya.

Mengingatkan ku kepada Minnie.

Setelah korban di Autopsi, tim forensik mengirim laporannya kepada ku. Korban kehilangan napasnya pada pukul 23.45 malam. Kemungkinan korban sedang pulang dan dicegat oleh si pelaku. Tapi tak ada perlawanan dari korban, kemungkinan besar pelaku adalah seseorang yang sangat dikenal korban.

Aku datang ke tempat korban ditemukan. Ku lihat sekeliling, cctv nya dirusak secara sengaja. Terpaksa aku meminta kesaksian dari orang-orang disekitar sana satu persatu. Ternyata cctv telah rusak sejak dua hari sebelum korban ditemukan. Ku coba menanyakan apakah ada seseorang yang mencurigakan, tetapi tak ada yang memberi kesaksian.

"Kaka detektif, apa kaka detektif bisa menemukan kaka ku? kakak ku sudah lama tidak pulang" adunya sedih dari seorang anak kecil. Aku berjongkok menyamakan tinggi kami, ku genggam kedua pergelangannya.

"Siapa nama kakak mu? Pasti kakak bantu carikan" jawab ku sambil menyelipkan sehelai rambut ditelinga nya.

"Shin Yuna, karena kakak tak pulang aku jadi tidak bisa makan" keluhnya sambil mengusap perut. Aku melotot kaget, segera aku mengajaknya ke rumah makan terdekat.

Disana aku mencoba menggali informasi sambil menyuapinya makan. Ternyata mereka adalah kedua anak tanpa orang tua. Yuna menjadi tulang punggung keluarga dan orang tua adiknya. Tetangga mereka tak ada yang memberi atensi saat Yuna menghilang, menanyakan adiknya sudah makan atau belum saja tidak.

Eh, itu berarti korban kali ini memiliki kesamaan dengan korban sebelumnya bukan?

Okay, mari kita coba urutkan.

1. Kim Minjeong, kematiannya dikabarkan setelah mayatnya ditemukan karena tak ada yang melaporkan kehilangannya.
2. Shin Yuna, kehilangannya baru dilaporkan setelah tiga hari menghilang.
3. Minnie, kehilangannya sudah lama dilaporkan tetapi tak ada respon dari kepolisian.

Mereka tak menaruh atensi karena korban bukanlah orang orang ternama..

Aku benci sistem ini.

Tak apa, aku yang akan melakukan ini semua.

Aku menangis dalam diam ku, mengapa mereka mendukung para pelaku kriminal dengan melakukan hal ini. Mendiamkan aksi aksi tak bermoral yang membahayakan semua orang.

Terpaksa untuk sementara waktu, aku menitipkan adik Kim Yuna kepada panti asuhan milik bibiku. Dengan begitu ia akan tetap terawat dan aku bisa meminta kesaksiannya dengan mudah.

Apa kau tahu siapa yang mencurigakan?

...

Tbc

Best(killer)friendWhere stories live. Discover now