[11] Glimpse of Us

117 18 2
                                    

Normal pov

"Aku tanya, kamu kenal Soobin?" tanya Yuqi kepada Lucas setelah sehari mereka tak berkabar. Lucas tak menjawab, ia memandang kekasihnya bingung.

"Sayang, ada apa-"

"Aku tanya kamu kenal engga?! Jangan coba-coba bohong lagi"

"Of course i know, he is my stepbrother!"

Yuqi terdiam, selama ini ia menjalin kasih dengan Lucas dan ia hanya tau jika Lucas adalah anak tunggal. Bahkan Lucas mengaku tak saling kenal saat menunjukan foto Soobin. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kamu dari awal ngaku ke aku kalo kamu anak tunggal! Anak satu satunya"

"Aku anak satu satunya papah ku, aku ga pernah anggap dia dan ibunya sebagaimana dia ke aku"

"Shut up! Aku udah eneg sama omong kosong sampah mu itu!"

Yuqi mendapat telfon dari atasannya. Ia diminta untuk ke kantor. Segera ia meninggalkan pria tinggi itu sendirian.

"Sudah berapa lama waktu yang kau buang, Song?" tanya atasan Yuqi dengan marganya.

"Maaf pak, saya sudah menemukan beb-"

"No, we have not to do this anymore. Kamu di skorsing"

Yuqi jelas membelalakkan matanya. Jelas, ia tidak mau apalagi temannya masih belum jelas keadaanya. Setidaknya, Yuqi hanya ingin memberikannya pemakaman yang layak.

"Aku sudah memperingati mu untuk fokus dengan kasus yang lain, dan sekarang kinerja mu menurun. Ingat, jika bukan karna aku kau tidak akan bisa menginjakan kaki di kantor ini. Masih syukur aku tidak memecatmu" ucap sang atasan memperingati.

Air mata menetes dalam diamnya. Ia menunduk, sang atasan tak memberikan simpati. Tetapi ini juga salahnya. Ia tak bisa mengelak.

"Baik pak, terimakasih atas kesempatannya. Saya pamit undur diri" pamitnya.

.
.
.

Kang Daehyun's House

"Terimakasih sudah menjaga adik ku selama hidupnya, Beomgyu" ucap Daehyun saat mengundang Beomgyu ke kediamannya.

"Sudah kewajiban ku sebagai sahabatnya, aku harap saat itu kau juga melakukan kewajiban mu sebagai saudaranya" celetuk Beomgyu yang membuat Daehyun menaikan alisnya saat memasukan stroberi dalam mulutnya.

"I do, kau sepertinya tau banyak tentang adik ku"

"Melebihi siapapun" sambung Beomgyu pada kalimat Daehyun.

"Kalau begitu seharusnya kau bisa membedakan antara aku dan Taehyun bukan? Sejujurnya perbedaan kami sangat jelas"

"Sebutkan" pinta Beomgyu.

"Kesimpulannya, aku lebih baik daripada Taehyun sehingga Tuhan memberikan ku waktu lebih banyak didunia daripada Taehyun"

"Kesimpulan yang benar adalah, Tuhan lebih sayang Taehyun maka dari itu Taehyun dipanggil lebih dulu untuk bertemu dengan-Nya di surga" balas Beomgyu.

"Apa menurutmu orang tua ku juga disayang oleh Tuhan? Mereka dipanggil diwaktu yang sama bukan?"

"Mereka dipanggil karna Tuhan takut orang tuamu berbuat dosa lebih banyak jika dibiarkan hidup"

"Perkataan yang menyakitkan Beomgyu, sangat menampar"

"Seperti tangan ayahmu"

Mereka berdua tertawa dengan obrolan mereka. Meskipun terdengar pembicaraan yang sensitif. Namun, keduanya terlihat sudah terbiasa dengan hal hal itu.

Keluarga Beomgyu adalah orang orang yang mengabdi pada keluarga Kang, keluarga Taehyun. Ayahnya supir tuan Kang dan ibunya asisten pribadi nyonya Kang. Beomgyu pun sering bermain dengan Taehyun maupun Daehyun. Tetapi keluarga itu berhenti mengabdi ketika Beomgyu selesai dengan sekolah dasarnya. Mereka ingin kembali ke kampung halamannya.

Tanpa mereka tau, garis takdir mempertemukan Beomgyu dan Taehyun kembali di SMA mereka. Iya, Beomgyu merantau seorang diri. Untuk belajar, dan untuk menjadi saksi hidup dari seorang Taehyun.

Tiba tiba air mata menetes pada mata kirinya. Menatap Daehyun rasanya seperti menatap Taehyun. Ia sangat merindukan Taehyun. Ia sangat ingat bagaimana Taehyun mengirim pesan sebelum akhir dari hidupnya.

"Aku akan pergi makan malam dengan Daehyun, ayah dan ibu, setelah ini aku akan mengajak mu makan di restoran cepat saji kesukaan mu" begitu janjinya.

"Kenapa menangis?" tanya Daehyun setengah hati.

"Aku teringat Taehyun, sakit yang ku alami tak akan pernah ku temukan obatnya"

"Apa itu?"

"Rindu, dan obatnya hanya Taehyun"

Daehyun terdiam, ia menghisap tembakaunya kembali. Berpikir sejenak sambil mematikan puntung rokoknya.

"Choi Beomgyu" panggilnya. Beomgyu menjawab dengan menganggukan kepala.

"Apa aku boleh memeluk mu atas nama Taehyun?"

'Greep'

Beomgyu sudah memeluk Daehyun terlebih dahulu. Membenamkan kepalanya pada Dada Daehyun. Meskipun terkesan tidak sopan, tetapi Beomgyu tidak dapat menahannya.

"Sialan, Kang Taehyun yang tidak pernah menepati janji! Katamu kau akan mengajak ku ke restoran cepat saji, tetapi—" Beomgyu tak bisa melanjutkan ucapannya.

"Yes i am"

"Kau, Kang Taehyun kan?"

"Aku akan selalu menjadi Kang Taehyun mu, Choi Beomgyu"

Hoping i'll find, a glimpse of us.

...

Hi there! Gimana hari ini?
Oh ya guys, sejauh ini menurut kalian korbannya itu dibunuh atau bunuh diri? Then, kalo dibunuh siapa pelakunya? Dan apa motifnya?

Best(killer)friendHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin