[13] Not Me

111 20 0
                                    

Normal pov

"Permisi! Permisi!" panggil seseorang dengan suara samar pada kediaman Yeonjun.

Ini masih sangat pagi, bagi Yeonjun dan Soobin yang tukang tidur. Yang membuka pintu adalah Yeonjun. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat dua orang dengan pakaian polisi berdiri dihadapannya.

"Selamat pagi, apa benar Choi Soobin tinggal disini?" tanya mereka, Yeonjun tak bisa berbohong. Mereka minta dipanggilkan Soobin. Yeonjun mencoba tenang dan memanggil Soobin di kamarnya.

Ternyata Soobin sudah bangun dengan keadaan yang rapi, cepat sekali ia bersiap siap. Tak ada raut panik pada wajahnya. Ia justru berpelukan dengan Yeonjun sambil berbisik "Jangan takut, hubungi nomor ini, dia Hueningkai adik kelas ku dulu. Ucapkan saja bila kak Soobin membutuhkan bantuannya di kantor polisi, okay?"

Yeonjun mengangguk dengan bibir yang bergetar. Takut Soobinnya kenapa-kenapa, "Mau antarkan ke depan atau diam disini?" tanya Soobin. Yeonjun meminta untuk mengantar.

"Selamat pagi pak, kami dari kepolisian diperintahkan untuk melakukan penangkapan atas laporan kekerasan yang anda lakukan" lapor mereka.

"Aku tau, izinkan aku berpamitan sesaat" Soobin memeluk Yeonjun dengan tangan kirinya sambil berbisik, "Katakan pada Hueningkai aksesoris ku sudah lengkap" Yeonjun tak paham, tetapi ia tetap mengangguk.

Kedua tangan Soobin diborgol yang membuat hati Yeonjun semakin perih. Ia memandang masuknya Soobin kedalam mobil polisi. Ia masih tak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Tetapi mengikuti arahan Soobin, Yeonjun segera menghubungi Hueningkai. Nomor itu mengangkat panggilannya. Terdengar suara laki laki dewasa dari seberang sana.

"H-halo, apa benar ini Hueningkai?"

"Iya saya sendiri, ada yang bisa dibantu?"

"Ini Yeonjun temannya Soobin"

"Ehh tunggu tunggu, apa Soobin sudah ditangkap?"

"Iyaa, baru saja dan ia meminta ku menghubungi mu"

"Okay okay, apa dia memakai aksesoris nya dengan lengkap?"

"Dia mengatakan begitu, Huening aku takut"

"Tak ada yang perlu ditakutkan kak, apa aku perlu mengunjungi mu?"

"Jika kau tidak keberatan"

"Tidak akan, Kak Soobin sudah berjasa banyak untuk ku. Aku akan mengosongkan jadwal ku hingga kak Soobin terbebas atas tuduhannya"

Belum sempat Yeonjun memberitahu alamatnya, Kai sudah mematikan telfonnya. Tetapi kalimatnya yang menanyakan "Apa Soobin sudah ditangkap" cukup membuat Yeonjun bingung. Seakan akan ini semua sudah direncanakan.

Tak lama kemudian datang seseorang dengan perawakan yang tinggi, membawa makanan untuk Yeonjun tentunya. Mereka saling berkenalan, tetapi Kai terlihat sangat terburu buru. Ia meminta izin untuk membuka komputer Soobin, Yeonjun mengizinkan.

Yeonjun sangat terkejut saat Kai dapat melihat apa yang terjadi pada Soobin. Ternyata aksesoris yang dimaksud adalah camera tersembunyi yang menjadi alat komunikasi antara mereka. Kai juga menanyakan beberapa hal pada Yeonjun.

"Hueningkai, kau ini sebenarnya apa?" tanya Yeonjun ambigu.

"Pftt, aku hanya manusia biasa Kak"

"Bukan maksudku, kenapa akses mu sangat banyak?"

"Ohh, aku seorang pengacara. Tetapi semua gelar yang ku miliki tak ada artinya jika dibandingkan dengan jasa kak Soobin"

Yeonjun hanya mengangguk sok mengerti. Padahal tidak.

"Kak, aku harus pergi ke kantor untuk menemui kak Soobin. Jika kau ingin melihatnya, kau lihat saja dari komputer ini" Yeonjun mengangguk mengerti.

.
.
.

"Hei Huening!" sapa seorang polisi disana saat melihat Kai masuk dengan pakaian kerjanya.

"Siapa yang kau cari? Aku tak melihat satupun pemerintah ataupun petinggi negara yang melintas" tanyanya. Ia bertanya karna Kai dikenal sebagai pengacara pemerintah ataupun orang orang penting yang selalu memenangkan kasus besar.

"Tentu saja bos ku, aku ingin bertemu dengan Choi Soobin" izinnya.

"Kau bekerja untuk Soobin? Jangan bilang kau-"

"Sudah bukakan saja pintunya, mau mempermudah pekerjaan mu atau tidak?"

Alhasil Kai dipertemukan dengan Soobin diruang introgasi. Tangannya menyelip kebawah meja untuk mematikan mikrofon agar orang diluar ruangan tak dapat mendengar pembicaraan mereka. Keduanya terlihat sangat tenang. Bahkan jika dilihat dari luar, mereka seperti membicarakan anime yang baru tayang akhir akhir ini.

"Apa ini sama seperti perkiraan kita kak?"

"Tentu, si bodoh itu gerakannya sangat mudah ditebak"

"Aku tidak sabar menghabisinya dipersidangan, apa saja yang mereka tanyakan padamu kak?"

"Mereka menanyakan pada ku seakan akan aku pelaku pembunuhan itu, padahal aku dibawa kesini atas tuduhan kekerasan. Terutama untuk kasus Minnie, mereka menanyakan ku seakan akan jasad korban sudah ditemukan saja"

"Aku sudah menemukannya"

"Hah? Bagaimana?"

Tiba tiba Hueningkai berbicara dengan bahasa isyarat. Tidak, bahasa isyarat ini hanya mereka yang mengerti. Entah bagaimana Soobin mengajarinya. Tetapi ia jelas paham apa yang dimaksud Kai.

"Shin Yuna sudah lama ditemukan, ia dimakamkan di gunung oleh pelaku. Tetapi karna hujan dan longsor, jasad dapat ditemukan. Sedangkan Minnie bunuh diri di gudang kosong dekat pasar malam Blue Hour, disaksikan langsung oleh si provokator" jelasnya dalam bahasa isyarat itu.

Sebenarnya bahasa isyarat ini diajarkan oleh Yena. Ia memang seorang tunawicara, walaupun begitu ia adalah anak yang periang. Ia suka berlarian bersama adiknya, bersepeda, renang, dan lainnya. Tetapi hingga hari itu, ketika Yena baru pulang sekolah dan tak ada ibunya dirumah. Soobin juga sedang tidur siang dengan lelapnya. Ia ingin pergi kerumah tetangganya yang malah tertabrak oleh mobil dengan cukup parah.

Hingga ia tak bisa berlari kembali.

Kembali ke cerita, Soobin sendiri cukup kagum dengan Kai yang lebih cepat daripada Yuqi dalam mencari keberadaan jasad korban. Kai mengatakan bahwa yang menangani jasad korban adalah tim Kai sendiri. Sehingga tak ada yang akan memanipulasi apapun didalamnya.

Dan semuanya berjalan baik dibawa kepemimpinan Hueningkai. Semua orang mengangumi dan menyayanginya, tidak seperti dulu.

"Seseorang perlu alasan untuk dilimpahkan rasa sayang bukan? Sulit untuk diakui jika rasa sayang yang tulus itu benar adanya"

.
.
.

Presenting TXT Hueningkai as Hueningkai the Lawyer

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Presenting TXT Hueningkai as Hueningkai the Lawyer

...

Sudah cukup ngagumin pengacara Huening nya, tau kok ga bisa dimilikin.

Btw sorry guys aku baru bisa update, aku udah mulai sibuk sekarang.. Doain ya semoga masih bisa nulis huhu

Best(killer)friendWhere stories live. Discover now