[9] Background

113 18 0
                                    

Choi Yeonjun's pov

Jujur, sebenarnya aku cukup penasaran dengan kasus yang ramai akhir akhir ini. Ya ini semua karna Soobin yang sempat ditarik kedalamnya. Kasus itu tak seramai kasus kasus lainnya. Seakan ditutupi atau tak diberi atensi.

Tetapi ketika aku melihat korban korbannya, semuanya mengingatkan ku kepada seseorang.

Choi Yena, kakak perempuan Soobin yang telah tiada.

Wanita baik itu mengakhiri hidupnya saat SMA. Aku paham apa yang dirasakannya. Aku tak yakin aku akan sekuat dia jika aku menjadi Yena, akan kah aku dapat bertahan selama dia atau mengakhiri hidupku lebih cepat.

Wanita dengan rambut panjang yang memiliki poni, adalah gaya rambut andalan Yena. Dan mereka semua memiliki hal itu.

Entah mengapa, aku merasa semua hal seakan akan memojokkan kepada Soobin.

Ya aku yakin Soobin tidak akan melakukannya.

"Apa yang kau tonton?" tanya Soobin sambil duduk disebelah ku.

Segera aku matikan televisinya, "Tidak, tidak menonton apa apa"

Dengan suara dinginnya ia bertanya, "Apa kau mencoba mengikuti kasus itu?"

"Tidak Soobin, tadi hanya tak sengaja aku menontonnya"

"Aku tak masalah bila kau penasaran, tapi jangan menonton atau membacanya disekitar ku. Kau tau mereka bukan hanya korban pembunuhan kan? Mereka juga korban pemer- hug me Yeonjun" Soobin tak dapat melanjutkan ucapannya. Ia sudah menangis terlebih dahulu dalam pelukan ku. Aku yakin pasti dia teringat akan Choi Yena.

Sampai sini, paham kan?

"Jangan sampai aku tau siapa pembunuhnya, Yeonjun"

"Karna aku akan segera membunuhnya jika aku tau" lanjut Soobin.

.
.
.

Detective Song's pov

Pagi ini aku menerima surat dari Minnie. Aku tidak yakin jika ini benar benar dari Minnie. Karna aku sering menemukan kasus penculikan yang pelakunya meminta korban menulis surat untuk keluarganya.

"Maaf sekali aku tidak akan pernah lagi menemanimu di akhir sisa hidup mu. Aku telah banyak mengecewakan mu. Ini semua terjadi secara tiba-tiba, tolong jangan cari aku. Aku sangat menyayangi mu. Dan seandainya pun kau menemukan ku, jangan bersedih karna ini semua adalah hal yang ingin ku lakukan" begitu tulisnya.

Air mata ku menetes, surat bunuh diri yang ku terima. Tapi apa yang menyebabkan keinginan itu muncul padanya. Ia tak pernah menceritakan apapun kepada ku. Segera aku pergi ke apartemennya dengan tangisan yang masih menetes.

Ku coba membuka pintu dengan sandi yang ku tau. Terbuka, sebelumnya aku sudah pernah mencoba mencarinya di apartemennya. Tetapi aku tak menemukan apa apa. Namun, kali ini aku mengobrak abrik seisi apartemen itu.

Satu satunya hal yang aku temukan adalah foto seorang pria dalam lacinya. Jelas aku mengetahui siapa itu. Dia Kim Mingyu, kekasih Minnie saat Sekolah Menengah Atas. Aku bahkan tak tau jika mereka kembali memiliki hubungan.

"Mingyu" panggil ku dengan sesenggukan.

"Halo, ada apa?"

"Minnie, Minnie dimana?" tanya ku penuh keputus asaan.

"Aku.. aku tidak tau" jawabnya tak acuh.

"Aku mendapatkan surat bunuh diri dari Minnie, apa dia sempat menceritakan sesuatu pada mu?"

"Apaa?! Sebentar, kau dimana?"

"Apartemen Minnie"

Beberapa saat kemudian aku melihat Mingyu dengan setelan kerjanya. Ia terlihat terengah engah. Aku menunjukan surat itu kepadanya, ia membacanya.

"Minnie.. Minnie.." ucapnya dengan suara getar.

"Seminggu yang lalu ia meminta ku mengakhiri hubungan kami tanpa alasan yang jelas"

"Tunggu, bukannya kalian sudah putus saat SMA?"

"Tidak, aku memintanya kembali"

"Ia mengatakan ia akan pergi bersama pria yang ia sukai" sambungnya.

"Siapa? Siapa Mingyu?"

"Choi Soobin"

....

Sorry ya mulai belibet, nanti aku traktir ibuprofen kalo pusing.

Oh ya guys, tolong jangan disangkut pautkan ya idol idol yang aku pakai disini sama kehidupan asli mereka. Semuanya ga ada hubungannya, jadi tolong jangan hate satupun tokoh disini ya. Kalo karakternya ya it's okay tapi kalau orangnya please jangan.

Thank youu

Best(killer)friendWhere stories live. Discover now