[16] Help! It's Stuck!

126 12 1
                                    

Sorry for typo(s)
...

Normal pov

"Thanks God for giving my Soobinnie Toobinnie Doobinnie a victory," ucap Yeonjun secara terang-terangan setelah hakim menyatakan kemenangannya.

Tuan Huang yang mendengar suara itu langsung menoleh kearahnya, "Daniel? Putranya Choi?" sapa tuan Huang.

Yeonjun menoleh ke kanan dan kiri. Tumben sekali ada yang memanggilnya Daniel. Biasanya yang memanggilnya seperti itu hanya kenalannya di Amerika dulu. Dan ternyata benar, tuan Huang salah satu partner bisnis ayahnya dulu.

"Paman! Maaf Daniel pikir tadi salah dengar jadi tidak langsung menyapa," jawabnya sambil berjabat tangan.

"Aku tidak menyangka kau datang kemari, kau datang untuk siapa?" tanya nya.

"Umhh... untuk..." Yeonjun kebingungan. Jika ia mengatakan ia datang untuk Soobin, maka bisa saja kerabat ayahnya ini berpikir ia berteman dengan kriminal yang padahal bukan!

Ya meskipun tuan Huang adalah ayah tiri Soobin, tetapi Yeonjun tak tahu menahu soal hal tersebut.

"Kakak? Masih ada urusan?" tanya Beomgyu yang tiba-tiba menghampiri.

"Ahh tidak ada Beomgyu," Yeonjun kembali berbicara kepada tuan Huang, "Daniel menemani sepupu," elaknya, padahal tadi mereka datang dengan taxi yang berbeda.

"Begitu ya? Kalau begitu paman duluan ya, banyak sekali urusan yang harus paman selesaikan."

Yeonjun menghela napas setelah melambaikan tangan. Beomgyu menatapnya aneh, "What's wrong with you, bro?"

"Nothing, kenapa memanggil ku?" tanya Yeonjun karna jarang sekali ia dan adik sepupunya ini saling menyapa.

"Ongkos pulang ku habis, aku mau ikut kakak!" serunya.

"Bukannya kau datang dengan si supir taxi itu, siapa namanya? Jaehyun?" tebak Yeonjun mengingat-ingat.

"DAEHYUN! ia masih ada urusan, ayolah! Lagi pula yang mu banyak, tidak akan rasa jika harus membayar taxi dua kali lipat karna mengantar ku ke toko!" serunya bersikeras.

"Ck, ayo lah." mau tak mau Yeonjun pun mengiyakan permintaan adik sepupu kesayangannya itu.

.
.
.

A few moments after Lucas woke up
from fainting

"Kamu Taehyun kan! Aku tau semuanya tidak usah mengelak!" desak Lucas sambil menahan kerah Daehyun.

"What the hell are you talking about?!" Daehyun jelas kaget. Saudara kembarnya yang telah tiada tiba-tiba diseret tanpa sebab. Emosinya memuncak, meskipun mereka terkesan tak sedekat saudara kembar lainnya.

"Setelah tanggal kematian keluarga mu aku masih menerima telfon dari Taehyun dari telfon umum, jika dia memang sudah meninggal itu berarti kau pelakunya!" jelasnya dengan membara. Daehyun mengerutkan dahi tak mengerti.

"Hah? Apa yang kau coba jelaskan? Please just let me know something makes sense," jawabnya santai sambil melepas cengkraman Lucas pada kerahnya.

Dadanya terengah-engah mengatur napas. Lucas tetap menatap tajam Daehyun yang terlihat tenang. "Don't act like you don't know anything WHILE YOU ARE THE VILLAIN!"

"Bro? Let me call the doctor first, doc here you get a new pa—" ucapannya langsung dihentikan oleh Lucas yang mencengkram bibirnya dengan kuat.

"Stop joking! IT'S NOT FUNNY AT ALL!" lagi-lagi pemuda itu berteriak yang membuat telinga Daehyun pengang. Ia hanya memutar matanya malas.

"Maybe i should leave you alone, take your time, man." senyuman paksa terukir diwajah Daehyun. Ia mengambil tas nya lalu meninggalkan pemuda itu di ruangannya.

Mereka tadi memang berada dirumah keluarga Huang. Bukan apartemen Lucas, tetapi rumah utama keluarga itu karna kedua orang tuanya juga berada di negara yang sama. Daehyun bisa berada disana karna membantu membopong Lucas. Kedua orang tuanya sudah tidak kuat.

Ketika Daehyun keluar dari rumah itu, ia berpapasan dengan detektif Song. Terlihat matanya tak kalah sembab. Langkahnya terhenti ketika bahu mereka bertabrakan, tetapi wanita itu sepertinya tak menyadarinya. Ia terus melangkah tanpa sadar siapa itu.

Beberapa detik kemudian terdengar teriakan yang saling bersahutan. Sebuah pasangan yang serasi.

Diam diam ia tersenyum sambil menaiki motornya. Apakah semua ini sudah menuju akhirnya? Dan apakah akhirnya akan bahagia seperti yang diminta dunianya? Tetapi sekalipun semua ini tak sesuai keinginannya, setidaknya dunia orang lain telah runtuh dibuatnya.

TBC
....

Judul chapter ini (Help! It's Stuck!) ga ada sangkut pautnya sama sekali sama alur ceritanya. Itu simbol dari saya kalo saya udah stuck nulisnya wkwk.

Anyway, happy new year guys

Best(killer)friendDonde viven las historias. Descúbrelo ahora