Bab 16: Kepo??

56 26 36
                                    

Sebelum membaca awali dulu dengan

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Jangan lupa fllow, ikuti, vote dan komen ya:)

Happy Reading
____________________

Spam
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ۞

____________________________________________

Nasib tidak bisa di duga

Takdir tidak bisa di rubah
Tapi do'a bisa merubah segalanya

Jangan terlalu memaksa seseorang yang tidak mencintaimu, jika memang dia jodohmu pasti dia akan pulang ke rumahmu begitupun sebaliknya

_Lathifapontoh_
_

_________________________________________


Malam hari Zahra dia sedang sibuk dengan pekerjaan nya sendiri karena sebentar lagi dia akan lulus dan juga dimana hari ini tepat di hari yang di mana Gus Arfa tunggu.

Zahra sudah mendapat jawabannya tapi dia belum memberi tahukan kepada orang tuanya begitu pun Arfa sendiri.

Hufft...

Sudah hampir jam 12 malam namun tidak ada notif sama sekali dari gadis itu. Arfa terus saja bolak-balik mengecek whatsAppnya berharap ada notif masuk dari gadis yang ia jaga selama ini dalam sholatnya.

"Saya harap dia tidak mengingkari janjinya." gumamnya. Ia merebahkan badannya dan menatap angit-langit kamarnya.

Arfa yang baru saja ingin menutup matanya karena matanya sudah sangat berat, namun sebuah notif berbunyi membuat ia dengan cepat mengecek Handphone miliknya.

Zahra
Ku tunggu di villa sebentar malam jam 09 ya.

Itulah isi pesan dari Zahra. Sementara Arfa dia yang tadinya terlihat tenang kini berubah cemas.

"Jadi penasaran jawabnya apa. Apa zahra menerimanya? Atau enggak? Ah saya yakin pasti dia menerimanya. Tapi kalau enggak gimana?" segala pertanyaan terus saja terlintas di pikirannya.

"Semoga aja jawabannya sesuai apa yang saya mau." gumamnya. Dia berusaha berfikir jernih dan membuang pikiran yang aneh.

Pria itu meletakkan Handphone di atas nakas di sebelah kasur miliknya. Dirinya pun segera berlarut ke alam bawah sadarnya.

Semoga mimpi yang indah colon misua>< ehehe.

Sementara zahra dirinya mengerutu tak jelas. "Ck! Di liat doang yaudahlah gak apa-apa." Ia segera meletakkan handphonenya.

Zahra merebahkan badanya, "Semoga aja ini keputusan yang tepat." ujarnya kala akan terelelap ke alam mimpi.

•••

Akulah Takdirmu (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang