11

4.4K 670 74
                                    

Typo

Vote dan comment biar gue ada semangat nulis ini please

Keesokan harinya saat Marvin sudah kembali pulang.

Hana memandang lelaki itu yang kini bermain ditaman apartemen bersama Miko dan Bianca.

Pikiran wanita itu sebenarnya sedang penuh dengan Marvin dan hal-hal apa saja yang dilakukan lelaki itu yang dirinya tidak ketahui.

Marvin juga sedari tadi tidak membuka masker dan topi nya, Hana juga beberapa kali mendapati suaminya itu memandang ke arah lobby apartemen dengan gerakan mata yang halus, Hana tau karena terus memperhatikannya, orang lain pasti tidak sadar.

"Han"

"Han?"

"Eh, iya?" Hana tersadar dari lamunannya, kini Marvin dengan Miko digendongannya berada dihadapannya.

"Ayo masuk, masih mau disini?" Tanya lelaki itu

"Oh iya, ayo" Hana beranjak dari duduknya mengambil alih Miko.

Mereka pun masuk kedalam gedung.

...

Hana menoleh sebentar pada Marvin yang kinu berbaring diatas kasur sambil memainkan ponselnya

"Kamu gak mandi?" Tanya Hana

Marvin menoleh padanya, "Bentar lagi, Miko nya mana?" Tanya lelaki itu

"Bobo sama Bia dikamar sebelah"

"Itu gapapa? takutnya jatuh"

Hana menggelng, "Enggak, mereka bobonya dikasur bawah, aman kok"

Marvin mengangguk lalu beranjak dari baringannya mendekati Hana yang kini sedang berdiri didepan lemari yang terbuka hendak mengambilkan baju ganti untuk Marvin gunakan setelah mandi nanti.

"Sayang" panggil lelaki itu memeluk Hana dari belakang

Hana langsung terdiam kaku, jantungnya berdebar tidak karuan mendengar suara Marvin

"H-hm?" Hana bergumam gugup sebagai jawaban

Marvin tak menjawab, lelaki itu sibuk menciumi pundak dan perpotongan leher Hana

"Your smell so good"

"M-Marvin.." Hana meringis saat Marvin mengisap kecil kulit lehernya

"Kenapa hm?"

"Jangan, geli"

Marvin terkekeh kecil lalu membalik tubuh Hana, lelaki itu langsung menarik Hana lebih dekat padanya, memeluk istrinya itu erat lalu mencium bibir plum milik wanita itu.

Astagah, batin Hana

Keduanya hanyut dalam ciuman yang dimana Hana pun terbawa suasana, membalas ciuman yang diberikan Marvin.

Tak berapa lama ciuman keduanya terlepas, Marvin menyatukan dahi keduanya, lalu tersenyum simpul

"it tasted really good, actually better than before"

Hana tersenyum canggung lalu hendak melepas pelukan mereka namun Marvin menahannya erat.

"Sayang" panggilnya, Hana menaikkan kedua alisnya tanda bertanya

Selanjutnya wanita itu memejamkan matanya menahan geli saat Marvin menciumi dari dahi, pelipis, pipi lalu bibirnya

Keduanya kembali hanyut dalam ciuman yang Marvin mulai, ciuman yang awalnya lembut kini berubah menuntut, Hana meremas kaos yang Marvin gunakan, demi apapun dirinya deg-degan sekali, Hana hanya terus mengikuti permainan Marvin sampai tak sadar saat lelaki menjatuhkan tubuh keduanya diatas kasur.

EVALUASIDove le storie prendono vita. Scoprilo ora