28

3.1K 482 99
                                    



TYPO

Hana membuka matanya saat suara pintu kamar diketuk, melepas pelukannya dari Marvin lalu beranjak dari tempat tidur membukakan pintu.

"Eh halo abang Koko" sapanya begitu melihat Miko dihadapannya bersama-

Nolan.

Bruk!

Hana langsung menutup pintu, kesadarannya langsung penuh, ingat jika dirinya hanya menggunakan crop top bra dan hotpants.

"Bentar yah Nolan" ucapnya walau yakin Nolan tidak akan mendengarnya karena kamar Marvin yang kedap suara, buru-buru Hana mencari bajunya, dan pilihannya jatuh pada daster yang dirinya lihat lebih dulu dan langsung menggunakannya.

Hana kembali membuka pintu dan masih mendapati Nolan dan Miko digendongannya.

"Maaf yah Nolan" ucapnya tak mau memandang Nolan langsung mengambil alih Miko dari gendongan adik iparnya itu.

"Barang-barangnya masih di bawah"

"Iya, nanti mbak ambilin" ucap Hana, Nolan pun langusung pergi tanpa berucap apapun, Hana kembali menutup pintu.

"Astagah, Hana tolol bisa-bisanya gak pake baju dulu" gerutunya pada dirinya sendiri.

Hana kembali menaiki ranjang, duduk bersandar memandang wajah anaknya yang menyengir

Hana terkekeh, "Kenapa senyum-senyum? abang seneng yah diajakin main sama bubu sama Uta hari ini? sama aunty Bia juga? sama om Gara?"

"Bubbbuubu"

"Abang mau cerita apa sama bunda hm? bunda dengerin, tadi abang mandi bola?"

"Yah!"

Hana terkekeh gemas, lalu mencium pipi Miko, "Seru mandi bolanya? abang Koko ketemu gak sama temen-temen disana?"

"Enyen"

"Aih kan bunda mau dengerin cerita abang Koko dulu, masa mau langsung nen sih?"

"Nyen"

"Yaudah-yaudah, abis itu abang Koko cerita lagi yah?" ucap Hana lalu menyusui Miko

Baru saja anak itu mulai menyusu, Miko melepas hisapannya lalu memandang Hana.

"Kenapa ganteng?" tanya Hana bingung, kembali mendekatkan niplenya pada mulut Miko namun anak itu menolak

"Kenapa sayang? oh...haha gak ada cucu nya yah? salahin bapakmu" Hana mengubah posisi Miko pada dada sebelah kanannya, baru lah anak itu tenang menyusu.

"Ada kan?"

Miko tak menjawab, sibuk mengisap nutrisinya.

Hana memandang Marvin yang masih tertidur lelap kemudian melirik jam dinding, pukul setengah empat sore, Hana mengusak-usak rambut lelaki itu.

"Sayang bangun.." ucapnya

"Ayah.."

"Hmm?" gumam Marvin masih memejamkan matanya

"Bangun, udah sore"

"Lima menit lagi" ucap Marvin dengan suara paraunya, bergeser mendekat pada Hana, memeluk istrinya itu sekaligus Miko

"Bangunin ayah nak" ucap Hana pada Miko, seakan mengerti dengan ucapan ibunya, Miko langsung menendang wajah ayahnya itu.

"Aih, apasih?"

Hana terkekeh, "Anak kamu yang nendang"

Marvin membuka matanya, "Kenapa tendang-tendang ayah? udah jagoan kamu?" tanyanya menangkap kaki Miko yang hendak kembali menendang wajahnya

EVALUASIWhere stories live. Discover now