12

4K 699 107
                                    

Typo

"Halo"

"Kamu dimana mas? Aku ke kantor kok gak ada? Kata sekertaris kamu, kamu baru aja keluar"

"Oh iya sayang maaf yah aku lupa ngabarin, aku mau ketemu sama orang yang kerja nyari anak-anak"

"Udah ketemu mas?"

"Aku belum bisa pastiin, tapi kayaknya ada titik terang, aku kabarin kamu nanti yah"

"Mas.. aku seneng banget kalo mereka bisa nemuin anak-anak"

"Iya sayang, aku jug seneng. Ini aku baru nyampe tempatnya, aku tutup dulu boleh?"

"Iya, kabarin aku terus yah"

"Iya bubu, see you"

"See you daddy"

Tut

Jeff kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jas nya, lelaki itu berdiri menunggu lift dihadapannya terbuka

Ting!

Lift tersebut terbuka, Jeff tersenyum pada orang yang kini berdiri dihadapannya didalam lift

"Gotcha"

"Daddy.." Marvin kaget melihat ayahnya kini berdiri dihadapannya.

"Long time no see abang Marvin, padahal baru aja daddy mau ketempat kamu, eh kamu nya nongol sendiri"

"Daddy ngapain disini?"

"Daddy gak boleh ketemu anak-anak daddy?"

Mark memandang sekitarnya, membuat Jeff menaikkan satu alisnya

"Gak ada siapa-siapa, aman kok. Daddy gak mungkin berdiri sendirian disini kalo gak aman"

Marvin memandangnya lalu pemuda itu keluar lift

"Dua meter dibelakang daddy, ikut" Jeff melangkahkan kakinya, Marvin mendengus lalu sesuai perintah pemuda itu berjalan dua meter dibelakang sang ayah, mengikuti langkah Jeff.

..

Kini keduanya berada disebuah restoran yang cukup privat, hanya ada Jeff dan Marvin sekarang didalam ruangan bernuansa kayu tersebut

"Adek-adek dimana?"

Marvin memandang sang ayah dengan ekspresi datar, "Daddy gak perlu tau"

"Daddy perlu tau, daddy lebih dari pada berhak tau dimana anak-anak daddy"

Marvin berdecih, "Kenapa baru sekarang kecarian?"

Jeff menaikkan kedua alisnya lalu menghela nafas ringan, "Yah... kalo mereka disembunyiin sama mahasiswa tingkat akhir biasa lima belas menit juga daddy bisa dapet alamat bahkan nomor token listrik tempat mereka tinggal, kalo yang sembunyiin SPY kan beda cerita"

Marvin menaikkan satu alisnya memandang sang ayah, pemuda itu terlihat tenang namun dalam dirinya ada rasa terkejut dan gentar.

"Kita mulai dari mana dulu? Dari adik-adik? Atau dari kamu sendiri?"

"To the point aja, daddy mau tau mereka tinggal dimana kan? abang kasih alamatnya, clear" Marvin beranjak dari duduknya hendak meninggalkan tempat itu

"Mr. Patridge please sit down"

Langkah Marvin terhenti, anak itu langsung berbalik memandang ayahnya, dari mana ayahnya tau nickname nya?

"Mau daddy apa?"

"Jangan kesitu dulu bang, daddy cuma mau denger penjelasan kamu"

"Gak ada yang mau aku jelasin ke daddy"

EVALUASIWhere stories live. Discover now