01. Aleena

60 4 0
                                    

Haloo para readers!!

Author balik bawa cerita awal July nih buat kalian!!
Biasanya kan Author bawa cerita transmigrasi, tapi kali ini Author bawa cerita tentang gus gus gituu, aku iseng pengen nyoba buat cerita gini aja sihh hehe..
Semoga kalian suka yahh,, part-nya gak banyak koo dan tiap hari aku up dua chap!!
Kaya biasanya aku bakal up min 500 kata perhari!!

Ga usah panjang panjang jadi langsung aja

Happy Reading

"Zhiva maukan dijodohin sama temen Papah? Kamu mau kan sayang?" pinta Rajendra pada putrinya, Aleena.

Gadis itu, Aleena Zhivanna Kalandra, menatap memelas pada sang Papah. "Pah Zhiva gak mau, Zhiva masih 17 tahun Pah. Kenapa gak Bang Fathah atau Bang Rayyan aja yang di jodohin? Kenapa harus Zhiva" tuding Aleena pada pada Rajendra.

Rajendra Adijaya Kalandra, Papah dari Aleena, ia menatap putrinya dengan pandangan memohon. "Tolong sayang, ini keputusan mutlak dari Papah, entah kamu setuju atau tidak, perjodohan ini akan tetap dilaksanakan. Papah mau kamu bahagia nak, Papah yakin dia mampu membahagiakan kamu" bujuk Rajendra pada Aleena.

Aleena dengan terpaksa mengangguk pasrah dengan wajah murungnya. Begitu Aleena menyetujuinya, sang Mamah, Ashalina Tritania Kalandra, pun datang dan membawa kepala putrinya untuk bersandar pada dirinya.

"Sshhhttt, Zhiva jangan nangis sayang, Mamah yakin Zhiva gak akan menyesal atas keputusan Zhiva. Nak Azzam itu pria yang baik, dia akan membimbing Zhiva menjadi wanita surganya kelak" ujar Ashalina menenangkan putrinya.

Mereka berdua tau, usia Aleena masih terlalu muda untuk menikah. Namun mereka yakin Aleena mampu untuk itu, lagipula calon yang dipilihkan mereka adalah pria terbaik dari puluhan pria diluar sana. Ya,, mereka lupa bahwa terkadang apa yang menurut orang tua terbaik, tidak sebaik itu untuk anak-anak mereka.

~~~

Aleena saat ini sedang berada didalam kamarnya, ia memikirkan perkataan orang tuanya perihal perjodohan yang mereka inginkan.

Aleena pov~

"Gue takut dijodohin sebenernya, gimana kalau semisal cowok yang mau dijodohin sama gue itu ternyata udah kakek-kakek?! Mikirinnya aja udah amit-amit" dengus gue.

"Masa iya gue nikah sama kakek-kakek, mentok-mentok mah kakak-kakak lah jangan sampe setua itu!"

Gue liat dari jendela kamar, kayanya lagi ada tamu deh. Dari atas keliatan soalnya ada mobil parkir digarasi dan itu bukan mobil keluarga gue. Gue yang penasaran pun turun kebawah.

Aleena pov end~.

Suara sendal rumahan milik Aleena menggema menuruni tangga lantai dua menuju lantai satu dimana saat ini sedang terdapat sepasang suami istri yang tak lain adalah orang tua Aleena bersama seorang wanita paruh baya dan pria pria paruh baya yang sepertinya sepasang suami istri juga.

"Wahh kebetulan kamu disini Zhi, duduk sini deket Mamah" pinta Ashalina pada Aleena.

Aleena menurut dan berjalan mendekati orang tuanya dan duduk tepat disebelah Ashalina. Kebetulan sofa yang diduduki oleh Ashalina dapat ditempati oleh tiga orang sekaligus.

"Ini Cipa, Sa? Kamu jauh lebih cantik dan indah dari yang difoto sayang. Cipa inget gak sama Umi?" tukas wanita paruh baya yang duduk berseberangan dengan Aleena.

"Haha kayanya Zhiva udah agak lupa Um, udah belasan tahun lamanya kalian gak komunikasi lagi soalnya" terka Ashalina.

Wanita paruh baya itu mengangguk memaklumi, lantas kembali tersenyum pada Aleena.

"Yaudah kalau Cipa gak inget sama Umi, nanti kita ketemu lagi sayang biar Cipa bisa kenal sama Umi lagi" binar wanita itu.

Ashalina menyentuh lengan Aleena yang sedari tadi hanya tersenyum linglung, karna gadis itu pun bingung siapa wanita dihadapannya ini, sejak tadi berbicara seolah sangat mengenal dirinya.

"Ini Umi Umaizah Zhi, dan yang disampingnya itu Abi Ammar, dulu kita tetanggan pas masih tinggal di Swiss" terang Ashalina pada Aleena.

Aleena berusaha mengingat, dan memang benar ketika usianya 5 tahun, keluarganya memang pernah menetap di negara yang mendapat julukan sebagai negara terbersih dan terindah itu. Namun seingat Aleena, mereka pindah ke Inggris karena pekerjaan Papahnya. Walau hanya kurang lebih 4 tahun mereka dinegara dengan sistem monarki itu dan berlanjut mereka yang menetap di Indonesia untuk kebaikan sekolah Aleena dan kedua saudaranya.

"Zhiva ga begitu inget tapi Zhi inget kok kalau Zhi memang pernah tinggal di Swiss" ujar Aleena menyebut dirinya sebagai Zhiva.

Zhiva ini anak bar-bar, namun kebar-barannya hanya ditujukan untuk teman sebayanya. Jika pada orang yang lebih tua, setidaknya ia masih memiliki etika untuk berbicara dan berperilaku sopan.
~~~~~~~

Gimanaa awalannya lumayan gak,, ini first aku buat cerita tema ini hehe:')

01 July 2023
690 kata

Sepasang TulipWhere stories live. Discover now