02. Azzam

18 3 0
                                    

Sorry for typo
Happy reading!!

"Azzam gak tau harus gimana lagi buat jelasin ke kalian, tapi Azzam telah mencintai perempuan lain Abi Umi. Azzam menginginkan wanita lain, lantas mengapa Abi dan Umi malah ingin menjodohkan Azzam" ujar seorang pria berusaha menolak keinginan orang tuanya.

"Abi tidak ingin kamu menikahi wanita itu Azzam, wanita itu tidak baik untuk kamu. Dan keputusan kami pun sudah bulat, Abi tidak ingin memperdebatkan hal ini lebih jauh" putus sang Abi dengan tegas.

Ammaranza Hakeemah Widhibrata, sosok Abi dari Azzamar Raiden Widhibrata. Ammar hanya ingin putranya menuruti keinginannya serta istrinya, lagi pula Ammar tau bahwa gadis pilihan mereka adalah gadis terbaik untuk putra mereka.

"Umi mohon sama kamu, jangan menjalin hubungan bersama wanita itu lagi Azzam, Umi tau dia-" ucapan wanita itu terpotong oleh Azzam.

"Dia memiliki nama Umi, nama perempuan itu Reyanum, dan dia pantas untuk bersama Azzam" ujar Azzam memotong ucapan Uminya.

Umaizah Nazayra Widhibrata, ia menatap putranya dengan tatapan kecewa. Azzam sekarang sudah berani memotong ucapannya, putranya sudah mulai berubah.

"Ini yang kamu sebut baik Azzam? Bahkan kamu memotong ucapan Umi" seru Umaizah dengan lirih.

Azzam terdiam mendengarnya, sungguh Azzam tidak bermaksud, ia hanya ingin orang tuanya mengerti bahwa hati tidak dapat dipaksakan. Dan dirinya telah menemukan pujaan hatinya.

"Anum lulusan terbaik di Kairo setelah Azzam, Abi Umi tolong pertimbangkan kembali. Hati seseorang tidak dapat dipaksakan, Azzam tidak akan mampu mencintai dua orang wanita dalam waktu bersamaan" ungkap Azzam.

Umaizah menatap dalam mata Azzam. "Tak ada yang meminta kamu mencintai dua orang wanita Azzam. Kami hanya meminta agar kamu mau menikahi dan mencintai Aleena, gadis pilihan Abi dan Umi yang kelak akan menjadi wanita surgamu" tukas Umaizah dengan jelas.

"Dan untuk lulusan terbaik Kairo, memang mengapa? Bukan berarti dia adalah gadis terbaik untuk kamu. Umi tidak berharap istri kamu kelak adalah lulusan terbaik Kairo atau apapun itu, yang Umi inginkan adalah gadis yang dapat menjaga pandangannya. Dan dengan kamu menyatakan bahwa kalian saling mencintai, bukankah itu artinya dia tidak dapat menjaga pandangannya dari kamu Azzam? Bahkan sebelum dirinya menikah saja dia sudah berani bermain mata dengan kamu, lalu apa yang harus Umi ketahui lagi?" jelas Umaizah panjang lebar.

Umaizah beranjak meninggalkan ruang kerja suaminya. "Apapun alasannya, Umi tidak akan merestui hubungan kalian. Sebab Umi yakin, gadis yang Umi pilihkan akan jauh lebih baik jika disandingkan dengan perempuan yang kamu maksud Azzam. Sudahlah, Umi akan ke kamar, Assalamualaikum" ujar Umaizah seraya meninggalkan ruangan itu.

"Abi tidak dapat membantah ucapan Umi mu Azzam, dan yang dikatakan Umi mu memang benar adanya. Wanita itu sudah cukup lancang, dan kamu juga sama Azzam. Karna itu Abi hanya berharap kamu segera mengakhiri hal apapun yang berhubungan antara kamu dan wanita itu, jangan menyakiti hati gadis yang tidak tau apa-apa itu Nak" jelas Ammar seraya meninggalkan Azzam.

Azzam berjalan keluar mengikuti langkah Abinya, namun ia berjalan menuju kamarnya.

Didalam kamar bernuansa modern dengan warna dominan abu-abu dan hitam itu, Azzam duduk diatas kasur Queen sizenya, Azzam ingin merutuki dirinya yang tidak bisa menepati janjinya untuk meminang Anum. Sungguh cinta yang Azzam miliki untuk Anum sangat besar dan tulus, namun mengapa orang tuanya tidak ingin mengerti akan hal itu.

Klek
Pintu kamar Azzam dibuka, dan munculah seorang gadis dengan busana modern namun tetap tertutup dengan kepala berlapis kerudung. Gadis itu adalah Azairah Ganetha Widhibrata, satu-satunya adik Azzam.

"Kak Azzam sedang memikirkan perjodohan itu yah-" ucapan Zairah terpotong oleh ucapan Azzam.

"Kakak tidak menginginkan perjodohan itu Za" potong Azzam.

Zairah menggeleng. "Kakak sebaiknya menerimanya, bukan ingin menggurui, namun Zairah tau bahwa gadis yang akan dijodohkan dengan Kak Azzam adalah gadis yang sangat baik. Dia memang bukan lulusan pesantren seperti Kakak, tapi untuk akhlak dan adab, Kak Al melebihi kata baik kak-" lagi-lagi ucapan Zairah terpotong.

"Tapi perasaan tidak bisa dipaksakan Za" potong Azzam lagi.

"Itu memang benar, tapi perasaan datang karna terbiasa kak. Abi dan Umi hanya ingin Kak Azzam menjalani kehidupan pernikahan yang tentram dengan gadis pilihan mereka. Untuk cinta, bukankah Kak Azzam mencintai gadis itu karna terbiasa bersamanya ketika di Kairo? Dan menurut Zairah, Kakak hanya mengagumi gadis itu, bukan benar-benar mencintainya" Terang Zairah sebelum berjalan meninggalkan Azzam.
~~~~~~~~~

Maap kalau agak kakuuu aku tu biasanya buat cerita bahasanya lepas lepas bebas ajaa tapi yang ini agak baku dikit😭

01 July 2023
698 kata

Sepasang TulipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang