chapter 1 (prolog)

125 2 0
                                    

  Aku adalah anak SMA kelas 2 yang tergolong dari kalangan menengah kebawah, aku bukan anak rajin, dan tak begitu pandai dalam setiap pelajaran.

Kelebihanku? Aku punya cukup banyak teman dengan latar belakang masing-masing, dan dalam keluargaku, aku tidak begitu di perhatikan oleh ibuku, tapi ayahku sangat membela ku namun, dia meninggal saat usiaku 12 tahun.

Lingkungan juga tergolong lingkungan yang kotor, premanisme, narkoba, dan kejahatan lainnya ada disini, dengan begitu aku sesekali terlibat dalam pertarungan.

Aku juga pernah terjerumus ke narkoba, tapi percaya lah, aku hanya berbisnis bukan pemakai.

Di sekolahku banyak primadona dengan gayanya masing-masing.

Oiya aku beragama nasrani tapi aku hanya tertarik pada wanita muslim di sekolahku, jujur dia kakak kelas satu tingkat dariku aku juga sudah dekat dari smp.

Namanya shifa, aku sangat jatuh cinta padanya, namun aku terlalu takut untuk mengutarakan perasaanku padanya.

Aku punya sahabat, dia partnerku dalam segala hal, namanya daniel, punya pacar adik kelas, dia tidak suka terlalu banyak bicara, dan memilih diam jika ada masalah, dan dia memiliki cara yang unik dikala bosan.

"Daripada bosan mending tidur".- ucap daniel berbaring di meja kelas.

Kami berteman baik sejak kecil dari dulu dia anak yang sangat di perhatikan oleh omanya.

Aku juga sangat di perhatikan dengan oma yang sama.

Kami juga anak yang bisa dibilang tidak pernah bertindak di sekolah dan tak peduli siapapun.

Makanya kami tergolong anak dibully.

Tapi demi shifa, aku tidak pernah menunjukan kemarahan dan memilih tidak membalas, dan selalu menahan daniel untuk membalas.

Ada beberapa kakak kelas pentolan sekolah yang sering mengganggu kami, termasuk gary (cecunguk kelas 11 yang mengandalkan kakak kelas).

Dia sering bergaul dengan kakak kelas itu, tapi pikirku.

"Mending ku biarkan".- ucap ku dalam hati.

Dia sangat sering menjahili ku di sekolah, terkadang aku ingin membalasnya namun, selalu ada shifa yang memperhatikanku.

Dia pernah bilang.

"Aku gasuka cowo yang doyan gelut apalagi bandel".- ucapnya

Makanya aku ga bergerak waktu di bully.

Aku tinggal serumah dengan daniel, karena tak sanggup mendengar ocehan ibuku yang selalu memarahiku.

Dah ah segitu dulu prolog dariku jika ingin tau lebih lanjut tunggu chapter selanjutnya....

To be continue

cerita ianWhere stories live. Discover now