chapter 40

7 1 0
                                    

Singkat cerita urusan itu selesai.

"Kau kenapa buat ibu-ibu takut?".- tanyaku

"Ahhhh, aku ingin menakuti anaknya, tapi tak kusangka ibunya ketakutan".- ucap brian.

Tak lama ada beberapa anak sekolah yang datang menghampiri kami.

"Aku tak percayaaa!, itu anda".- ucapnya.

"Wo? Apa?".- ucap brian heran.

"Anda pendiri valhala kan?, geng itu sekarang besar" - ucapnya.

"Dan kalian adalah pendirinya kan?".- ucapnya lagi.

"Iya tapi itu sudah beberapa tahun yang lalu, bahkan sudah sangat lama".- ucapku.

"Tuan, kalian adalah legenda dikalangan kami".- sambungnya.

"Anda ares bukan?".- tanyanya menunjukku.

"Kalau begitu om cerewet ini adalah lucifer".- ucapnya.

"ENAK SAJA BILANG AKU CEREWETT!!".- teriak brian.

"Sudahh, dia cuma anak- anak".- ucapku.

"Heyy, anak yang kau pukuli juga cuma anak-anak".- balasnya nyinyir.

"Ahhhh itu beda lah".- ucapku.

Kami pun pergi darisana meninggalkan mereka .

Keputusannya, aku akan memindahkan kezia ke sekolah lain.

Kami pun pulang setelah itu.

Ibuku kaget saat aku datang.

"Ini mobilmu".- ucapku melempar kunci.

"Bagaimana nak, jadinya?" - tanya ibuku.

"Kezia bakal pindah sekolah mah, kesekolah yang lebih bagus lagi".- ucapku.

"Hey apa kau tau sekolah kezia adalah sekolah bergengsi?".- tanya paman itu

"Dan apa kau tau tindakan pemerkosaan, itu hal yang keji?".- balasku.

"Jangan sampai kau berakhir seperti musuhku".- ucapku.

"Aku hanya tak mau ibuku kehilangan suaminya lagi".- sambungku.

"Aku keluar dari rumah ini".- ucapku.

"Kalau kau begitu peduli dengan orang, kenapa kau tidak menjadi superhero, karena tingkahmu sudah seperti superhero tapi sayang kau adalah villain".- ucap paman itu.

"Aku bukan villain".- balasku.

"Terus apa".- ucapnya.

"Antihero".- sambungku.

Lalu aku pergi darisana mengunjungi cafe tempat daniel bekerja.

Aku mengunjunginya dengan menggunakan atribut seperti topi dan masker.

"Ya, pak mau pesan apa?".- tanya daniel.

" eeee saya mau susu coklat dingin aja mas".- balasku.

"Baik, pak tunggu sebentar".- balasnya.

Aku menelpon andro untuk datang kemari tak lupa mengajak brian untuk sama- sama menjahili daniel yang sedang bekerja.

Andro datang menggunakan topi dan kacamata.

Sementara brian menggunakan topeng layaknya penjahat.

Pelanggan disana keheranan dengan brian.

"Kenapa kau berlagak seperti itu!".- ucapku berbisik.

"Kau menyuruhku menyamar dasar bodoh!".- balasnya

"Iyaa bener tapi, ahsudahlah ia datang".- ucapku berbisik.

Andro berdiri dan berjalan sehingga menyenggol daniel, dan minumanku tumpah.

Andro tidak menoleh sedikitpun dan langsung berjalan saja.

"Maaf mas".- ucap daniel menunduk.

Daniel membersihkan tumpahan susu coklat itu lalu andro kembali menginjaknya sehingga daniel naik pitam.

"ANJING, AKU TAK MAU DI PERLAKUKAN SEPERTI INI!".- teriak daniel.

"Hey kau".- ucapnya mendatangi meja kami.

"Oh? Sudah pintar melawan sekarang ya?".- ucap andro membuka penyamaran.

Kami pun membuka penyamaran terkecuali brian

"AHHHH, KALIANNN!".- ucap daniel memeluk kami.

"Kenapa kalian tidak mampir waktu bebas".- ucapnya kegirangan.

"Brian, buka topengnya".- ucap andro.

"Tak mau, aku keren juga menggunakan ini".- ucap brian.

"Iya tapi ada keamanan".- ucap andro.

"Iyaaiyaa".- balas brian.

Brian membuka topeng.

"Ah, siapa kau pelayan?".- ucap brian.

"Ahhh, orang ini selalu lucuu".- balas daniel tersenyum.

"Apa kabar kawan,?".- tanya brian

"Baik, lihat aku dapat pekerjaan".- ucap daniel

"Yaa dan tak lama lagi kami juga dapat pekerjaan".- ucap andro.

"Ohh yaaa!!, kalo begitu berjuanglah".- ucap daniel.

"Yaaa pastii".- ucap kami.

"Mari kutraktir minum" - ucap daniel mengambil minuman.

"AHHHH, 4 badut bodoh ini terlalu berisik yaa!".- teriak salah satu pelanggan.

TO BE CONTINUE

cerita ianWhere stories live. Discover now