chapter 53

6 1 1
                                    

Shifa pun membawa arthur dan ken kembali.

"Gimana, sudah puas?".- tanya shifa.

Mereka tertidur di mobil..

"Yaahhh, bangun bangun, mobilnya sudah mau dipakai".-shifa membangunkan anak anak.

"Hay, kami sampai" - ucap shifa.

Ken berpamitan dan langsung mengambil sepedanya dan pulang.

Sementara arthur terus menguap.

"Sepertinya arthur mengantuk".- ucapku.

"Sekarang cuci kaki, muka, lalu tidur arthur".- ucapku.

"Mmmm, tapi masih mau sama kak shifa".- ucapnya manja.

"Arthur, dia adalah punyaku, dan kau tak bisa manja seperti ini, kau adalah laki laki".- ucapku tegas.

"Baik, ayah".- ucapnya

"Kau tak bisa membuatnya menjadi seorang pria, masih terlalu muda ian".- ucap shifa.

"Shifa, dia anak laki laki, tak mungkin kubiarkan dia menjadi manja".- ucapku

"Ya tapi masih terlalu kecil ian, masih kelas 6 sd".- ucap shifa mengomel.

"Tak mungkin menjadi manja karena dia laki laki?!".- ucapnya marah.

"Apa kalau dia manja seperti perempuan?!".-.tanya shifa marah.

"Bilang!".- sambungnya.

"Berdiri di pojok!".- ucapnya.

"Tapi, shif".- ucapku

"Berdiri kubilang!".- balasnya.

"Buahahahaha".- brian tertawa.

"Kau sudah berumur masih bisa kena hukuman pojok".- ucap brian tertawa.

"Kau jugaa!".- teriak shifa.

"Baik, shifa".- brian murung.

"Siapa suruh ketawa jadi kena kan".- ucapku meledek.

"Bacot".- balas brian.

"Eittt! Jangan cerita.

"Hehe".- arthur tertawa

"ARTHUR! KAU JUGA BERDIRI DI POJOK!".- ucap shifa.

"Iyaa kak".- balasnya.

"Sampai aku bilang duduk baru boleh duduk".- ucap shifa

"Kak shifa garang juga ya".- ucap arthur.

"Ini karena kau".- ucap brian.

"Diam!".- bentak shifa.

"Ayah, kenapa kau bertahan dengan wanita ini?".- tanya arthur.

"Kelak kau akan tau arthur, kenapa wanita ini sangat berarti bagiku".- ucapku

"Mmm, baik ayah".- ucap arthur

Setelah hukuman itu, arthur beristirahat.

Dan kami bercakap-cakap di ruangan itu.

"Ian, kenapa disana kamu ngambil arthur?".- tanya shifa.

"Ohh iya, itu kenapa sih?".- sambung brian.

"Arthur, itu ga beruntung dalam soal apapun, dia bukan murid yang berprestasi, anak yang terkadang di bully, dan juga dia adalah anak diluar nikah, dan orang tuanya ya, belum bisa mengurusnya".- ucapku.

"Iya kenapa ga di panti asuhan aja?".- tanya shifa.

"Ya, umurku tak lagi muda shifa, jadi aku belajar gimana sih kalau nanti aku yang punya anak".- ucapku.

"Punya anaknya sama siapa?".- tanya brian.

"Ya sama shifa lah".- jawabku

Shifa terlihat salah tingkah saat itu.

"Emang bisa nembus papanya shifa?".- tanya brian.

"Dalam nama Tuhan Yesus bisa pasti".- ucapku.

"Curang luh ah backingannya Tuhan".- balas brian.

Kami pun tertawa.

"Aku yakin, arthur kelak bisa menjadi seperti kita, dan jadi ketua valhalla".- ucapku.

"Ian, kalau kamu maunya gitu gabisa, kamu belajar mendidik lah, didik dia dengan baik, kalo kamu dengerin aku, aku mau dia jadi anak yang sopan dan ramah, tak peduli mau dia dibully atau ngga, intinya dia bisa memaafkan".- ucap shifa.

"Tapi shifa kalau kayak gitu, arthur bakalan jadi lebih lemah sayang".- ucapku.

"HUEKKKK".- brian mengejek.

"Jangan! Sayang-sayangan di depanku!".- ucapnya.

"Ishh iyaiyaa".- balasku.

"Tapi ian, kuat ga selalu harus mukul, ga selalu harus menindas bukan?, aku takut anak anak sekarang mempengaruhi pola pikirnya yang masih labil ian".- ucap shifa.

"Shifa, yakin ya, kalay arthur keluar sedikit saja dari jalur hidupnya, akan kupukul agar dia kembali ke jalurnya".- ucapku.

" yaudah kita bareng- bareng ngedidik anak ini, disini".- ucap shifa.

"Aku ngga ya, kan yang mau belajar jadi orang tua kalian, aku cuma bisa bilang semoga nikah aja kaliannya".- ucap brian.

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang