chapter 14

11 3 0
                                    

Pagi telah tiba, aku bangun dengan gembira karna tidur nyenyak.

Sementara daniel tidak tidur sama sekali karna ketakutan.

"Eh? Kamu ga tidur?".- tanyaku

"Gara gara kau anjing".- ucap daniel gemetar.

"Yasudah ayo kesekolah, ini hari penting bagiku jadi jangan kacaukan".- ucapku

Kami berangkat kesekolah dengan daniel yang masih ngantuk.

"El ayolah".- ucapku

"Iyaaiyaa".- ucap daniel.

Sampai di gerbang kami melihat ada anak perempuan yang di rundungkan dengan osis, karena menggunakan sepatu berwarna.

"Kita liat dulu yuk".- ucapku

Kami pun bersembunyi untuk menyaksikan momen perempuan itu dirundung, aku tidak akan bertengkar dengan perempuan .

Perempuan itu hanya diam dengan earphone ditelinganya.

"Heyy! Kau ini anak baru tapi ga sopan ya?".- ucap osis tersebut.

"Ah maaf apa tadi?".- tanya anak itu

Tiba- tiba salah satu osis menendangnya dari belakang.

"Hahahaha ternyata lemah".- ucap salah satu anak osis itu.

"Oke sudah cukup sabarnya".- ucap anak itu

Ia menyimpan earphonenya, dan menaikkan lengan bajunya.

"Mau apa kau? Melawan?".- ucap osis

Lalu anak itu melompat, melayangkan tendangan tepat mengenai kepala salah satu osis.

"Ell!! Liat liatt itu".- ucapku berbisik.

"Iyaiyaaa aku liat".- ucap daniel

Dia mengalahkan 5 perempuan sebaya sekaligus, dan kemudian muncul para osis laki laki.

"Hey el, dia mau dipukul ".- ucapku bergegas keluar

Kami hampir saja memukul osis pria itu, tapi perempuan itu sudah menjatuhkan ketiga laki laki laki itu secara sadis dengan menendang penis mereka.

Aku pun tercengang dan hanya berdiri menatapnya.

"Kau juga ya?".- ucap perempuan itu.

Daniel langsung lari meninggalkanku.

"Ma-maaf bu-bukan ak".- ucapku

Dia langsung menendang dadaku serta menginjak penisku.

"Arggghh".- ucapku terkapar.

"Total 9 orang tuk hari ini....hufffttt".- ucapnya membereskan barangnya.

Aku masuk ke kelas dengan kesakitan.

Melihat daniel yang sedang tidur.

"Plakkkk!".- aku menampar lehernya.

"Apasih!".- ucap daniel.

"Kau meninggalkanku dengan perempuan gila tadi" - ucapku.

"Ya kamu kepo, yaudah meninggal".- ucap daniel.

Kami pun belajar.

Bel istirahat berbunyi, kami tak sengaja melewati ruang bk saat itu anak itu di interogasi.

Aku mendengar dia dirundungkan oleh banyak guru disana.

"Kau ini anak baru tapi udaj banyak gaya!".- ucap salah satu guru.

Aku pun membuka pintu dan masuk.

"Ya, kamu apalagi!?".- ucap salah satu guru padaku.

"Begini pak, saya saudara dari anak itu".- ucapku.

Dia terlihat kaget mendengarnya.

"Iya terus?! Anak ini buat onar! Dengan anakku".- ucap guru itu.

"Ohh, anak osis itu anak bapak, sini sini".- ucapku merangkul guru tersebut.

"Aku tak tau kenapa denganmu, tapi aku sarankan kau melepas anak itu, dia juga sepupu dari brian revandra".- ucapku berbisik.

Guru tersebut menelan ludah.

"Tentunya kau tak mau dibotakin pamannya brian kan?".- bisikku.

Dengan ketakutan guru itu menyuruh perempuan itu untuk kembali ke kelas.

Dia pun menghampiriku.

"Makasih".- ucap perempuan itu.

Aku menjulurkan tangan dengan tersenyum.

"Aku julian ".- ucapku

Dia hanya menyebutkan namanya dan tidak menjulurkan tangan sama sekali.

"Geovanny".- ucapnya

"Ouu okeii see you later".- ucapku pergi.

Aku pun kembali ke kelas menghampiri daniel.

Dengan senyum lebar aku duduk di bangku ku tanpa mengatakan apapun.

"Ada apa senyum-senyum".- tanya daniel.

"Kepo anjeng, tau ah males aku".- ucapku tersenyum

"Dih si goblok".- ucap daniel.

"Belajar cepet belajar".- ucapku.

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang