16

5.2K 295 2
                                    

Wajib vote sebelum membaca!!
Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!
Happy reading😘

Pagi hari di apartemen Jessa, kini Dimas dan dua orang di hadapannya sedang duduk di ruang makan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari di apartemen Jessa, kini Dimas dan dua orang di hadapannya sedang duduk di ruang makan. Dimas saat ini mengamati dengan tatapan tajam dua orang yang masih mengantuk di hadapannya.

"Kalian tetep kuliah, inget ini hari terakhir Uts."

"Bang katanya ada ujian susulan kok, gue ijin sakit aja." Juan meletakan kepalanya di meja makan lalu dipejamkan kembali mata mengantuk pemuda itu.

"Boleh tuh, lagian gue gak belajar semalem."

"Suruh siap lo mabuk pas Uts, lo inget gak semalem? Lo ngira gue Ana sampek lo peluk-peluk."

"Gak usah di ulang ceritanya anjing, gue geli."

Jessa mengusap telinganya kasar akibat merinding mengingat penjelasan Dimas subuh pagi.  Dimas membangunkan Jessa dengan cara yang kasar. Temannya itu menendang bokongnya hingga terjatuh dari kasur, lalu menyeret kaki Jessa ke depan tv. Setelahnya Dimas mengomeli dan menceritakan tentang kejadian semalam. Tentang dia yang memeluk Dimas, hingga memuntahkan isi perutnya di baju Dimas. Agaknya itu membuat Jesse merinding, dia tidak dapat membayangkan jika dia berpelukan dengan Dimas bahkan memeluk mesra kawannya itu. Ada sebuah rasa penyesalan telah mabuk berat malam itu. Mengapa pula dia harus berpelukan dengan laki-laki.

Akibat kegaduhan itu pula Juan jadi terganggu dan memutuskan keluar dari kamar tamu untuk melihat keadaan. Tapi keadaan menjadi seperti sekarang saat Juan dan Jessa kompak tidak mau berangkat ke kampus karena masih di serang rasa kantuk. Bagaimana tidak mengantuk, mereka tidur jam 2 karena harus membersihkan bekas muntah Jessa di baju dimas, sofa, baju jessa dan lantai. Sedangkan Jessa sudah menghilang di alam mimpi sesaat setelah memuntahkan isi perutnya.

"Harusnya gue yang geli nyet! Gue yang di lecehin lo peluk-peluk sampek lo muntahin. Najis banget."

"Kenapa lo gak nyadarin gue sih njir."

"Tanya Juan gue nyadarin lo apa gak?"

"Iya, nyadarin. Tapi jangan minta gue cerita. Masih ngantuk." Juan segera menyela sebelum Jessa mengeluarkan suaranya. Pemuda itu kesal dengan perdebatan antara Jessa dan Dimas. Ini masih jam 6 pagi, dan mereka sudah adu mulut.

"Bangun lo bocah!! Kuliah tolol, lo baru semester 1 mau belagu ikut Uts susulan? Gak ada ya anjir."

"Pantesan bang Jessa ngira lo Ana bang. Lo cerewet asli kayak emak-emak."

"Ngomong apa loa?!"

Dimas menendang kaki Juan, membuat sang korban kesakitan akibat kakinya jadi membentur kaki meja makan yang kokoh terbuat dari kayu jati.

"Aww sakit! Lo barusan KDRT di pagi hari bang."

"Bodo amat nyet! Mandi gak lo semua! Cepetan, kita berangkat kampus."

Then I See You Again (Tamat)Where stories live. Discover now