21

4.5K 218 3
                                    

Wajib vote sebelum membaca!!
Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!
Happy reading😘

Wajib vote sebelum membaca!!Jangan lupa comment tanggapan kamu tentang part ini!Happy reading😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ini jam menunjukkan pukul 09.17, bagi Jessa pagi hari kali ini sangat berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Kini dia sedang memandangi wajah seorang gadis yang tidur dengan pulas di hadapannya. Sesekali pemuda itu memberikan kecupan di dahi dan pipi gadisnya.

Semalam dia dan kekasihnya melakukan pertempuran yang sama-sama mereka lakukan untuk pertama kalinya. Dia masih ingat betapa menggemaskannya gadis yang terlelap itu saat ada di bawah kungkungannya. Suaranya yang memanggil Jessa, gerakan gelisahnya, dan tatapan sayunya.

"Shit! Shhh jadi horny lagi gue."

Gawat! Pikirannya harus segera di alihkan, dia tak ingin menyakiti gadisnya yang bahkan saat tertidurpun nampak kelelahan.

"Enghhh, Jessa udah bangun?" Ana menggeliat dalam pelukan Jessa lalu mendongakkan kepala untuk dapat menatap wajah kekasihnya.

"Kenapa kamu bangun? Aku ganggu tidur kamu ya?" Ana meresponln dengan gelengan kepala.

Jessa menundukkan kepalanya, menatap sang gadis dengan lembut. Jemarinya menyingkirkan anak rambut yang mengganggu pandangan kekasihnya. Pria itu menaikkan satu alisnya heran saat melihat gadisnya terkekeh kecil.

"Kenapa sayang?"

"Ini aku gak mimpi? Semalem aku jadi pacar kak Jessa?"

"Coba gerakin badan kamu, kalau selangkangan kamu sakit berarti semalem bukan mimpi."

Ana merona mendengar kalimat yang di lontarkan lelaki yang tengah melempar tatapan jenaka padanya. Gadis itu sedikit menggeser tubuhnya keatas untuk mengecup bibir kekasihnya, namun sesaat setelah bibir mereka bertemu, dia meringis kesakitan.

Cup!

"Aaa aw aduh kak sakit."

"Eh, masih sakit banget yang?" Yang di jawaban anggukan oleh Ana.

Wajahnya kini memelas sambil meringis menahan pedih dan linu di selangkangannya, semalam setelah berendam air hangat bersama, mereka melakukan 1 kali lagi. Namun rasanya tidak sebegitu sakit saat pertama kali di terobos milik Jessa.

"Padahal aku mau minta lagi."

"Sempet-sempetnya kamu bilang gitu. Mau di kompres gak yang? Biar enakan."

"Tapi kamu ya yang kompresin ya."

Seperti tindakan bunuh diri, tadi dia sedang menahan hasratnya untuk tidak melakukan suatu hal yang sama seperti yang mereka lakukan hingga jam 3 dini hari tadi. Namun kini Jessa sangat paham, gadisnya seperti ini juga karena ulahnya yang benar-benar tak memberi ampun Ana di ronde ke-2 mereka. Dia harus membantu Ana mengompres pusatnya, dia tak boleh egois lagi kali ini jika tak ingin gadisnya pergi lagi.

Then I See You Again (Tamat)Where stories live. Discover now