Chapter 6. Mulai Bersemi

395 84 72
                                    




Chapter 6 gais 😄





Minta saran dong sayang - sayangku..

Pete perlu dikasih jodoh nggak sih?

Atau fokus sama Perth Saint saja?

Ditunggu jawabannya di sini ya 👉🏻

Tengkyuuuuu 😘😘






Happy reading 🖤❤️

.

.

.

.

.






Pengasuh Nana ternyata seorang wanita pertengahan 20 an. Kedatangan pengasuh itu membuat Perth membebaskan Saint dari menjaga Nana lagi. Saint memanfaatkan keadaan itu untuk mengerjakan skripsinya lebih serius. Dibawah bimbingan Perth, pemuda manis itu selalu dipacu untuk membuat kemajuan terus menerus.

"P'Perth, aku lelah. Besok lagi ya?" Pinta Saint ketika berhasil menyelesaikan bab 2.

"Aku rindu Nana...." Keluhnya sendu.

Perth mengangkat wajah dari laptopnya. Rengekan Saint sama seperti Nana,walaupun putrinya tidak terang - terangan mengatakan rindu pada Saint.





"Papa,Nana mau lihat ikan di rumah si nakal." Begitu yang Nana katakan.

Padahal Perth sudah membelikan akuarium lengkap dengan ikan warna warni,namun Nana beberapa kali mengungkapkan keinginannya untuk pergi ke rumah Saint.




Sepertinya mereka saling merindukan.

Perth membatin.




"Kau boleh bertemu Nana kalau bab 2 ini sudah selesai direvisi."

"P'Perth....." Seketika Saint meletakkan kepalanya ke meja.

"Itu kan masih lamaaaaaa.... sudah dua minggu aku tidak bertemu Nana huuuuuuu." Keluh Saint.

"Bab 2 selesai direvisi, kamu bisa bertemu Nana."
Perth tidak terpengaruh sama sekali dengan rengekan Saint.

"Aku ingin bertemu Nana, aku rindu Nanaaaaaaaaa..... Setelah bertemu dengan Nana aku pasti kembali bersemangat mengerjakan skripsi ini... please P'Perth.... boleh ya aku bertemu Nana, sebentaaaaaaarrrrr saja."
Saint merayu lagi.

"Tidak,selesai bab 2 dulu baru boleh bertengkar dengan Nana." Perth menatap wajah memelas Saint.

"Aku tahu kamu ingin menggoda anakku." Lanjutnya.

Saint sekarang memukuli meja.

"P'Perth jelek seperti batu! Aku kutuk jadi CD baru rasa!" Omel si nakal.

"CD?" Kening pria tampan itu berkerut tidak paham.

"Celana dalam!" Sentak Saint kesal.

Perth harus menutup mulutnya rapat - rapat untuk menahan tawanya yang hampir tersembur.



Aku dikutuk bocah ini jadi celana dalam? Kira - kira ukurannya apa ya?

Batinnya geli.


Sementara itu,si bocah nakal masih mengamuk sendiri,kesal permintaannya tidak dituruti.

"Berikan padaku,biar kulihat." Akhirnya Perth tidak tega juga melihat Saint merajuk.

"Apa?" Saint bertanya curiga.

"Skripsimu! Kau pikir apa? Celana dalammu?"

"Boleh saja kalau P'Perth mau melihat celana dalamku. Kebetulan aku memakai yang bergambar harimau. Aku buka?" Saint berlagak mau membuka gespernya.

My Fierce LecturerWhere stories live. Discover now