Chapter 7 : Bidadari Itu Semakin Nyosor

466 75 65
                                    

Maafkan aku,minggu ini sangat berat untukku, kakak ipar meninggal, anak² gantian sakit sampai hampir check in di RS,jadi haluku ikut ambyar...

Sekarang sudah lumayan pada sehat,tinggal diriku yg msh suka merinding kedinginan, mungkin cape tambah cuaca juga nggak bagus.

Semoga kalian semua selalu sehat ya.

Sekarang kita lanjutkan?

Yukkkkk....

Happy reading 🖤❤️

.

.

.

.

.

.

Perth sembuh dengan cepat, mungkin gara - gara disosor si beo? 🤣

Yang jelas,pria itu sudah kembali bekerja keesokan harinya meski wajahnya masih sedikit pias.


"P'Perth, sudah sembuh? Kok sudah mau bekerja? Tidak istirahat dulu? Berikan padaku file - file untuk mengajar supaya aku bisa menggantikanmu." Saint menyambut Perth di ruang tamu rumahnya ketika pria itu muncul.

"Aku tidak apa-apa. Nana sudah berangkat sekolah?" Tanya pria itu.

Nana masih di rumah Saint ngomong  - ngomong.

"Sudah,Pete yang mengantar."

Perth mendudukkan dirinya di sofa. Saint segera duduk di sebelahnya, tangannya meraba dahi dosennya.

"Hmmmm.... sudah normal memang. Tapi seharusnya P'Perth istirahat dulu sehari lagi biar lebih fit." Celotehnya perhatian.

Mata tajam itu menatap Saint dalam.

Saint yang sudah mau mengoceh lagi tertegun ketika mata itu terus menatapnya.

"P'Perth kenapa? Aku tahu aku tampan, tidak usah menatap terus,nanti jatuh cinta padaku repot." Godanya,memasang pose ganteng sambil mengedip - ngedipkan mata bulatnya genit.

Perth mendengus,akhirnya memalingkan wajahnya.

Saint terkekeh puas.






"Tadi malam aku mimpi dicium bidadari.." Ucap Perth setelah lama berdiam diri.

"Huh?" Saint terkesiap.

"Sepertinya aku cepat sembuh karena dicium bidadari itu." Perth menjawab pelan.

"Heh,bidadarinya cantik tidak?" Saint belum sadar bahwa Perth sedang menyindirnya atas kejadian malam sebelumnya.

Perth menatap bocah itu.

Menghela napas ketika anak itu malah terlihat penasaran.

Anak ini benar-benar lupa kalau tadi malam sudah membuatku tidak bisa tidur nyenyak?
Dasar beo! Awas kau!

"Kenapa diam? Bidadarinya cantik?" Desak Saint.

Perth menggeleng.
"Tampan." Lirihnya.

"Hah?"

"Bidadarinya tampan."

"Hah! Sejak kapan ada bidadari tampan? Itu pasti bidadara." Bantah Saint.

Perth memijat pelipisnya.

"Iya... bidadara." Akhirnya Perth membenarkan,melirik Saint.

Bocah itu mendadak tertegun, jakun imutnya terlihat bergerak naik turun, sepertinya menelan ludah dengan susah payah.

"Bidadara?" Lirihnya....

Mata keduanya saling mengunci.

"Iya,yang menciumku tadi malam itu bidadara." Perth memastikan.

My Fierce LecturerWhere stories live. Discover now