Chapter 11:🖤 Holy Matrimoni❤️

465 65 33
                                    

Maaf lama banget baru bisa lanjut,sibuk banget euy 😫

Selain ngajar,aku kan juga penyanyi gereja,dan jadwal tugasku cukup bikin aku susah punya waktu luang buat nulis, pagi sampai sore ngajar,malam latihan nyanyi, jadwal tugasku lumayan padat untuk bulan November besok,belum bulan Desember dan tahun baru,dengan jadwal yg kayak gitu,sampai rumah msh bisa masak buat suami jg udh syukur 😊

Jangan marahi aku ya 😅✌🏻✌🏻

Aku usaha nyicil² nulis terus kok disela² mijitin kaki yg pegel,tp kadang terus ketiduran 🤭

Dah segitu aja curhatnya ntar ada yg ngomel lagi deh 🤣

Yuk kita lanjut.

Selamat membaca 🖤❤️

.

.

.

.

.

Perth berniat melamar Saint secara resmi setelah kaki Saint benar-benar sembuh.

Satu bulan sesudah wisuda Saint, keluarga Tanapon dan keluarga Suppapong berkumpul di sebuah ruangan private restoran yang khusus dipesan oleh Perth untuk acara itu.

Jira dan Tui Tanapon hadir dengan setelan resmi,begitupun keluarga Suppapong.

Nana tidak ikut karena sedang bersama kedua orang tua kandungnya.



Flashback on

"Perth, izinkan aku mengajak Nana, orang tua P'Javier ingin bertemu, doakan juga supaya mereka menerima aku sebagai menantu mereka." Jenny memohon satu minggu yang lalu saat mengantarkan Nana ke rumah Saint.

Nana memang kini diasuh oleh Jenny sepulang sekolah, sorenya baru dijemput oleh Perth atau Saint.

Perth tadinya enggan memberi izin pada Jenny untuk merawat Nana, namun ketika Saint memberikan pengertian tentang pentingnya peran seorang ibu bagi tumbuh kembang seorang anak,Perth pada akhirnya menyetujui Nana diasuh oleh Jenny sepulang sekolah.

"Phi... kenapa melamun? P'Jenny sedang meminta persetujuan darimu." Saint mengguncang lengan Perth.

"Ummm apa katamu?" Tanya Perth.

Jenny kembali mengungkapkan keinginannya.

Perth mengerutkan dahinya.

Hatinya belum mengijinkan untuk membiarkan Nana bersama Jenny.

Melihat Perth tidak kunjung menjawab, Saint memberikan kode pada Perth untuk mengizinkan.

"Ijinkan saja phi." Bujuk Saint.

"Tapi--"

"Aku janji akan mengantarkannya lagi begitu mereka sudah bisa menyalurkan kerinduan mereka."--Jenny

"Tidak bermalam."--Perth.

Jenny mengangguk.

"Jangan menuruti semua permintaannya, aku sudah mengajarinya supaya disiplin."

Jenny mengangguk lagi.

"Jangan--"

"P'Perth, P'Jenny pasti sudah mengerti peraturan yang Phi terapkan pada Nana." Saint menukas lirih.

Perth menghela napas, mengusap kepala putrinya yang terlihat sudah lelah.

"Baiklah... jangan buat dia terlalu lelah,cuaca sedang sangat panas,nanti dia sakit--"

"Phi... ihhhh aku baru tahu ternyata kamu sangat cerewet." Saint memotong kalimat Perth, bibirnya mengerucut dengan mata memicing dan tangan bersedekap, merasa sudah sangat mengintimidasi kekasihnya.

My Fierce LecturerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora