Chapter 9 : Rahasia Yang Terkuak Bersama Badai

464 74 51
                                    





Nggak kerasa LBC udah 5 tahun aja, siapa yang masih suka nonton ulang?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nggak kerasa LBC udah 5 tahun aja, siapa yang masih suka nonton ulang?

Aku kalau punya waktu lowong masih suka ngintip chapter - chapter tertentu. Kangen.





Di chapter ini akan terkuak siapa sebenarnya Nana.

Yang penasaran, mari merapat...

Happy reading 🖤❤️

.

.

.

.





Restu dari Panit ternyata benar-benar bersyarat, ayah Saint itu belum rela melepaskan putranya untuk dipersunting oleh Perth.

Saint tidak tahu pembicaraan rahasia antara Perth dan ayahnya,dia tidak tahu Perth sudah memintanya pada orang tuanya sebulan yang lalu dan mendapat penolakan keras dari ayahnya. Pemuda itu hanya tahu Perth semakin membatasi kedekatan mereka, memberinya banyak syarat kalau dia ingin bertemu dengan Nana atau ingin bermanja - manja dengan Perth, kekasihnya itu juga selalu menghindar jika dia ingin menciumnya, ketika dia memaksa duduk di pangkuan pria itu,Perth segera mengangkat tubuhnya dan memindahkan ke sebelahnya, tidak hanya itu,pria itu juga memberinya banyak peraturan jika ingin terus berdekatan dengan Perth.

Peraturan - peraturan itu dirasa sangat menyebalkan bagi Saint. Pemuda itu sudah sering mengamuk karena ingin berdekatan dengan Perth dan Nana, tapi ayah Nana itu tetap teguh dengan peraturannya. Saint harus menurut atau dia tidak bisa bertemu dengan Perth dan Nana.

"P'Perth.... kenapa aku merasa phi tidak mencintaiku?" Saint mengeluh ketika lagi lagi Perth menghindari pelukannya, pria itu menjauhkan diri darinya dengan berpura-pura menyusun bidak catur di meja.

Keduanya sedang di teras belakang rumah Saint, dimana Perth biasa menemani Panit bermain catur.

"Siapa bilang?" Perth bertanya tanpa menatap Saint.

"Kodok." Saint kesal.

"Hmm? Ada apa dengan kodok?" Perth pura-pura tidak tahu bahwa Saint sudah mulai merajuk.

"Tidak tahu si kodok sedang apa." Jawab Saint ketus.

Perth menoleh, dilihatnya Saint merengut,bibir bawahnya maju beberapa senti.

"Tadi kau bilang aku tidak mencintaimu?" Tanyanya.

Saint berlagak tuli, pemuda itu menunduk menatap kukunya.

"Saint?" Perth menyentuh tangan halus Saint.

"Jangan pegang - pegang!" Saint menarik tangannya.

Perth tidak memaksa,pria itu kembali memperhatikan bidak catur.

Saint merasa sedih melihat sikap Perth itu.

Sepertinya memang hanya aku yang menyukainya,P'Perth sama sekali tidak menyukaiku.
Apakah ini karena aku yang memaksanya jadi kekasihku?
Tapi aku kan tidak ingin selalu kebablasan menciumnya?
Kalau memang tidak suka seharusnya bisa langsung menolak saja bukan?
Atau... dia mau menolak tapi tidak enak?

My Fierce LecturerWhere stories live. Discover now