11.

171 14 0
                                    


Happy reading!!
.
.
.
.
🦋🦋🦋

"Namanya Carlos" ujar zhafira.

Carlos mantap intens Vana, terkejut? Tentu, bagaimana bisa sang pujaan hati yang akhir akhir ini selalu berada di pikirin nya ada di mansion dia?.

Vana seperti tidak asing dengan wajah tampan nya itu, apakah ia pernah bertemu dengannya di suatu tempat?.

Ah! Vana ingat, dia adalah cowo nyebelin yang waktu itu debat dengan nya saat di jalan.
Ya, vana tidak salah pasti dia orang nya.

Berkelana pada pikirin masing masing, keduanya tersadar saat zhafira memanggil mereka "vana, Carlos. Kalian sudah saling kenal?" Bingung zhafira.

"Belum/udah" jawab vana dan Carlos secara bersamaan.

Zhafira menatap keduanya bingung

"Yang bener yang mana? Udah apa belum?"

"Udah bun kita pernah ketemu di jalan" jawab Carlos.

"Ouh gitu" menganggukan kepala tanda mengerti.

Vana hanya diam, ia tidak tau ingin berbicara apa. Jadi lebih baik ia diam saja.

"Carlos, sini nak" suruh zhafira pada Carlos yang berdiri.

Carlos menghampiri sang bunda dan duduk berhadapan dengan vana.

"Tolong temani vana dulu ya, bunda mau ke dapur dulu"

Carlos mengangguk tanda iya menyetujui.

"Vana Tante tinggal bentar ya, jangan pulang dulu" ujar zhafira pada vana.

"Iya Tan"

Setelah nya zhafira beranjak dan pergi ke dapur, tinggalah dua insan berbeda jenis yang sedang saling menatap dengan sengit.

"Lo cowo nyebelin itu kan" sengit vana.

"Kalo iya?" Jawab Carlos tak lupa dengan wajah mengejeknya.

Vana di buat geram oleh Carlos, kemarin saat kejadian dan sampai sekarang tak ada kata maaf yang keluar dari mulut lelaki menyebalkan itu.

"Gak ada niatan minta maaf?" Sindir vana.

"Buat apa minta maaf, gue gak salah"

Lagi dan lagi sangat keras kepala sekali lelaki di hadapannya ini "jelas jelas salah tapi malah merasa gak punya salah, dasar cowo" cibirnya.

"Dimana letak kesalahan gue?" Tanya Carlos dengan mengangkat sebelah alisnya.

Melipat kedua tangan nya di dada vana menatap lurus tepat pada mata Carlos
"Pertama Lo bawa motor ngebut di jalan raya dan membahayakan pengendara lain, kedua Lo udah bikin gue telat masuk sekolah, dan ketiga Lo udah bikin gue emosi karna tingkah Lo!" Jelas vana dengan tegas.

Carlos terkekeh kecil,bagaiman bisa vana selucu ini saat marah? Ia kan jadi ingin selalu membuat vana marah jadinya.

"Pertama keadaan jalan dan gue ga bikin orang kecelakaan, kedua itu derita lo, ketiga gue gak peduli" ucap Carlos.

SHE'S VANAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें