01. About Her

487 14 4
                                    

" Gue manusia, bukan tuhan yang pasti punya dosa dan banyak kekurangan. Mereka memandang gue sempurna tanpa tahu sebuah kenyataan"- Shevanya Annetha

***

Senin pagi adalah hari yang paling dibenci oleh sebagian besar para pelajar, hari dimana mereka harus panas-panasan dibawah terik sinar matahari untuk mengikuti upacara bendera.

Shevanya Annetha, orang nomor satu yang menyetujui pendapat tersebut bukan masalahnya tidak menghargai para pahlawan dan pejuang kemerdekaan namun ah... sudahlah pasti kamu tahu sendiri bagaimana rasanya dipaksa ketika sedang malas.

Bahkan setelah upacara selesai pun mereka belum diperbolehkan kembali ke kelas, karena akan ada acara pemberian penghargaan kepada para murid berprestasi di SMA Pionir atau biasa disingkat dengan MBP. Yang sering membawa kejuaraan membanggakan sekolah.

" Jo liat deh" Ujar gadis itu, membalikkan layar ponselnya hingga sebuah foto dari Twitter yang baru dia dapat dari top comments mengenai reaksi beef sapi muda dapat dilihat sang sahabat.

" Damn!" Joa memejamkan mata sembari membungkam mulutnya berupaya menahan tawa yang hendak meledak disana." Itu boneka siapa anying? Kasihan adek yang punya niat dijadiin pajangan buat seneng-seneng eh malah kena mental"

Anneth menggigit pipi bagian dalam tidak menyangka balasan Joa se-freak itu yang membuat suasana humor diantara keduanya jadi makin sulit mengendalikan tawanya.

" Gue males banget sumpah harus panas-panasan gini apa gue pura-pura pingsan aja ya?" Ucapnya

Joa langsung menatap temannya yang gemar membuat masalah itu dengan tajam." Jangan macem-macem bego!"

" Udah Lo tenang aja, kalo gue diseret ke ruang BK karena ketahuan pura-pura pingsan gue janji nggak bakal bawa-bawa nama Lo"

Tambahan, selain selalu ceria gadis itu juga sosok yang nekat, drama queen, gemar cari gara-gara juga bertingkah bodoh walau aslinya nilai dia tidak anjlok-anjlok banget. But at least she does those things just for fun.

Meskipun tidak jelek-jelek amat kalo dibandingkan dengan Violine Charisa Lumbanraja, Anneth tetap saja jauh berbeda ibarat kata dirinya sebagai batu kerikil yang ada dipermukaan tanah sementara sahabatnya yang sedang berdiri diatas podium untuk serah terima mendali alias Charisa adalah langit cerah yang terlihat sempurna paham kan perbedaannya?

Sedetik setelahnya Joa memejamkan mata seraya merutuki kelakuan Anneth yang sudah menjalankan rencana pura-pura pingsannya hingga menghebohkan acara sakral tersebut.

" ANNETHHHHH!!" Teriak Bu Maia, kelabakan sang siswi yang dia terka kayaknya punya niat mau membunuh mengingat hobi Anneth selama 3 bulan akhir-akhir ini membuat wanita itu darah tinggi mendadak.

" Mampus siapa yang udah nangkep gue?" Batin Anneth, ia mengeraskan rahang pikiran cemasnya terasa mengutuki diri sekarang karena pingsan pura-puranya tidak semulus harapan.

" ASTAGA NAK! KALO MAU PINGSAN NANTI AJA PAS PULANG SEKOLAH!"

Anneth menelan ludah alot, sejak kapan pingsan bisa ditunda? Lalu menghembuskan nafas pelan agar tidak ketahuan sedang berbohong.

Sayangnya kelakuannya itu berhasil ditangkap oleh pemilik nametag Deven Alanska Christiandi yang tidak sengaja menangkap gadis itu menyadari akan hal itu ia terkekeh hambar dan melepaskan tangannya dari pegangan tubuh gadis tersebut.

" Sekarang lapangan untuk pertunjukan drama teater" Bisik cowok itu tenang lalu melenggang pergi menuju podium tanpa peduli Anneth yang menahan sakit.

Anneth merutuki dirinya sendiri menyesal atas kelakuannya beberapa detik lalu. Masalahnya Deven itu bukan sekedar murid biasa, bukan juga seorang MBP saja, sosok di Blackveros yang menjabat sebagai wakil ketua yang artinya kapan saja bisa melenyapkannya.

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang