64. Ada yang aneh

49 7 3
                                    

" Ada yang pernah bilang jika sepasang mata dan telinga belum tentu menangkap kebenaran, apakah itu maksudnya untuk menanyakan langsung kenyataan?"

***

Gadis bersurai panjang lurus hampir menyentuh punggung itu sedang duduk dibalkon kamar. menatap kosong ke pagar pembatas tidak peduli jika semilir angin dingin di malam hari saat menerpa kulitnya terasa menusuk seperti kenyataan apa yang dia dengar siang tadi.

Pikirannya akhir-akhir ini dihantui oleh berbagai macam pertanyaan dan teka-teki yang harus dia pecahkan sebelum terlambat dan masalah semakin runyam, tapi sayang belum juga ada titik terang.

" Gue yakin mereka kerjasama nutupin sesuatu" Gumam gadis itu.

Dia menggigit jari sampai berdarah secara tidak sadar sembari mengernyitkan kening. Gadis itu sempat ragu atas semua asumsi yang selama ini belum jelas.

" Tapi masa sih? Apa jangan-jangan..." Gadis itu bermonolog sendiri sudah seperti orang gila." Tapi nggak mungkin, nggak mungkin beneran"

Dia masih tak menyangka jika sahabatnya yang selama ini dia kenal masih tidak percaya dengannya, justru menyembunyikan sesuatu darinya yang mungkin saja penting.

Persis seperti yang selalu Anneth pikir dari dulu bahkan dari awal mereka kenal bahwa Charisa adalah sosok yang sangat misterius sampai sekarang Charisa masih belum bisa cerita apapun dan lebih memilih untuk memendamnya sendirian.

Sesulit itukah dirinya untuk dipercayai oleh seorang Violine Charisa Lumbanraja?. Dia masih tidak menyangka jika temannya seperti itu.

Charisa seolah menganggap teman-temannya seperti orang yang baru dia kenal hingga tak mau berbagi sesuatu tentang dirinya sendiri.

Masih duduk di balkon dengan perasaan menggebu-gebu penasaran, gadis itu menatap layar ponselnya yang menunjukkan semua kebenaran disana. Dia memandangnya dengan aneh, pasalnya Charisa tidak pernah melakukan hal yang macam-macam.

" Jangan sampai Nathan tau, dan Lo juga jangan bilang ke temen-temen Lo"

" Biarpun Lo sahabatan udah selama dan sepercaya apa, tetep aja kadang orang yang paling Lo percayain malah suka berkhianat"

Kening gadis yang tengah mengingat perbincangan Charisa dan Difa di cafe dan rumah Sam sedikit mengerut bingung. Letak keanehan berada disaat Charisa menjawab.

" Yang lainnya nggak akan tau tentang ini, ya walau nggak ada jaminan rahasia ini kebongkar sewaktu-waktu"

Apakah Charisa melupakan sesuatu yang sudah sangat jelas dan sebenarnya harus dia ingat?.

Gadis itu mendengar jelas ucapan Charisa tadi siang, tidak sengaja mendengarnya saat ingin mengambil barang milik pacarnya yang tertinggal dilantai dua rumah Sam. Dia milih untuk sembunyi dibalik tembok ketika melihat Difa resah jika Charisa memberi surat tentang dirinya kepada Nathan saat mendengar ucapan Charisa yang menurutnya adalah inti masalah karena itulah letak keanehan gadis itu ingin sekali menanyakan tentang Difa, tapi dia takut kalo Charisa akan tersinggung dan aneh juga jika dia tiba-tiba bertanya tentang hal yang sebelumnya tak pernah dibahas.

" Apa dia nggak sadar kalo gue dan Michael tau ini? Tapi kan nggak mungkin orang kayak Charisa terkecoh"

Dia menjambak rambutnya frustasi lelah menyatukan kepingan keanehan-keanehan dari semua ini dan ada salah satu hal lagi, jika diingat Charisa benar-benar secara sadar tahu kalo dia dan Michael tahu tentang hal ini tidak mungkin bukan jika Charisa mengalami amnesia mendadak?.

Gadis itu menatap layar ponselnya lagi yang menunjukkan satu fakta yang sudah jelas lalu mencari nomor kontak orang yang sudah lama tidak berbincang dengannya. Untung dia masih menyimpan nomor tersebut walaupun dia tidak tahu masih aktif atau tidak. Lalu menelponnya untuk kesekian kali dia butuh bantuan dari lelaki yang menurutnya akan sedikit membantu tentang kasus ini.

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang