50. Secret Person

64 7 0
                                    

" Lo marahan sama calon kakak ipar gue?" Tanya Anneth, agak heran karena merasa ada hawa dingin yang melingkupi jarak Charisa dan Nathan.

Joa dan Nashwa yang dasarnya emang anak kepo tapi sok-sokan nggak mau tau cuma ikut berdehem-dehem sambil saling pandang saja.

Mau nanya tapi nggak enak...toh itu urusannya Charisa dan Nathan mereka tak punya hak ikut campur lagipula mereka belajar dari kesalahan lama, Charisa sekalinya marah bisa parah banget saat kelas X cuma karena mereka lapor ke Nuca ada yang menumpahkan jus ke seragamnya.

" Gue ini terlahir dengan indera ke tujuh lho, bisa lihat ada yang nggak beres soal hati" Ujar Anneth lagi, makin memanasi suasana.

Charisa menggedikan bahu tidak tahu tidak menjawab dan cuma natap kosong makanan dihadapannya.

" Maybe yeah" balas Nashwa mewakili lalu memandang temannya sambil mendengus berat." Perasaan dari kemarin gue liat antara kalian kayak ada bunga-bunga bermekaran dan sinar-sinar cermerlang deh kenapa tiba-tiba jadi retak begini jaraknya?"

Gadis itu tertawa hambar lalu menatap satu persatu temannya." Gue cuma nggak ngerti kenapa dia bisa semarah itu pas gue tanya ada masalah apa sama Michael"

" Coba jelasin yang rinci, gue nggak bisa nilai siapa yang salah siapa yang bener kalo penjelasan Lo sebatas itu"

" Bukannya gue punya hak buat tau ya? Maksudnya bukannya gue nuntut dia buat ngasih semua hal tentang dia mentang-mentang gue pacarnya" Charisa menghembuskan nafasnya gusar." Tapi berbagi pada sesama pemegang masalah rasanya nggak adil aja buat gue kalo dia tau rahasia gue tapi dia sendiri nggak ngebolehin gue tau rahasianya"

" Rahasia sebatas kerja sama ini kan maksud Lo?"

"Iyalah, sisanya mana gue tertarik"

Joa menaruh dagunya keatas telapak tangan yang sudah ditopang ke meja kantin seraya menyeruput honey tea-nya dalam diam.

Atmosfer terasa memberat tatkala hening mulai menjalari suasana disekitar mereka. Bahkan kesannya suara riuh dari anak-anak Blackveros seperti biasa diujung sana lempar melempar pantun atau gitaran sambil nyanyi juga suara dentingan sendok dengan piring tidak masuk ke indera pendengaran keempat anak Viermeer tersebut.

Semua itu mereka rasakan sesaat sebelum Nashwa berdehem dan memecahkan kesunyian.

" Gimana...kalo lo nemenin gue menjomblo aja Cha?"

Anneth langsung tersedak makaroni dari Mac and cheese yang dia makan setelah mendengar kaliamat tersebut.

" Apa Lo kata?"

" Gue putus"

Itu cewek matanya makin melotot, lalu menggebrak meja sampai beberapa murid menoleh kaget kearahnya.

" Sinting! Lo pacaran sama dia udah dari kelas sembilan dongo!" Makinya jengkel setengah mati." Terus, Lo tau sendiri di lingkungan kita jarang ada yang seagama sama Lo"

" Alde baik kok sama gue, setelah minta maaf waktu itu but I think we aren't compatible jadi daripada dipaksa buat jalan kearah yang sama padahal kami berdua punya tujuan masing-masing jadilah kita pisah aja biar ngelangkahnya nggak berat lagi"

Joa tenganga dibuatnya dari selama hampir 9 tahun mereka temenan baru kali ini dia lihat Nashwa seikhlas itu.

" Nggak usah peduliin gue, mending pikirin hubungan kalian masing-masing. Kalian sendiri pun sama-sama beda kan?" Pungkas Nashwa.

Joa dan Anneth sama-sama termenung.

Joa dan Friden tidak seiman. Sementara Anneth tidak yakin kalo dia seamin dengan Deven, walau cowok itu akhir-akhir ini sudah mulai perhatian dengannya walau sayang mereka HTS.

APA ITU RUMAH? [END✓]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant