70. Party & Lucky

38 5 1
                                    

Senyum yang sebelumnya terpatri nyata dibibir gadis itu hilang secara sempurna. Hanya ada garis datar dengan tambahan mata sinis yang melengkapi wajahnya.

Charisa bergelung-gelung dalam selimut, 5 menit yang lalu Kiana masuk ke kamarnya, mengingatkan Joa dan Anneth sekaligus memberitahu sang putri bahwa nanti malam jangan lupa untuk datang ke Jackson hotel cabang Thamrin.

Gila nggak sih? Acara ini sudah direncanakan sejak dua Minggu lalu namun Charisa baru tau tiga jam sebelum acara dimulai.

Anneth berani bersumpah kalo akhir-akhir ini sering membicarakan perihal itu, terkhusus warna gaun mau samaan atau tidak. But of course Charisa didn't hear it because she was busy with her thoughts.

Joa dan Anneth memandang ngeri temannya yang sedang mengamuk. Dia berguling-guling diatas ranjang dengan sesekali beranjak dan menghentakkan kaki, melempar hiasan-hiasan yang dekat dari jangkauannya serta tangannya menendang-nendang bed cover lagi.

" Gue pulang deh, takut ketularan kalo kena gigit" pamit Anneth lalu langsung meraih tas selempangnya namun karena pergerakan yang terlalu cepat membuat isi tas jatuh dan parahnya, foto Deven ikutan jatuh!.

Anneth menjerit histeris, menatap nanar ke polaroid candid Deven yang dia foto diam-diam kala itu, bahkan gadis itu tidak lagi memperdulikan parfum yang baru dibeli lima hari lalu di Swiss, baru dipakai sebanyak tiga semprotan pula.

Wangi strawberry dari parfum tersebut menyeruak ke hidung Charisa, karena aromanya sudah tersebar ke setiap sudut ruangan.

" Bleeding" Cicit Joa pelan.

Charisa spontan melempar tatapan marah pada Anneth yang masih menunduk ke lantai. Bukan mempermasalahkan lantainya yang kotor, melainkan perihal dia tidak bisa menghirup aroma yang begitu kuat kayak gitu.

Sementara reaksi Anneth?

Entahlah... dibanding memperdulikan gelagat emosi Charisa kepadanya, dia malah nyaris meraung-raung nangis karena foto Deven basah oleh cairan parfum.

Untung ada Joa yang paham kondisi dan cepat-cepat membawa gadis itu pergi. Kalo tidak, she made sure that Anneth's destiny was finished in the hands of Charisa.

Persetan Gianuca Athila bakal ikutan ngamuk seperti sang adik atau tidak. Intinya Joa bisa nyeret Anneth pulang dengan membawa kabur mobil pemuda itu.

Tak berselang lama tanpa buang-buang waktu percuma, maid yang diberi titah oleh Charisa untuk merapikan kamarnya tersebut keluar.

Sisalah gadis itu seorang diri, dengan kedua kaki yang berjalan mondar-mandir di walk-in closet sambil mengetatkan rahang sebagai pelampiasan.

" This party is driving me crazy!" Garam Charisa tertahan.

Beberapa gaun sudah ada di sofa dengan keadaan mengenaskan habis dicoba lalu dilempar sembarangan. Setelahnya dia membuka goodie bag yang tadi sempat Anneth pegang. Karya Carolina Herrera designer dunia sekaligus perancang busana Venezuela legendaris. Wanita kelahiran Carakas itu pernah dinobatkan sebagai salah satu wanita paling bergaya didunia tahun 1970-an.

Belasan tahun dia dipercaya sebagai perancang busana para ibu negara, termasuk Jacqueline Onassis, Laura Bush dan Michelle Obama.

Nathan's gift, for sure.

Limited edition, which there are only five invthis world and randomly scattered to several countries.

Saat hendak mencobanya, dia kontan menggeleng kuat-kuat. Tidak...tidak... dan tidak! Dia tidak akan pernah memakai barang pemberian Nathan lagi, lagipula mau ditaruh dimana wajahnya jika ketahuan sedang memakai barang pemberian cowok itu ke acaranya kan?.

APA ITU RUMAH? [END✓]Where stories live. Discover now