12. Try to be okay!

49 5 1
                                    

Anneth terdiam sudah hampir 15 menit dalam mobil Sam, tatapannya kosong memandang keluar jendela yang mana menunjukkan tempat parkir kosong tadi Deven memarkirkan mobilnya disana.

" About him again Neth?" Tanya Sam pelan.

Menghela nafas berat lantas dia mengangguk samar." Gue salah ya punya perasaan? Gue juga salah ya kalo kepengen bahagia?!"

" Semua orang berhak bahagia kok"

" Tapi tuhan nggak pernah bikin gue ngerasain itu Samuel!" Jawab Anneth nadanya lelah dan tersenggal deru nafas habis menangis.

" Lo jelek banget matanya bengkak gitu" Cowok itu menggelengkan kepalanya heran sembari menjulurkan tangannya menyentuh pipi Anneth dan mengarahkan kepalanya agar menghadap ke dirinya.

Anneth menatap Sam yang sedang duduk dikursi pengemudi dengan sendu, Bola matanya masih terkesan hampa.

" Gue hari ini pulang ke mansion diperlakukan kayak orang asing" gadis itu tertawa kecil, terdengar putus asa." Dateng ke sini rencananya mau cari hiburan yang ada malah nambah beban pikiran gila emang gue udah salah pilih jalan"

" Hei..." Sam mengusap permukaan pipi Anneth, berupaya menghapus jejak airmata disana." Punya perasaan itu bukan suatu kesalahan, tapi orang yang Lo kasih perasaan itu yang salah"

" Gue dari awal tau Deven brengsek, tapi entah kenapa gue malah makin suka sama dia" Anneth menarik napas dalam dan menghembuskannya secara perlahan." Sam, dia ngeraguin rasa gue cuma karena gue suka sama dia beberapa detik doang. Tapi gue nggak ragu sama sekali, gue yakin rasa gue buat dia"

" Stock cowok didunia ini banyak kali, kenapa masih kekeuh milih dia coba?"

" Yang gue mau sekarang cuma Deven, gue nggak peduli sama kata-kata sarkastiknya dia, Lo boleh nilai gue bodoh karena nyatanya gitu"

Sam mundur menjauh, menyender ke jok sembari memijat pangkal hidungnya." Nggak ngerti lagi deh gue sama otak Lo, Lo tau dia bad tapi tetep aja suka, namanya Lo nyari penyakit"

" Karena pesona yang brengsek itu malah jauh lebih berpengaruh ke cewek-cewek dibanding pesona cowok baik-baik" Gadis itu menyilangkan kedua tangannya dibawah dada. Matanya terasa perih karena lama menangis." Karma gue kayaknya" Ujarnya lagi.

Sam mengangguk setuju, semua anak Blackveros dan juga Viermeer tahu seberapa seringnya Anneth gonta-ganti cowok menjerat mereka dalam bentuk pacaran dan melepaskannya semudah membalikkan telapak tangan.

Karma never wrong address, right? And now it's hers.

" Gue butuh saran"

Sam melirik Anneth sekilas dengan ekor matanya lalu menghidupkan mesin mobilnya.

" Gue anter pulang aja lah, daripada stress keinget kata-kata tajamnya dia" Pasrah cowok itu tidak tahu harus ngapain lagi agar Anneth berhenti mengejar Deven.

" Gue butuh saran, bukan dibawa pulang"

Sam memejamkan mata, menetralisir emosi." Deven sahabat gue dari SD Neth! Lo juga temen baik gue dari awal masuk SMA, gue nggak bisa milih yang bener siapa dan yang salah siapa karena dimata gue kalian berdua seimbang"

" Maksud Lo, Lo juga ngeraguin gue yang bilang suka Deven dalam hitungan hari?!"

Tanpa perlu ditelaah lebih dalam semua orang juga akan berpendapat sama dengan Deven dan Sam bahwa perasaan Anneth saat ini hanyalah sekedar lewat seperti deretan mantannya.

Lagipula bagaimana mungkin, gadis yang selalu main laki-laki kini tiba-tiba saja jatuh cinta sungguhan dalam hitungan kurang dari 5 detik? That's really weird.

APA ITU RUMAH? [END✓]Where stories live. Discover now