Accident And Proximity

2.2K 191 6
                                    

2 Minggu kemudian Draco mulai melakukan hari hari seperti biasanya, namun dia biasanya bisa saja melamun dengan waktu yang cukup lama, entah apa yang ada dipikirannya. Bahkan bisa saja dia melamun dari malam hari sampai mata hari mulai terbit kembali, jika ada kompetisi lomba melamun mungkin dia dengan cepat akan juara

Pada siang hari yang terik, Draco sedang termenung di kamar nya, beberapa menit kemudian terdengar suara panggilan dari lantai bawah, itu adalah suara Mother nya. Ia bergegas kebawah siapa tau ada sesuatu yang penting. Namun saat di bawah, ia mendapati Harry Potter dan mama beserta Papa nya sedang duduk dikursi sambil berbincang bincang.

Harry tau Draco sedang turun, dia menatap mata abu abu Draco dan tersenyum ke arah nya, Draco sama sekali tidak kembali tersenyum ke arah Harry

"Draco, sini turun dulu. Ada Mama dan Papa nya Harry, kita akan membahas perjodohan ini" Kata Mother nya

Draco menganggukan dan ikut duduk, dia hannya diam dan dia tau bahwa Harry terus melihat kearah nya, sekarang ia juga mengarahkan mata nya ke arah Harry. Harry yang terkejut mendapati bahwa Draco tau dia sedang memperhatikannya langsung mengarahkan mata nya ketempat lain

"Ada apa?" Tannya Draco

"T-tidak" dijawab kembali oleh Harry

Narcissa yang melihat kedua nya mulai menyuruh Draco untuk membawa Harry kekamar, Draco lagi lagi hannya menggangguk dan berjalan ke arah tangga di ikuti oleh Harry di belakang nya

"Hei Draco, Mama kamu bilang kamu sedih sekali atas meninggal ny Istri mu ya? Aku turut sedih"

"Diam lah, jangan mencampuri urusan ku."

Mereka terlihat sangat tidak akur, sebenarnya Harry ingin sekali Akur dengan Draco, namun Draco sendiri yang jelas menolak, Draco menganggap Harry hannya pengganggu di hidupnya.

──── ✦ ────

Mereka saling berdiam diaman di dalam kamar, Harry tak ingin mengganggu Draco dalam dunia nya sendiri, jadi dia hannya mencoba diam dan berharap Draco yang mencari topik. Namun Draco bahkan tidak meliriknya sama sekali

Narcissa masuk ke dalam Kamar Draco, dia tau bahwa seperti nya mereka berdiam diaman di dalam kamar

"Harry, hari ini kau menginap disini ya, kau bisa memakai kamar Draco. Mama kamu ada pekerjaan mendadak"

Harry sebenarnya bingung, pekerjaan apa yang dimaksud, Namun dia hannya membalas anggukan kecil sambil tersenyum ke arah mam Draco

Sebaliknya, Draco berdiri dan berjalan ke arah Mother nya, dia tak ingin sekamar dengan bocah ingusan seperti Potter, namun Mother nya hannya mendengar komplenan dari Draco dan pergi. Dia sama sekali tidak menggubris omelan Draco

Draco yang sangat kesal karna harus sekamar dengan Potter apa lagi dia harus Sekasur karna dikamar nya hannya terdapat 1 Kasur King Size.

"Astaga, aku benci momen ini" Draco sangat kesal, Harry yang tak tau apapun hannya melihat ke arah nya dengan mata yang tentu saja berkaca kaca ingin sedikit mengeluarkan air mata nya karna kehadirannya seperti mengganggu Draco

──── ✦ ────

Malam pun tiba, sayu sayu terdengar suara Burung hantu dari arah luar jendela, Harry sekarang sedang makan bersama di meja makan dengan keluarga Malfoy, Harry gugup bukan main, bahkan jika ada pertannyaan dari Narcissa ataupun Lucius dia kebanyakkan hannya membalas senyuman atau mengagguk.

"Harry, kau tak masalah bukan jika harus dijodohkan pada Draco?" Tannya Narcissa

Harry sedikit kaget, "Mum bilang Draco baik, dan Harry percaya kata kata Mum. Jadi Harry setuju setuju saja, Harry tidak merasa keberatan sama sekali"

Narcissa yang mendengarnya tersenyum, seseorang yang polos seperti Harry bahkan langsung percaya dengan omongan Mum nya, walau dia sendiri belum melihat sosok Pria yang akan menjadi pasangan seumur hidup nya

──── ✦ ────

Sekarang sudah pukul 11 Malam dan mereka belum sama sekali terlelap dalam tidur. Draco sedang membaca buku, entahlah buku apa yang dia baca, Harry tidak mengerti namun Draco terlihat sangat serius saat membacanya. Sedangkan Harry sendiri tidak tau ingin melakukan apa, yang jelas tidak ada komunikasi di antara mereka

"Draco, aku ingin mengambil air"

"ambil saja sendiri dan jangan manja. Dapur ada di bawah, cari cari saja sendiri"

Harry sedikit takut untuk mengambil air sendiri karena pasti lantai bawah akan gelap dan tidak ada penerangan sama sekali. Namun karena dia belum mengantuk sama sekali dia pun segera berdiri dan mengarah ke pintu keluar

Sebenarnya ada tempat untuk mengambil Air di lantai 2, namun Draco sengaja memberi tahu dilantai 1 agar Harry kerepotan.

──── ✦ ────

Posisi Harry sekarang sedang menuju ke lantai 1, Sangat gelap, dia tidak dapat melihat apapun. Bahkan saat dia keluar dari kamar Draco gelap sudah menyambutnya. Tidak ada lampu sama sekali di malam itu

Kaki nya melangkah tanpa melihat apapun, saat berjalan dia tidak sengaja terpeleset dan terjatuh.

GUMPRANGGG !!!!!!

Suara benda pecah nyaring sekali, Narcissa dan Lucius bahkan sampai keluar Kamar. Betapa terkejutnya saat turun tangga, ada 1 vas berukurang gede terjatuh. dan disamping pecahan pecahan itu ada Harry dengan kaki yang bercucuran darah

"Astaga Harry sayang, apa yang kamu lakukan?"

Tannya narcissa kebingungan, bagaimana tidak terkejut? pecahan beling dari vas itu sangat banyak, kaki Harry bisa saja lumpuh karena pecahan itu

"M-maaf mam, Harry ingin mengambil minum tetapi sangat gelap dan tidak ada penerangan sama sekali" Kata Harry sambil ia sedikit membersihkan kaca kaca kecil yang ada di kaki nya, walau darah sudah terlanjur bercucuran di lantai

"Kenapa tidak memakai air yang berada di lantai dua?" tannya Narcissa, sedangkan Lucius masih berada ditangga melihat kejadian tersebut dengan mata yang masih terpejam

"Draco bilang ngambil air hannya ada di lantai satu? Maaf kan Harry mam" Harry menunduk dengan sedikit cemberut

Draco turun dari tangga, sudah banyak sekali beling kaca berceceran di lantai rumah nya, Mother nya meminta Draco untuk menopang Harry kelantai atas, agar para pembantu membersihkan beling beling tanpa sisa

Draco segera membantu Harry berjalan ke lantai atas, sedangkan Mother nya sedang berbicara kepada Father nya, entah apa yang kedua orang tua nya bicarakan. Jika perjodohan ini dibatalkan karna Harry memecahkan vas yang tidak seberapa menurut Draco maka dia sangat senang

Setelah sampai di depan kamar Draco, ia segera membuka pintu. Dan membantu Harry duduk di kasur nya

"Buat rusuh aja lo, bikin gue kerepotan aja malem malem gini"

Sedangkan Harry yang mendengarnya selalu menunduk

"Kalo lagi dibilangin jangan nunduk, ngerti ga?" Draco mengangkat dagu Harry

Mata mereka saling bertatapan, Harry bisa melihat jelas mata abu abu Draco yang terlihat tajam melihat ke arahnya, pipi Harry seketika merah merona dengan wajah yang terlihat dengan jelas sedikit kaget.
Namun semua itu berhenti ketika Draco mengedipkan mata dan mendorong Harry

"Jangan menganggap aku sudah menyukaimu." Draco mulai sinis lagi kepada Harry

Astaga, anak yang malang, baru saja pipi Harry merona, kini dia sudah mendapat kata kata yang menyakitkan dari Draco

Love me | Drarry [END]Where stories live. Discover now