Which Is Always There

1.3K 82 3
                                    

Hari demi hari pun berjalan, usia kandungan Harry sekarang sudah sekitar 3 bulan lebih, bahkan Draco sama sekali tidak peduli dan tidak ingin membantu pekerjaan rumah sama sekali

Hannya Cedric tempat satu satu nya Harry, setiap siang sampai menjelang sore, Harry selalu menghabiskan waktu dengan Cedric di taman, pantai, dan tempat tempat yang tentu saja disukai Harry

Cedric sudah sangat mencintai Harry, dan tak ingin merasakan bahwa dia adalah manusia tersial didunia

──── ✦ ────

Malam hari yang gelap, Harry ingin sekali memakan buah jeruk

Harry membuka pintu kamar Draco dan menggerakkan tubuh Draco pelan

"Draco, aku kaya nya ngidam jeruk. Boleh tolong beliin?" Pinta Harry pelan sambil menggoyangkan tubuh Draco

"Ganggu aja, sendiri aja kan bsa." Hannya itu jawaban yang Draco lontarkan lalu mendorong Harry

Harry segera keluar dari kamar Draco, lalu bergegas membeli Jeruk.

Harry lagi lagi hannya bisa berjalan sendirian ditengah jalanan yang sunyi, Jam masih menunjukkan pukul setengah sembilan malam, namun orang orang sepertinya sudah terlelap dalam tidurnya

Langkah demi langkah Harry lakukan, dan tergesa gesa berlari dengan perasaan yang was was, dia mencari toko jeruk terdekat, namun sepertinya tutup. Mau tidak mau dia harus ke toko buah yang agak jauh.

Setelah sampai Harry melihat toko itu sedang bersiap siap tutup. Ia bertannya apakah ada buah jeruk yang tersisa, untung nya masih ada 1 buah jeruk yang tersisa. Harry segera membeli nya dan segera pulang

Dengan perasaan gembira Harry menuju rumahnya diselingi senandung kecil

Sampai pada akhirnya Harry selamat pada tujuan, yaitu rumah nya.

Segera Harry membuka pintu dan mengunci nya kembali rapat rapat, lalu ke dapur untuk mengupas jeruk tersebut

Seperti dugaan Harry, rasa asam dan manis tercampur rata dengan sesuai. Harry membawa jeruk itu kedalam kalsr untuk dimakan di kamar saja

──── ✦ ────

Pagi mulai tiba, Draco segera bersiap ingin berangkat ke kantor, Harry memasangkan dasi pada Draco lalu mengelus baju Draco pelan. "Okay, sudah semua!" Kata Harry

Draco segera keluar dan bergegas mengendarai mobil nya sambil melihat Harry melambaikan tangan.

Draco sudah sampai di tempat kerja, saat memasuki ruangan Draco segera duduk di meja nya dan mengerjakan dokumen yang kemarin belum sempat dia kerjakan

Sekertaris nya datang dari arah pintu masuk memakai pakaian sexy nya, sepertinya memang sekertaris nya mau membuat hati Draco menjadi miliknya.

"Permisi pak, ini doukumennya!" Kata wanita itu sambil menampakkan pinggul nya yang besar dan indah

Draco sepertinya menikmati pemandangan yang dibuat sekertaris nya tersebut.

Nama wanita didepan Draco adalah Myrtle Warren, rambut nya yang halus nan cantik itu dapat dengan mudah mendapatkan hati Draco. Mata coklat nya yang seakan menggoda Draco untuk masuk ke perangkapnya

"Nanti malam mau kepesta pak? Bareng saya nanti" Ajak wanita itu sambil mengedipkan satu matanya

"Jangan panggil pak, draco aja. Saya ga tua tua banget kaya nya dehh. Nanti malam? Pesta apa?"

"Pesta malam, untuk Menghilangkan penat kamu sayang" dibalas Myrtle, terlihat tidak sopan, namun benar saja. Draco telah masuk ke perangkap wanita didepannya itu

Draco tanpa aba aba langsung mencium Myrtle dan menjilat leher Myrtle yang sekarang sedang mendesah keenakan

Namun semua itu tertunda karna ada panggilan dari sang kekasih, Harry. Draco dengan gampang nya mematikan panggilannya dan malanjutkannya kemesraan nya dengan sekertaris nya itu.

Di posisi itu Harry tidak sanggup lagi dengan perut nya yang selalu saja sakit secara tiba tiba

Setelah tau Draco menolak panggilanny, Harry mencoba menghubungi Cedric, siapa tau saja dia tidak sibuk. Tanpa ada waktu kurang dari 2 menit Cedric dengan cepat langsung mengangkat panggilan Harry

Harry meminta Cedric kerumah nya dan membantu agar dibawakan kerumah sehat terdekat

Cedric segera menjemput Harry dan mendapati Harry dengan tubuh yang panas dan penuh keringat menyeluruhi tubuh nya di kasur sambil memegang erat perut nya, keadaan yang mengenaskan. Ia tergeletak pingsan di kasur nya

Harry segera dibawakan kerumah sehat terdekat oleh Cedric dengan segera

──── ✦ ────

Setelah sampai Harry langsung ditangani oleh Dokter dan juga Perawat disana

Cedric sama sekali tidak diperbolehkan masuk, perasaannya tak karuan. Ia takut Harry kenapa kenapa.

Padahal sekarang suami nya saja tidak peduli dengan Harry dan sedang berselingkuh dengan sekertaris nya sendiri

Cedric gelisah tak karuan, ia mondar mandir didepan pintu dimana Harry sedang di periksa di dalam ruangan itu

Harry dengan cepat dipindahkan di ruang nginap

Harry membuka mata nya saat Cedric didepannya sambil mengelus tangan Harry secara pelan

"Ryry.. kamu sudah bangun? Apa ada yang sakit?" Banyak sekali pertannyaan yang Cedric lontarkan kepada Harry

"Tidak Ced, aku sudah baikkan sekarang"

"Lain kali kalau butuh sesuatu panggil aku aja ya ry.." Kata Cedric sambil mengelus rambut Harry

Harry tahu sekali bahwa Cedric selalu ada untuknya, maupun bahagia atau pun sedih sekalipun, sedangkan Draco?

Namun bukan Harry kalau pikirannya tidak Positif, dia malah berfikir bahwa mungkin saja Draco sibuk sekali dengan kerjaannya dan sedang tidak ingin diganggu

Padahal, Draco sedang bermesraan bersama Sekertaris nya di kantor, anak yang malang kamu Harry.

Love me | Drarry [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora