Tragic Death

1.7K 93 11
                                    

Harry & Draco sudah resmi Bercerai. Hasil sidang menyatakan anak mereka Scorpius Malfoy, akan diambil oleh Draco

Harry tak tahan menahan tangisannya saat di sidang tadi. Dia sudah bersusah payah hamil tanpa ada sama sekali rasa kasihan dari sang mantan suami, Draco Malfoy.

Dan bisa bisa nya hak asuh anak nya jatuh kepada mantan suami, saat dibilang sakit hati tentu Harry jelas sakit hati.

Saat selesai persidangan sudah ada Cedric yang menjemputnya, diperjalanan Cedric terus menerus mengelua tangan Harry sambil satu tangan lainnya menyetir mobil

Harry hannya diperbolehkan mengunjungi anak nya beberapa kali dalam sebulan

"Tak apa Ryry, nanti aku antar kamu jemput anak mu ya?" Cedric masih mencoba membuat Harry tenang

Setelah beberapa kali dibujuk akhirnya Harry bisa tenang, tangannya mengepal tangan Cedric seperti dia takut dia kehilangan lagi orang yang dia sayang

──── ✦ ────

3 bulan setelah usai persidangan cerai, Harry & Draco sama sekali tisak pernah bertemu. Bahkan bertemu anaknya saja Harry tak sanggup lagi, dia berjanji dala dirinya untuk tidak akan bertemu siapapun yang menyaut pautkan dengan Draco

Dia juga mencoba jauh kepada anak nya, agar dia bisa melupakan kenangan buruk dari msa lalu nya dengan Draco

Saat Harry kangen anakny, ia hannya menangis di pelukan Cedric dan dia akan tenang untuk beberapa saat

Memang Cedric sangat berpengaruh di hidup Harry, sangat berpengaruh.

.

.

.

Langit mulai gelap, petir menyabar seram dengan langit yang terus tertutup awan gelap yang tebal

Harry sedang berjalan jalan bersama Cedric dipantai, rintihan air hujan mulai membasahi tubuh mereka berdua, Cedric segera menutupi Harry memakai jaket nya dan juga langsung mencari tempat untuk berteduh

"Ko tiba tiba bisa mendung begini ya? Ga biasanya. Padahal aku lihat cuaca lagi bagus sekarang" Kata Harry yang ketakutan terhadap petir

"Entahlah" seketika Cedric memeluk Harry agar Harry tidak ketakutan dengan petir yang menyambar sana sini

"Pulang aja yuk? Sambil hujan hujanan?" Harry senang, karna suara petir sedari tadi sudah tidak muncul

"Nanti sakit ryyy.. aku entar sedih liat kamu sakit" Cedric menatap Harry

"Gapapa. Pliss.. satu kali aja ya??? Ya?? Plisss" Harry mencoba memohon kepada Cedric yang sedari tadi masih menatapnya

Cedric menggenggam erat tangan Harry, lalu mengajaknya keluar dari tempat teduh. Sekarang baju mereka sudah basah sepenuhnya akibat air hujan yang terus jatuh ke tanah

Mereka bermain bersama ditengah hujan, Harry menjadi orang spesial di hari itu, dia sangat beruntung dapat dipertemukan dengan Cedric

"Cen cennn, bagaimana dengan berlomba lari?" Harry menantang Cedric berlomba lari dengannya

"Baiklah, sampai diujung sana ya. Dekat toko roti!" Cedric jelas menerima tawarannya, mereka cukup menyebrangi jalanan dan langsung sampai di toko roti. Dengan cepat Harry mengiyakan dan segera mengajak Cedric memulai lomba

"Ayo.. 1..2.." sebelum Cedric menyelesaikan hitungannya Harry lebih dulu berlari didepan Cedric

"HEIII, RYRYYY!!! KAMU CURANGGG!" Cedric langsung ikut berlari tanpa ada nya angka tiga yang ia katakan. Mereka lebih seperti bermain kejar kejaran

Sampai dimana Harry sudah sampai di toko roti, ia terdiam lemas dengan nafas yang ngos ngosan, Cedric lama sekali menyusul. Ia melihat ke arah belakang

"Cen.. CEDRIC????" Harry seketika berteriak histeris

Ya, Cedric tertabrak mobil dengan naas didepan Harry secara langsung. Mata Harry yang melihat jelas kejadian didepannya

Mata nya berbinar penuh air mata seketika, hujan mulai lebat, petir juga mulai menyambar dengan keras. Namun Harry menghiraukannya dan berlari ke arah Cedric, tubuhnya sudah dilumuri darah, kini air ditengah jalan sudah berwarna merah akibat darah yang Cedric keluarkan dari badannya

"Cen.. Bangunn" Harry terus menggerak gerakkan badan

Mobil yang menabraknya berhenti namun kembali terlihat mengebut, itu adalah tabrak lari

Cedric menggoyangkan tangannya yang masih jelas sadar

Harry seketika memeluknya, "kau.. tak apa Cen? Sakit ya cen? Cen, tolong jangan tinggalkan aku cenn.."

Cedric yang banyak beratannya bergiliran disaat terakhirnya Cedric yang mulai ingin menutup mata nya

"Ryry kecil, aku mencintaimu.. Maaf.. Aku.. bahagia bersamamu.. Maaf.. khita.." Cedric mulai menutup mata nya perlahan, beberapa kali ia berhenti saat berbicara karna nafas nya yang seperti ngos ngosan. Cedric menganyunkan tangannya lemas dan mengelus tangan Harry yang setia memegang tangan Cedric

"Cen.. ga lucu! Kamu masih mau kan bahagia dengan ku? Membangun keluarga kecil kita sendiri? Membuat lembaran baru? Cenn.. bangunnn" Harry tak berhenti mengeluarkan air mata nya

"Aku ingin.. tidur Harry.. Jalani hidup mu lagi ya? Tapi tanpa ak.. aku" Sudah saat nya, Cedric sudah meninggal saat itu juga. Beberapa badan sudah naas berdarah, darah sudah bercucuran keluar dari badannya

──── ✦ ────

Kematian Cedric banyak dimasuki berita sebagai mayat tabrak lari. Sekarang pelaku sedang dikejar kejar oleh polisi

Harry berada dalam kuburan Cedric, tempat manusia akan berada nantinya

"Cen.., emang disana itu enak ya? Kenapa orang suka sekali dengan kematian? Kematian lebih cepat ya dari pada tidur ya? Jadi orang orang memilih kematian?" Harry mengelus ngelus batu nisan yang tertulis nama Cedric. Entah kenapa hari bahagia untuk Harry hannya dikasih untuk sesaat

"Apa tuhan membenci Harry?" Kata nya dalam hati. Ia tak tahan menahan air mata nya, air mata nya keluar terus menerus seperti hujan yang terus turun

Love me | Drarry [END]Where stories live. Discover now