Part 7

801 55 4
                                    

ENJOY THE STORY ALL








Haechan membiarkan Mark tertidur lebih lama. Hari ini adalah hari libur dan Mark juga tidur menjelang pagi tadi malam karena masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan kantor.

Sambil menunggu Mark bangun,  Haechan membersihkan apartemen dan kamar mereka, membuatkan sarapan, juga mencuci baju. Mark sebenarnya sudah bilang kalau dia tidak perlu mengerjakan apapun, tapi Haechan tetaplah Haechan. Dia akan merasa tidak enak kalau tidak melakukan apapun.

Semuanya sudah beres dan Haechan memutuskan untuk duduk di sofa depan televisi, menonton acara kartun favoritnya. Ia sedikit tersentak saat seseorang melingkarkan tangannya, memeluknya dari samping.

"Kau sudah mandi?" Tangannya menyentuh kepala Mark dengan pelan. Lelaki itu menggeleng, "belum," jawabnya.

Haechan tersenyum. Tangannya tetap mengusap lembut rambut hitam legam milik Mark, "Haechan bagaimana kalau kita mengajak David? Ke everland, bermain bersama. Bagaimana menurutmu?"

Haechan mendengar gumaman Mark karena dekat dengan telinganya, "boleh, tapi kau harus mandi dan sarapan dulu. Aku juga akan seperti itu," jawabnya.

Mark mengangkat kepalanya, lalu mengecup pipi tembam Haechan dan beranjak menuju kamar mereka. Tak lama Haechan juga menyusul, ia menunggu Mark dengan duduk di depan meja rias. Taeyong mengajarinya dalam hal berias diri, pria cantik itu juga memberikan beberapa jenis make up terkenal padanya.

Mark keluar dengan jubah mandinya, berjalan langsung ke arah walk in closet miliknya dengan mata yang melirik ke arah Haechan. Saat Mark selesai barulah Haechan mandi, tidak lama.

Pemuda itu mengenakan cardigan biru dongker dengan kaos dalaman beegambar beruang, ia duduk kembali di depan meja rias. Tangannya dengan cepat merias wajahnya dengan tipis, "sejak kapan kau memiliki ini semua?" tanya Mark yang kini sudah duduk di sampingnya, tepatnya di atas ranjang.

Haechan menoleh, "dari awal sudah ada. Kak Taeyong yang memberikannya padaku, tapi belum aku buka."

Mark tersenyum, "sudah? Ayo pergi," Mark berucap dengan tangan yang menggenggam tangan kecil Haechan.

Mark terkekeh saat beberapa kali berbicara dengan Haechan-membicarakan masalalu Jeno yang aneh-Haechan membeku saat Mark membuka pintu apartemennya.

Mina, perempuan itu berdiri disana dengan seringai, lalu berubah menjadi senyum cantik saat Mark menoleh. Mark sendiri membuang nafas dengan jengah.

"Hai Mark! Aku membuat kue untukmu. Ku harap kau suka, ini dibuat dengan cinta."

Mark menatapnya dengan datar. Tidak dengan Haechan yang tersenyum, "terima kasih, Mina? Tapi, sepertinya kami tidak bisa menerima tamu. Aku dan Mark akan pergi," jawabnya.

Mark menoleh ia memberikan senyum termanis yang pernah ada, "ayo sayang. Kita terlambat," ucapnya menarik pelan lengan Haechan.

Mereka meninggalkan Mina yang meremat tangannya, "akan ku pastikan Mark menjadi milikku!"

*****

Tidak susah untuk membujuk Taeyong agar memberikan putra kecilnya bermain bersama Mark dan Haechan, yang susah itu Taeyeon. Wanita itu meminta Haechan tetap bersamanya dirumah, membuat Mark merengut tidak suka.

Namun hal itu sudah di tangani dengan baik dan disinilah mereka sekarang.

Everland Theme Park. Taman hiburan terbesar di Korea Selatan. Haechan terperangah, pasalnya ia tidak pernah menginjakan kaki di tempat seperti ini kecuali hotel dan taman sungai han atau paling jauh ya namsan tower, berkeliling tanpa tujuan, melihat orang-orang yang datang dengan pasangan atau keluarga.

At The End||MARKHYUCKWhere stories live. Discover now