Part 13

689 55 5
                                    

Ada yang masih pada bangun gak? Kalo ada cepat tidur! Kalo begadang karna tugas kuliah, kantor, atau sekolah semangat!

Enjoy with this story yaa

















Haechan, Renjun, dan Lucas sudah berada di dalam rumah milik Renjun. Haechan terdiam di depan televisi, sedangkan Lucas dan Renjun tengah menyiapkan makan siang di dapur. Mereka saling bertatap dan menatap ke arah Haechan yang hanya termenung.

Mereka berdua sedikitnya merasa kasihan dan ingin sekali mengembalikan Haechan pada Mark, namun mereka tidak bisa berbuat apapun. Haechan yang meminta agar Mark tidak mengetahui keberadaannya.

"Ayo makan Haechan, sudah siang. Setelah makan bagaimana kalau kita pergi keluar? Agar bayimu juga rileks didalam sana," ucap Renjun membuat Haechan mau tidak mau tersenyum.

Mereka mulai makan bersama. Selesai makan Renjun menepati ucapannya dengan membawa Haechan keluar rumah, sudah cukup dia melihat Haechan termenung di depan televisi dengan wajah Mark sebagai pemandangannya.

Mereka pergi ke taman Han, duduk di sisi tangga dengan santai. Renjun membawa dua bekal cemilan kalau-kalau Haechan ingin makanan ringan, sedangkan Haechan menatap tanpa minat ke arah aliran sungai yang terlihat tenang dan damai.

Tanpa sadar air matanya mengalir, ingatannya tentang Mark yang mengajaknya pada jam tiga malam kemari menjadi ingatan yang pertama hinggap. Sedangkan Renjun menghela nafasnya dengan pelan, sebegitu rindunya kah Haechan hingga air mata selalu hinggap di pipi tembam temannya itu.

"Jika, rindu katakan saja. Tidak ada salahnya Haechan," ucap Renjun.

Haechan menggeleng, ia masih bingung. Pemuda biasa yang hanya menghabiskan waktunya melayani pria hidung belang memang tidak bisa membedakan perasaan. Tangisan itu semakin deras, membuatnya menutup wajah dengan kedua telapak tangannya apalagi saat Renjun mengatakan jika Mark yang mengalami mual dan pusing yang harusnya ia alami, itu bukti jika anak ini adalah anak Mark.

Renjun memeluknya, membiarkan Haechan menangis di dadanya dengan terus mengusap surai madu Haechan yang mulai panjang. Haechannya jatuh cinta, namun ia sendiri masih tidak menyadari perasaannya.

Setelah tenang, ia meminta Haechan untuk menunggu disana sebentar karena ia ingin pergi ke toilet dan Haechan mengiyakan. Dan saat itu juga Renjun mengulas senyum lega kepada satu sosok pria lainnya.

Haechan tersentak kala seseorang duduk di sebelahnya. Ia menatap orang itu dengan tatapan tidak percaya miliknya, tangannya bergerak menutup mulutnya sendiri saat orang itu menoleh ke arahnya.

"Bagaimana kabarmu?"

*****

Haechan bingung. Ia tidak mengerti apa yang tengah terjadi sekarang. Berawal dari Renjun yang mengajaknya pergi ke taman Han, kemunculan Mark yang tiba-tiba, lalu sekarang dia duduk di hadapan Taeyeon di rumah besar keluarga Lee. Jaemin sudah menangis sejak ia menginjakan kaki disini lagi, Taeyong yang memeluk David karena memberontak untuk turun dan menghampirinya juga tatapannya yang menyiratkan kerinduan, Renjun dan beberapa orang lain yang juga menatapnya, bahkan Mina juga ada disana.

Setelah ia duduk Mark memilih untuk pergi ke lantai atas, membiarkan Taeyeon mengobrol santai dengannya. Renjun maju untuk memberikan bukti check up tadi pagi ke hadapan Taeyeon saat wanita itu bertanya.

At The End||MARKHYUCKWhere stories live. Discover now