Part 8

676 55 6
                                    

Sudah satu bulan. Kedekatan antara Mark dan Haechan semakin terlihat kemajuannya dan jangan lupakan Mina yang tidak lagi mengerecoki kehidupan seorang Mark Lee.

Sekarang hari senin. Hari dimana ia akan menghabiskan seharian penuh di dalam apartemennya sendirian, namun bukan Haechan namanya jika tidak punya akal. Ia membuat dapur milik Mark berantakan, pemuda itu membuat segala macam jenis makan dan kue kering serta jahe hangat yang akan ia hangatkan nanti saat Mark pulang.

TING TONG

Haechan berjalan ke arah interkom di sisi dinding apartemen milik Mark, menatap seorang wanita yang tidak lagi ia temui dalam satu bulan terakhir. Ia berjalan ke arah pintu dengan apron di tubuhnya.

CKLEK

Pintu terbuka. Haechan menatap bingung Mina di depannya, sedangkan Mina sendiri terkesan gugup dan khawatir. Haechan bergeser sedikit, "masuklah. Tapi, Mark tidak ada," ucapnya.

Mina menggeleng, "tidak. Aku tidak ingin bertemu dengan Mark, aku ingin bertemu denganmu."

Haechan mengernyit, namun tetap membiarkan Mina masuk ke dalam.

"Silahkan. Jadi, ada apa?" tanya Haechan setelah memberikan secangkir teh hangat dan mendudukan diri di depan Mina.

Mina meminum teh buatan Haechan terlebih dahulu. Setelahnya tangan cantiknya mengambil sesuatu dari dalam tas mewah miliknya, "ini apa?"

Sejujurnya Haechan tidak bodoh. Ia tahu, sangat tahu benda yang di keluarkan oleh Mina dan di letakan di atas meja didepannya. Ia tidak meraih benda itu, membiarkan Mina menjelaskan maksudnya terlebih dahulu.

"Aku hamil."

"Lalu? Kalau kau hamil, kenapa datang ke mari?" tanya Haechan acuh. Tinggal bersama Mark membuat keberaniannya sedikit demi sedikit muncul ke permukaan.

"Ini anaknya Mark."

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Haechan terdiam sesaat, "kau pikir aku percaya?" tanyanya lagi.

Mina menggeleng dengan kepala yang tetap tertunduk, "ini benar-benar anak Mark. Malam itu Mark mabuk dan—"

"Dan kau memperdayanya? Membuatnya masuk ke dalam jebakanmu? Mina dengar. Anak Mark atau tidak, aku tidak peduli sebelum pria itu yang bicara denganku secara langsung."

Mina tampak tersentak kecil di depannya, lalu bergerak gusar. Terlihat sekali jika ia tengah khawatir saat ini, entah karena takut ketahuan berbohong atau takut Mark marah karena Mina memberitahukannya terlebih dahulu pada Haechan.

"Haechan dengar. Aku ingin berhenti menggoda Mark dan berusaha untuk merelakan dia denganmu, tapi malam itu saat aku bertemu dengannya di club aku- aku..."

Haechan mengangkat tangannya, ia bergerak cepat mengambil ponsel pintar miliknya dan segera menghubungi nomor Mark. Tidak menunggu lama panggilan itu segera di angkat oleh Mark.

[Hai sunshine. Ada apa?]

"Kau sibuk, Mark?"

[Tidak. Ada apa cantikku, kau ingin sesuatu? Jika iya bilang saja. Aku akan membelinya sekarang]

"Tidak. Tidak ada yang ingin aku beli. Mark, kau bisa pulang sekarang?"

[Sebentar, ya. Sekitar satu jam lagi aku pulang, Haechan. Dan aku mohon jangan berbuat sesuatu yang akan kita sesali nantinya]

Haechan terkekeh di bangkunya, "apa yang kau bicarakan? Pulang saja, okay? Aku menunggumu."

[Okay. Sampai jumpa sunshine]

At The End||MARKHYUCKحيث تعيش القصص. اكتشف الآن