Part 2🤍🏍️

108 1 0
                                    

-Happy Reading-

Markas Gaval

Keempat pasukan inti Gaval sedang berkumpul di markas, Darren dan Ravvan rebahan santai di sofa sambil bermain ponsel, berbeda hal dengan Derian dan Rayyan yang terus saja mengoceh tentang hal-hal yang tidak penting.

Darren berdiri dari posisi rebahan, "Gue ke toilet, dulu." ucapnya, dan diangguki oleh ketiga sahabatnya.

Setelah kepergian Darren, Ravvan berdiri karena merasa pegal di sekujur tubuhnya.

Dan tiba-tiba seorang gadis meloncat ke atas punggung Ravvan, dengan refleks Ravvan menahan bokong gadis itu agar tidak terjatuh.

Derian dan Rayyan yang semula asik berbicara, seketika terdiam melihat pemandangan di depan mereka yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Begitu juga, dengan ketiga gadis lainnya.

Rayyan berdiri, menarik tangan gadis yang memeluk leher Ravvan, "Lepasin sepupu gue!" titahnya.

Gadis itu langsung membuka matanya yang semula terpejam. Lalu, menoleh melihat wajah Ravvan yang juga melihatnya.

Gadis itu langsung turun dari gendongan Ravvan, "Kau bukan kak Darren." ucap gadis tersebut kepada Ravvan yang diam mematung, karena tindakan gadis itu sebelumnya.

"Apa yang kau lakukan, Atheya?!" Mendengar namanya dipanggil, gadis tersebut menoleh ke belakang.

"Kak Darren." beonya, dengan mulut terbuka.

Darren berjalan mendekati mereka, melewati tiga gadis yang datang bersama Atheya. Tanpa sengaja, dia melakukan kontak mata dengan salah satu sahabat Atheya.

Melihat Darren yang mulai mendekatinya, Atheya menyembunyikan diri di belakang Ravvan untuk melindungi dirinya.

Darren menarik tangan Atheya yang bersembunyi di belakang Ravvan, "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Darren, berkacak pinggang di depan Atheya.

Atheya kembali bersembunyi di belakang Ravvan, dan menyembulkan kepalanya, "Hanya ingin bermain." jawabnya.

Darren menatap Melody yang juga berada di sana, "Hanya ingin bertemu denganmu, Kak." ucap Melody memberitahu, sebelum dirinya kena omelan dari Darren.

Rayyan menghampiri Darren, "Dia, adik lo?" tanyanya, menunjuk Melody.

Darren menganggukkan kepala, "Iya, Dia anaknya Om Michelle dan Tante Devia." jelasnya.

"Kalo yang di belakang Ravvan itu anaknya Om Athala dan Tante Azura."  sambungnya, menunjuk Atheya.

Atheya kembali menyembulkan kepalanya, "Hey! Aku, Atheya. Itu, Melody, Azalea, dan Violet." ucapnya menunjuk satu per satu sahabatnya.

Ravvan berbalik badan, berdiri di hadapan Atheya yang tinggi hanya sebatas bahunya saja, jangan lupakan wajah datar yang selalu dia tampilkan.

Kenapa pria ini tampan sekali? ~ batin Atheya.

Darren menarik tangan Atheya agar menjauh dari Ravvan, "Kembali ke rumah, sekarang!" titahnya.

Bukannya menuruti perintah Darren, Atheya malah berkacak pinggang, "Kenapa kau galak sekali? Pasti tidak ada gadis yang menyukaimu." ucapnya.

Darren tak mengatakan sepatah kata pun, pria tersebut mendorong tubuh Atheya sampai ke depan pintu markas.

"Pulang!" ucapnya, lalu menutup pintu dengan sangat keras, Brak!

Atheya cengo melihat tindakan Darren kepadanya, hal ini tidak bisa dibiarkan, dia akan mengadukan hal ini kepada Daven dan Melani agar Darren dimarahi.

Saat Darren masuk kembali ke dalam, dia melihat Rayyan mencoba untuk mendekati Melody, tetapi gadis itu mendiamkan dirinya. Sedangkan Derian sedang berbicara dengan Violet. Lalu, Ravvan dan Azalea hanya duduk terdiam.

GAVAL |New Generation| Where stories live. Discover now