Part 5🤍🏍️

142 6 2
                                    

-Happy Reading-

Cahaya matahari sudah berganti dengan cahaya rembulan. Cuaca malam ini begitu indah, angin malam membuat malam menjadi sejuk.

Di rumah Melani, para sahabatnya dan anak-anak mereka sudah tiba di sana. Seperti biasa, ketiga sahabat Melani, yaitu Deviana, Sintia, dan Fiqiara membantu Melani untuk menyusun alat makan seperti Piring, sendok, dan garpu.

Acara makan malam hari ini akan begitu ramai, biasanya hanya mereka berdelapan dan anak-anak mereka, namun sekarang ada kehadiran empat gadis yang tinggal di rumah Melani.

Darren, Derian, Ravvan, dan Rayyan duduk di ruang tamu, menunggu waktu makan malam tiba. Sedangkan keempat gadis, yaitu Atheya, Melody, Azalea, dan Violet sedang bersiap-siap di kamar. Terutama Atheya, setelah mendengar Ravvan juga ikut makan malam, dirinya semakin bersemangat.

"Eh, Ren, adik lo, si Melody itu mana?" tanya Rayyan, sejak dia datang tadi, dia belum melihat Melody sama sekali.

"Di kamar." jawab Darren tanpa melihat Rayyan, dan terlihat begitu fokus memperhatikan layar ponselnya.

Darren mengulum senyum manisnya, saat melihat foto-foto Azalea yang dia potret tadi.

Gadis kecil ini begitu manis. ~ batin Darren.

Dengan jiwa kepo yang cukup tinggi, Derian berusaha mengintip ponsel Darren. Namun, Darren menyadari tindakan Derian, dan dengan cepat Darren mematikan ponselnya.

"Kepo!" ketusnya, menampilkan wajah kesal.

"Lo ngeliatin foto si Azalea itu ya, Ren?!" ucap Derian, menunjuk wajah Darren. Pasalnya, Derian sempat melihat sekilas, apalagi mata Pria tersebut sangat tajam.

Mendengar pertanyaan tersebut, Ravvan dan Rayyan terkejut, dan saling melihat satu sama lain.

"Jadi, lo tadi beneran memotret Azalea?" tanya Rayyan ikut menimpal.

"Apa, sih?! Kepo banget!" ucap Darren, berusaha menampilkan wajah datar.

"Lo suka sama dia, Ren?" tanya Derian kepo.

"Dasar dua manusia kepo!" ucap Ravvan singkat, padat, jelas, dan pedas untuk di dengar.

"Ravvan kalo sekali nyeletuk pedas banget." ucap Derian, mengelus dadanya sabar.

"Tau, nih! Mending lo diam aja, Van." ucap Rayyan.

Ravvan memutar matanya malas. Ravvan melihat ke arah tangga, dan tanpa sengaja saling beradu tatap dengan mata Atheya.

Cantik ~ batin Ravvan.

Atheya tersenyum senang ketika melihat Ravvan sudah datang ke rumah Darren.

Keempat gadis itu menuruni tangga dengan sangat anggun. Mereka tampak cantik menggunakan dress dengan warna yang berbeda-beda.

"Hey, semuanya?!" sapa Atheya kepada empat Pria yang duduk di ruang tamu.

"Heyyy, Atheya!" balas Derian dan Rayyan secara kompak.

Atheya sedikit kesal, karena Ravvan tidak menjawab sapaan darinya, dan malah sibuk bermain ponsel. Seakan-akan Atheya tidak berada di sana.

Atheya menghampiri Ravvan, mendekatkan wajahnya di samping wajah Ravvan untuk melihat apa yang sedang Ravvan lakukan di ponselnya, sehingga Ravvan tidak memperdulikan dirinya.

Atheya melihat dan membaca apa yang dicari Ravvan melalui google, hal tersebut membuatnya membulatkan mata, "Cara membuat gadis yang banyak bicara menjadi diam." ucap Atheya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GAVAL |New Generation| Where stories live. Discover now