bab 9

1.8K 191 4
                                    

*maaf kalo ada typo

_sei_

Bola mendarat di lantai dengan keras, lalu bola itu memantul ke sisi lapangan. Kejadian yang singkat hanya dengan setengah detik.

Gedung olahraga sunyi..

"Loh?" Kejut atsumu, dia memandang tangan nya sendiri.

"Ternyata aku sangat hebat! Ahahahaha" ucap atsumu PD dengan sedikit sombong, osamu menatap atsumu datar.

Kita terkejut, walau ekspresi nya tak terlalu menunjukan keterkejutan nya.

(Chapture ini akan ada sedikit di blue lock!)

[Name] pamit pulang karna sebentar lagi akan malam. [Name] harus sampai di apartemen karna besok sekolah, bisa saja ia izin dengan alasan sakit. Tapi, [name] mau menghabiskan waktu nya bersekolah di Jepang, karna mungkin dia akan di sini sebelum kelas 2.

Bulan dan bintang bintang terlihat, menandakan sudah malam. Dari tadi, [name] terlihat gelisah tapi dia terlihat tenang. [Name] belum sampai di apartemen nya, dia masih jauh di apartemen nya dan berada di tempat yang agak ramai dengan orang orang. Motor nya ia titipkan di salah satu toko di sana, [name] tak mungkin ke apartemen nya sekarang.

Semenjak keluar dari SMA inarizaki, ada yang mengikuti dirinya.

Tak mungkin [name] pulang dengan ada seseorang yang mengikuti nya, itu malah semakin berbahaya. Bisa saja, orang yang mengikuti nya itu adalah penguntit, dan jika orang itu tau tempat tinggal [name] orang itu akan terus mengikuti [name], atau saja akan membahayakan dirinya.

Sebenarnya, [name] sudah pernah seperti ini sebelum nya. Dan itu berakhir tragis, menjadi orang yang terkenal dan mempunyai banyak fans itu tidak sebagus yang di kira banyak orang.

[Name] berusaha tenang, dan orang yang menguntit nya masih ada. Mencoba mencari kantor polisi terdekat, tapi dia tidak tahu sekitaran Jepang, handphone nya juga mungkin ketinggalan di inarizaki.

Di tempat ini, hanya ada beberapa orang termasuk dirinya dan si penguntit itu, [name] mencoba mencari seseorang perempuan yang bisa menolongnya.

Lalu dia melihat seorang perempuan yang sepertinya lebih tua dia sedang menunggu sesuatu sambil mengecek ponsel nya, [name] berjalan ke arah nya berharap perempuan itu akan membantu nya.

"Hai kak! Maaf manunggu, tadi ada kendala di sekolah itu. Tapi kepala sekolah nya sudah mengirim surat balasan kok! Ini surat nya" [name] berakting seolah tidak terjadi apa apa dan menjadi adik yang ceria, dia memberikan kertas yang di tulis saat menyimpan motor nya. Perempuan itu sempat bingung, tapi tetap mengambil kertas nya.

Maaf kak, tapi bisa membantu ku? Ada seseorang yang mengikuti ku.

Perempuan itu terlihat terkejut tapi tak menunjukann nya, ia melihat ke arah [name] yang seperti nya ingin  menangis.

Benar. [Name] ketakutan sekali, dia jadi mengingat dirinya waktu itu, yang belum bisa apa apa.

Perempuan itu juga terlihat terkejut melihat rupa [name], seperti mengenal nya, tapi tak mungkin.

"Ah! Iya benar, kerja bagus telah mengirim dokumen itu ke sana, nanti aku akan mengirim pesan lagi" perempuan itu tersenyum hangat sambil mengelus surai [name], dan [name] menghela napas lega dalam hati nya walau dirinya masih takut.

haikyuu × kaiser! ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang