bab 12 (flashback.3)

1.1K 140 13
                                    

*maaf kalo ada typo!

_sei_

"Mereka benar, aku seorang pembunuh" gumam nya pelan. Lalu dia memegang leher nya yang mempunyai bekas rantai, di tangan nya juga ada.

"Sakit, aku takut.. "

[Name] mengusap wajahnya pelan untuk membersihkan darah yang ada di sana. Dia menengok ke seluruh arah, lalu berjalan pelan entah kemana.. Tapi kalau bisa pertemukan saja dia dengan kakak nya.

[Name] bersandar pada dinding gang, dia menatap ke atas. Langit malam yang indah, angin kecil yang membuat nyaman, dan orang orang yang berlalu lalang pada jam 23.10.

Gadis itu perlahan menutup matanya untuk mengistirahatkan tubuh nya yang sudah mengalami banyak kejadian, mata nya tertutup poni sehingga tidak ada yang tau dia tidur atau tidak.

Sinar matahari di pagi hari membangunkan nya, [name] membuka kelopak mata nya lalu meringis setelah merasakan sakit di seluruh tubuhnya.

Di berdiri, dan melihat pakaian nya yang penuh darah. [Name] berjalan menjauh keluar dari gang itu menuju tempat yang lumayan banyak penduduk.

Lalu tanpa sengaja dia menemukan jaket hitam panjang sampai paha berlengan panjang dengan tudung, tidak bersih dan tidak kotor juga, atau bisa di bilang biasa saja seperti baru di buang.

[Name] memakainya untuk menutupi luka dan pakaian nya yang terkena darah agar orang-orang tidak memandangnya, lalu memakai tudungnya juga.

[Name] sampai di lapangan yang luas, sudah lama dia tidak melihat lapangan semenjak di bawa ke mansion paman nya, [name] menjadi rindu dengan kegiatan nya saat masih berusaha 3 tahun lalu.

Seseorang menepuk kepala nya, [name] Terserentak, dia agak sensitif dengan sentuhan tidak langsung seperti ini. Orang itu peka dan langsung berhenti menepuk kepala nya.

[Name] mendogak melihat siapa orang yeng menepuk kepala nya. Pria tinggi dengan rambut putih dan mata emas(?) Tanpa ekspresi, di tangan nya ada sebuah bola sepak.

"Kau tidak apa? Kenapa bisa ada di sini?" Tanya pria itu. [Name] tersadar dan langsung menggeleng lalu menunduk, tak membiarkan wajah nya di lihat.

Pria itu tampak binggung.

"Tidak tahu?" [Name] hanya diam saja. Pria itu menghela napas nya, lalu mengulurkan tangan nya, dan [name] menatap tangan pria itu.

"Kalau begitu bagaimana kalau menemaniku bermain sepak bola?" Tanya pria itu lagi. Sepak bola, [name] jadi teringat kakak nya yang sangat menyukai permainan itu.

Dengan ragu, [name] menerima uluran tangan itu yang membawanya ke sisi lain lapangan. Hanya ada dia dan pria itu, tampaknya daritadi pria itu latihan sendirian sampai pria itu menemukan nya.

"Kau bisa bermain sepak bola?" Tanya pria itu.

"Mungkin.. Sedikit. " jawab [name] pelan. Pria itu mengangguk lalu meletakkan bola di rerumputan.

"Kalau begitu ayo, tunjukan kemampuan mu" ucap nya lagi, [name] hanya mengangguk saja walaupun badan nya terasa perih.

Pria itu mulai bermain, dia berlari sambil menggiring bola, [name] berlari ke arah nya. [Name] berlari dengan kecepatan tak terduga, kaki kecil nya merebut bola yang ada di kaki pria itu dengan sedikit teknik miliknya.

Pria itu tidak membiarkan bola itu di rebut, dia mengambil balik bola nya dan menendang kuat dengan lompatan dan putaran badan ke arah gawang sampai masuk ke dalam gawang.

haikyuu × kaiser! ReaderWhere stories live. Discover now