(End)
adik dari kaiser michael yaitu kaiser [name] ikut kakak nya ke Jepang tapi dia malah ke daerah yang berbeda dari kakak nya dan memutuskan untuk bersekolah.
kakak nya yang sangat mahir dalam permainan sepak bola juga sebagai pemain besar tent...
[Name] menelpon seseorang dan menunggu seseorang itu mengangkat panggilannya.
"Saat itu pasti hinata senang melihat surat yang berisi tiket brazil." [name] bersenandung.
Panggilan itu di angkat dan [name berbicara duluan. "Oh~ oikawa, aku menyetujui tim mu untuk berlatih seminggu di brazil."
╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡
"NICE KILL! " Hinata berucap semangat. Saat ini, Hinata berada di Brazil dan bermain voli pantai. Tentu saja voli pantai itu lebih susah dibanding voli biasa.
".. Huh... Yang benar saja, ehh??" ucap seseorang membuat Hinata terdiam.
"Seharusnya kau bertanya dulu untuk apa aku menyetujui ke sini." seseorang yang lain menyahutinya.
'..? Bahasa jepang?' batin Hinata bingung. Hinata berbalik dan yang mengejutkannya dia melihat oikawa dan [name] di sana.
"Apa ini nyata?" oikawa tak habis pikir dengan mantan pelatihnya, [name].
"[NAME]-SAN?! RAJA BESAR?!" kasian [name], nama julukannya tidak pernah di ketahui.
...
"Sini sini! Biar ku foto kalian." [name] yang memakai topi dan kaca mata hitam berucap kepada Hinata dan oikawa.
Dia memfoto mereka dan mengirimnya di sosmed.
Di sisi lain, tim Schweiden draws (nama nya susah). Kageyama menatap ponselnya yang menampilkan foto Hinata dan oikawa di Brazil.
"... " Kageyama menahan seseorang yang ternyata ushijima dan menunjukan fotonya. Mereka terdiam tanpa interaksi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kambali di brazil.
"Apa yang kau lakukan di sini ra- oikawa!?" tanya Hinata heboh.
"Itu pertanyaan ku." balas oikawa.
"Apa yang kau lakukan di sini juga [name]?!" tanya Hinata lagi.
"Berlibur." [name] menjawab singkat.
"Aku di sini untuk berlatih bola voli pantai!" Hinata menjawab pertanyaan oikawa. Oikawa terdiam lalu tertawa kaku melihat hinata.
"Astaga ternyata kau terkadang sangat menakutkan." oikawa berucap dengan kedua tangan di pinggangnya.
