O4. Who are you?

206 59 10
                                    

➹➹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➹➹

"Putri Floella, Yang Mulia meminta mu untuk ikut berkunjung ke tempat persemayaman."

"Pelayan! Segera bawakan pakaian untuk Putri Floe!"

Awan mendung menyelimuti sebagian permukaan bumi di kala itu. Angin yang berhembus kencang menggoyahkan ranting-ranting pohon. Beberapa binatang seperti tupai dan kelinci mulai berlarian karena rasa gelisah yang muncul. Sepertinya tak lama lagi akan turun hujan.

Floella dan ayahnya saat ini tengah berada dalam sebuah gedung bernuansa putih yang berjarak tak jauh dari kerajaan. Gedung tersebut berisi beberapa batu nisan yang menjadi tempat persinggahan terakhir dari para leluhur keluarga Stenward.

Sang putri yang mengenakan dress dan topi hitam hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dalam genggaman tangannya terdapat buket bunga yang akan dipakai sebagai penghormatan ketika mengunjungi mendiang sang Ratu.

Sang Raja yang tengah menunduk itu merenung sembari mengelus batu nisan berukuran besar dihadapannya. Hati nya masih tidak lepas dari rasa gundah semenjak istrinya berpulang.

"Seandainya aku tidak membuat perdebatan denganmu di kala itu, mungkin kau tidak akan mengakhiri hidupmu."

Mendengar ucapan ayahnya, Floella mengusap air mata yang mengalir begitu saja melewati pipinya. Dadanya mulai terasa sesak. Tangannya mencengkeram semakin erat buket bunga yang digenggamnya.

"Aku ingin merasakan hangatnya dekapanmu lagi, Ibu."

Setelah meletakan buket ke atas batu nisan, Floella melangkah keluar meninggalkan ruang persemayaman secara diam-diam. Gadis itu pergi mengunjungi sebuah museum yang berada tidak jauh dari ruang persemayaman. Ia tidak ingin seseorang mengganggunya untuk saat ini.

Sebuah suara langkah kaki beralaskan sepatu high heels terdengar menggema dalam ruangan yang bernuansa gelap. Di dalam sana terpampang banyak lukisan bersejarah dengan bingkai motif ukiran.

Tak hanya itu, beberapa patung dan benda bersejarah seperti perhiasan juga di diabadikan disana. Tidak heran karena ruangan ini adalah peninggalan milik keluarga Stenward dari generasi ke generasi.

Gadis pemilik sepatu tadi menghentikan langkahnya dan menatap satu persatu lukisan. Matanya langsung berbinar karena terpana dengan indahnya lukisan yang berada disana. Sebelumnya ia memang belum pernah ia memasuki tempat ini.

Belum berselang lama, mata gadis itu beralih menyorot sebuah lukisan berukuran raksasa yang terpampang di tengah tengah ruangan. Di dalamnya terdapat sebuah gambaran berupa segerombolan orang berbusana linen sedang terluka dengan raut wajah ketakutan. Seolah sesuatu telah membuat mereka menderita.

Kaki Floella kembali tergerak untuk mendekati lukisan yang bernuansa suram tersebut. Dalam batinnya ia bertanya-tanya, "Apa maksud dari lukisan ini?"

- Paeonia ❀ | ZhanghaoWhere stories live. Discover now