Part 3

294K 15.5K 647
                                    

Maaf kelamaan update, kn kemarin author udh bilang lagi sibuk uas dan prepare sidang skripsi :( moga masih ada yang baca cerita ini, amin..

Maaf kelamaan update, kn kemarin author udh bilang lagi sibuk uas dan prepare sidang skripsi :( moga masih ada yang baca cerita ini, amin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Dasar adik-adik durhaka! Awas saja mereka besok, tunggu pembalasan dariku.

Setelah selesai makan malam, kami sekeluara berkumpul di ruang keluarga. Melvin dan Deira malah semakin menyudutkanku disana. Mereka berdua sering menambah-nambahkan kejadian yang tidak pernah ada. Dan anehnya, Mama dan Papa percaya. Ck ck ck, aku harus bertindak sesuatu sebelum bertambah parah.

"Ma, Pa. Yang di katakan Melvin sama Dei itu bohong, Kelvin gak punya pacar kok. Suer!" ucapku. Nah kan, malah aku ikut-ikutan bahasa Melvin.

"Sudahlah, Kelv. Papa cuma mau lihat kok, kenapa kamu sembunyi-sembunyiin pacar kamu seperti itu," balas Papaku. Deira dan Melvin ketawa setan di belakangku. Saat aku menoleh, mereka berdua sok sibuk dengan menonton televisi. Menyebalkan!

"Iya, Kelv. Mama juga takut kalau kamu gak pernah deket sama gadis sebelumnya. Nah kan ada kabar baik kalau kamu sekarang malah sudah punya pacar," sambung Mamaku. Lama-lama aku jengah juga di sini. Kenapa semua orang di rumah ini jadi aneh? Untung saja aku tidak jadi aneh seperti mereka.

"Terserah deh ah, pokoknya Kelvin gak pacaran sama gadis nerd itu, Ma!" keluhku langsung pergi dari ruang keluarga. Aku kesal!!! Arghhh!!

-----

"Melvin, aku tidur di kamarmu malam ini." ucapku saat Melvin baru saja memegang tab-nya untuk bermain game.

"Kenapa dengan kamarmu?" tanyanya tak acuh.
"Kamarku basah kuyup di siram Papa tadi! Pokoknya aku tidur di kamarmu. Oke," paksaku.

Melvin mendengus kesal," Makanya kalau tidur itu jangan kayak kebo deh. Baiklah, tapi aku tidak mau membagi selimut." ucapnya. Aku tertawa, bahkan aku tidak pernah memakai selimut saat tidur. Aku tidak pernah kedinginan.

"Dasar, jangan salahkan gaya tidurku. Huh," Aku pun menyentil dahinya, Melvin hanya menggerutu tak jelas lalu kembali memainkan gamenya. Hahaha, lihat saja besok pembalasanku.

Tinggal satu lagi, Deira. Satu kelemahan Dei ialah dia sangat pelupa. Bahkan dengan barang yang baru dia taruh saja dia lupa. Misi ini pasti sukses besar besok. Ah aku tidak sabar. Tapi.. Aku lupa, sebaiknya aku minta tolong dengan Chris dulu.

"Apa yang sedang kau rencanakan, Kelv? Wajahmu jahat sekali," ungkap Melvin tiba-tiba. Aku sekarang sedang berada di kamar Melvin. Berbaring terlentang di atas tempat tidur berukuran king size ini.

"Nothing. Kau lihat handphone-ku tidak?"

"Tidak, bukannya kau tidak memperbolehkan kami memegang handphone-mu," jawab Melvin tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar tab.

"Ohh mungkin ketinggalan di kamar, aku ambil dulu."

"Ya ya ambillah, kalau bisa jangan kembali lagi ke kamarku. Aw sakit tau!!" ringis Melvin saat aku menyentil kepalanya. Terkadang mulut menyebalkannya itu bikin aku kesal.

DAMN!? my mate is a NERD!! (KELVIN D. FRANKLIN)On viuen les histories. Descobreix ara