Part 10

285K 14.5K 692
                                    

Lohaaaa:D bisa liat mulmed? Menurut kalian Kelvin dan Flo gimana? Mereka mau kemana hayo? Tebak hayo tebak. Haha #gamparauthor

***

Author's POV

Sean, Tika, Melvin dan Deira sedang quality time di ruang Keluarga sambil menonton TV kabel dan memakan cemilan. Setelah tradisi makan malam bersama, mereka pasti berkumpul di ruangan hangat itu. Saling mengobrol atau berdiskusi tentang sesuatu. Tetapi tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh seseorang yang berteriak sangat keras dari depan.

"Kelvin pulaaaaang!! MA, PA, KELVIN PULANG!!!" seru Kelvin seraya masuk ke dalam rumahnya dengan suara gembira. Wajahnya tersirat kebahagiaan tidak kentara. Senyum manis pun selalu setia merekah diwajah tampannya.

Pukul 8 malam, Kelvin baru pulang ke rumah. Tanpa takut dimarahi atau dipukuli oleh Papanya, dia pun duduk dengan santai disebelah Mamanya. Melvin, Deira dan kedua orang tuanya terheran-heran melihat tingkah Kelvin yang berubah jadi periang itu. Dia bahkan seperti orang gila, tertawa-tawa geli sendiri sambil menatap kosong di depannya. Tak mempedulikan tatapan bingung dari orang disekelilingnya.

"Dei, kakak rasa Kelvin sudah gila."

"Ya, Dei juga begitu. Kak Kelvin kemasukan jin mungkin. Hyyyyyiii ngeri.."

Melvin dan Deira berbisik komat-kamit sambil melihat ekspresi Kelvin yang masih tertawa-tawa sendiri.

Sean tak tahan melihat tampang konyol anak pertamanya itu, lalu dia berinisiatif memukul kepala Kelvin menggunakan sendok agar-agar.

"Awww Pa!!!" ringis Kelvin kesakitan. Dia mengelus-elus ubun-ubunnya dengan sebelah tangannya.

"Kamu siapa? Kamu bukan anak saya kan?" tanya Sean tegas. Melvin dan Deira menutup mulutnya menahan tawa. Sedangkan istrinya pun ikut cengingisan dibelakangnya.

"Papa kejam! Wuaaaa... Mamaaa, Kelvin tidak dianggap anak lagi sama Papa.." ucap Kelvin menghambur ke pelukan Mamanya. Sean semakin geram lalu mengetuk-ngetuk kepala Kelvin lebih beringas.

"Keluarlah dari tubuh anakku, setan iblis. Keluar! Keluar!!" ucap Sean sambil terus menerus memukul kepala Kelvin. Anehnya walaupun  dipukul terus, dia tidak merasakan sakit yang berarti.

"Sean, sudahlah. Nanti kepala Kelvin berdarah bagaimana!?" kata Tika menatap mata suaminya tajam.

Kelvin diam-diam mencibir ke arah Sean. Skor 1-0.

"Huh, kau ini sudahlah lepaskan pelukanmu itu!" Sean pun menarik lengan Kelvin sampai dia terjungkal ke belakang dan pelukan ditubuh Mamanya pun terlepas spontan.

Kelvin mengumpat dalam hati, setidaknya perlakuan dari Papanya itu tidak menganggu moodnya yang lagi bahagia sekarang. Bahkan dia dengan sengaja berjalan mendekati kedua adiknya yang menatap waspada ke arahnya. Kelvin tersenyum menyeringai melihat reaksi Melvin dan Deira yang sedang ketakutan itu.

"Dei, kita lari saja."

"Iya kak, Dei takut.."

"Oke, satu.. Dua.. Ti..."

Belum sempat Melvin dan Deira beranjak dari ambal berbulu itu, Kelvin menahan pundak kedua adiknya. Sekarang, dia duduk di antara Melvin dan Deira sambil menyedekapkan kedua tangannya di masing-masing leher mereka.

"Mau lari kemana hmm?" tanya Kelvin pelan membuat Melvin dan Deira meneguk ludah. Sean beserta istrinya hanya melihat tingkah anak-anaknya sambil tersenyum hangat.

"Kelv, aku salah apa padamu?" tanya Melvin takut-takut seraya melihat iris mata Kelvin yang hitam pekat itu.

"Hmmmmmm.... Apa ya?" jawab Kelvin main-main tetapi tidak dengan cengkraman lengannya di leher Melvin yang semakin menguat.

DAMN!? my mate is a NERD!! (KELVIN D. FRANKLIN)Where stories live. Discover now