B 14

780 113 29
                                    

Lama tidak bertemu lagi. Mungkin aku akan update tapi sedikit lambat. Yah bukan lambat lagi sih tapi super lambat karena cerita ini hampir ku tinggalkan. Semoga hari-hari kalian semua semakin baik.

(~‾▿‾)~〜(꒪꒳꒪)〜ヽ(*゚ー゚*)ノƪ

Hari di alam rahasia sudah selesai dan semua orang harus kembali. Senjata itu berhasil didapatkan oleh salah satu siswa dari akademi lainnya. Yah ada juga banyak korban dalam misi kali ini. Jadi banyak orang tidak bisa berbuat apa-apa karena selalu ada resiko di alam rahasia .

Siswa yang berhasil menemukan senjata itu dan berhasil membawa senjata itu langsung dibawa pergi oleh klan surgawi. Meninggalkan banyak misteri untuk banyak orang yang menunggu hasil seperti apa selanjutnya. Namun sayang sekali klan surgawi sangat pelit.

"Naruto menurutmu apa yang akan terjadi kepada siswa-siswi itu. Terutama siswa yang membawa senjata itu?" Tanya Gaara
"Aku tidak tahu. Bahkan jika aku tahu aku juga tidak akan pernah peduli. Itu bukan urusanku. Tapi yang aku tahu kehidupan siswa itu pasti akan sedikit bermasalah. Dia hanya alat dan pion untuk klan surgawi jadi jangan pedulikan itu."

"Apa yang Naruto katakan kemungkinan sangat benar. Entah itu berakhir menjadi pion atau alat . Yang mana keduanya sangat buruk sekali." Timpal Shikamaru dengan wajah yang setuju.
"Sungguh siswa yang malang" ucap Gaara .
"Gaara kamu harus sedikit lebih kejam. Dunia ini ada bukan untuk orang-orang yang lemah dan baik. Jadi jangan sampai lengah." Sahut Hinata sambil menatap Gaara dengan sedikit ketidaksetujuan.

Dunia kejam dari dahulu kala hingga saat ini atau bahkan hingga seterusnya. Atau mungkin dimasa depan bahaya akan menjadi lebih dan lebih mengerikan. Hinata telah di didik untuk menjadi penerus wanita yang hebat dan tidak lemah. Hanya ada satu tujuan yaitu agar klan Hyuga selalu tetap ada dan terus tetap berdiri dengan kokoh.

Semua orang menganggukkan kepalanya setuju. Mereka semua adalah generasi muda dan calon penerus dari keluarga besar dan berkuasa. Mereka dilarang untuk menjadi lemah karena musuh mungkin akan memanfaatkan kelemahan kita dan lalu membunuh kita. Yang bisa mereka lakukan adalah untuk menjadi penerus yang sempurna.

Gaara sebenarnya tahu bahkan dia juga sangat bersyukur bahwa teman-temannya masih sangat peduli dengan dirinya sehingga mereka akan mengingatkannya tentang kekejaman dunia ini. Tapi keluarganya adalah klan yang relatif damai dan tidak banyak perselisihan antara klan dan lainnya.

Dia tumbuh dengan baik sehingga dia terkadang masih sedikit ragu dalam mengambil keputusan. Tapi semenjak Dia bertemu dengan Naruto dia telah banyak belajar dan telah banyak menyesuaikan diri dengan cara hidup yang baru. Naruto mengajarkannya banyak hal yang tidak pernah keluarganya ajarkan.

Dari Naruto dia bisa menjadi seperti saat ini.
"Terimakasih. Tapi aku hanya sedikit merasa kasihan tapi hanya sebatas itu saja. Jadi jangan khawatir aku bukan orang bodoh. "
"Bagus jika kamu mengerti. Hampir saja aku akan memberimu pelajaran lagi." Ucap Naruto dengan seringainya.

"Jangan ajarkan aku lagi. Pengajaran mu sangat mengerikan. Aku tidak ingin salah satu tubuhku patah akibat ulahmu." Sahut Gaara dengan sebal.
Itu karena setiap kali Gaara di beri pelajaran oleh Naruto Naruto tidak akan pernah berbelas kasih.

Tubuhnya sering sakit ketika melawan Naruto . Jadi dia lebih baik menjauh dari bencana ini.
"Oh ayolah Gaara Chan . Itu hanya latihan kecil dan kamu sudah mengeluh begitu besar. Jika tidak seperti itu kamu tidak akan menjadi lebih kuat oke." Keluh Naruto dengan sedih tapi tidak ada perubahan di wajahnya yang dingin .

"Tidak terimakasih. Jika aku bisa memilih aku akan memilih untuk berlatih dengan Hinata Chan atau Ino atau bahkan dengan guru iruka pun tidak akan masalah." Balas Gaara tanpa ampun.
"Ah hatiku sangat sakit. Kiba sudah kabur dari pelatihanku dan sekarang kamu . Aku sendirian." Ucap Naruto dengan wajah datarnya.

"Tenang masih ada aku naru Chan." Sahut Sasuke yang sudah berada di samping Naruto.
"Bisakah kamu minggir. Apakah kamu itu lintah? Menempel terus." Sebal Naruto dan menatap Sasuke dengan tajam.
"Naru Chan jika kamu butuh teman bertarung datanglah padaku saja. Lagi pula kamu butuh lawan yang seimbang bukan?" Jawab Sasuke tanpa memperdulikan wajah sebal Naruto. Wajah sebal Naruto sangat imut. Intinya apapun yang berhubungan dengan Naruto sangatlah imut, manis, lucu, cantik dan sempurna.

"Cih mulut yang manis." Sinis Neji  yang mendapat tatapan maut dari adiknya.
"Ah ah aku tahu aku tahu. Jangan tatap kakakmu seperti itu Hinata Chan ." Balas Neji dengan ngeri.
"Kakak aku lebih suka jika mulutmu itu tertutup." Ucap Hinata
" Pfffff hahahaha" semua orang tertawa.

Setelah keluar dari alam rahasia semua orang segera kembali ke hotel tempat mereka menginap selama ini. Ketika sampai di penginapan mereka segera berkumpul bersama dengan guru iruka.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya iruka yang tidak ada di tempat pada saat itu.
"Semua berjalan lancar. Dan senjata itu adalah sebuah pedang suci. Seharusnya itu peninggalan dari dewa malaikat. Aura pedang itu sangat busuk aku tidak suka itu." Jawab Naruto

Mendengar ini semua menatap ke arah Naruto.
"Naru Chan kenapa kamu bisa mengatakan hal seperti itu. Aku bahkan tidak merasakan hal yang menjijikan dari aura pedang itu." Ucap sakura
"Benar. Aura pedang itu bahkan sangat kaya akan cahaya suci. Kenapa bisa busuk?" Tambah Ino
"Meski kekuatan dari pedang itu begitu kuat tapi aura suci itu telah tercemar oleh kekuatan jahat. Seharusnya orang yang mengendalikan pedang itu pasti tidak akan menjadi orang yang baik." Jawab Naruto

"Sial. Apa yang akan dilakukan oleh klan surgawi dengan pedang itu?" Ucap Shikamaru
"Aku tidak tahu untuk apa. Tapi firasatku mengatakan akan ada perang besar yang akan terjadi cepat atau lambat." Jawab Naruto

"Jika memang perang akan terjadi. Kita harus segera kembali ke akademi dan mulai mempersiapkan diri. Bahkan jika itu salah lebih baik jika sudah berjaga-jaga." Ucap Sasuke yang sendari diam. Bukannya dia tidak ingin mengobrol tapi dia hanya menunggu narutonya untuk selesai mengutarakan apa yang ingin dia katakan.

"Karena semua setuju kita akan kembali dalam 2 hari lagi. Dan sekarang katakan padaku apakah kalian semua berhasil dalam menerobos ke ranah yang baru?" Tanya iruka dengan antisipasi.
"Aku berhasil naik dua tahap." Jawab Neji
"Aku tiga terobosan." Ucap Hinata
"Aku hanya satu terobosan ah sedih sekali." Ucap Ino
"Bukan masalah besar Ino. Pasti akan ada waktu lainnya." Hibur sakura.
"Aku menerobos 4 tahapan." Ucap sakura
"Wow..." Seru semua orang kecuali Naruto dan Sasuke .

"Aku 3 terobosan" jawab Shikamaru
"Aku 2 tahap" jawab gaara
"Aku 10 terobosan" ucap Sasuke dengan enteng.
"Sial ah sial. Sasuke kamu licik" ucap Neji dengan sebal.
"Naru kamu berapa tahap?" Tanya Gaara
"Aku sedikit hanya 19 terobosan." Jawab Naruto cuek
"Ah ah aku akan gila. Tidak bisakah kalian menjadi anak yang pendiam. Aku mati iri " ucap Neji dengan sebal. Bukan karena cemburu atau iri hanya melihat terobosan temannya begitu banyak sangat menusuk mata.

Semua orang bahkan guru iruka menatap Naruto seperti monster.
"Naru Chan aku tahu kamu pasti yang terbaik." Puji Sasuke dengan mata yang menggoda dan matanya sama sekali tidak menyembunyikan keinginannya yang eksklusif terhadap Naruto. Sedangkan Naruto hanya mengabaikan Sasuke dengan dengusan dingin. Pria mesum jangan dibalas bisa-bisa akan menjadi masalah yang lebih rumit lagi. Ck...

Next.. (┛◉Д◉)┛彡┻━┻

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tubuh Putri Jiwa Militer (slow Up) Where stories live. Discover now