02. Eh?.. Kami Jalan² 'Doang' Kan?.

394 32 0
                                    

WARNING!!⚠️
- kata kata kasar
- karakter hanya milik Mineyuki Kaneshiro dan Yusuke Nomura.
- gambar di ambil dari pinterest.
- typo bertebaran

Jangan lupa vote dan komen!!

!!Happy reading!!

.
..
...


Rin memandangi dirinya di depan cermin, ia menggunakan baju turtle neck hitam miliknya, dipadukan dengan overcoat biru tua dan celana jeans hitamnya. Ia menata rambut nya sebagus mungkin, menggunakan sedikit lipbalm agar bibirnya tidak kering, lalu ia mengenakan sepatu casual putih. Ia memandangi dirinya di cermin, dan sedikit tersenyum 'udah cakep, sekarang saatnya jemput sang ratu' batin rin.

Rin berjalan ke lantai satu, ia melihat diruang tengah ada sang Abang yang sedang menonton film bersama pacarnya, Abang Rin, itoshi sae, melihat sang adik yang sangat rapi dengan tatapan bingung.

"Lo mau kemana dek?" Tanya sae. "Jemput pujaan hati gw, mau ngedate" jawab Rin bangga, sae hanya melihat adiknya dengan tatapan malas, "Halah masih kecil udah nge date aja. Btw sama chira kan? Jangan sampe Lo selingkuh ye" ucap sae mengingatkan. "Iyalah sama chira, gw bukan buaya ya, gw setia sama chira, gak kayak pacar Lo, buaya" ucap Rin meroasting sang calon Kaka ipar. "Heh, ngatain gw lu hah?" Ucap shidou tak terima di roasting.

"Eh, merasa ya? Aduh gw gak maksud" ucap Rin dengan nada yang menjengkelkan, Rin dengan segera pergi dari ruangan, shidou yang sudah terpancing emosi nya pun mengambil sandalnya untuk ia lempar pada Rin, namun sayang Rin sudah meninggalkan ruangan itu.
.
.
Rin berjalan menuju bagasi dan tak lupa mengambil kunci mobilnya, ia menaiki mobil Lamborghini Aventador miliknya. Lalu berkendara menuju rumah sang pemilik hati dengan kecepatan tinggi agar sang ratu tak menunggu lama.

Kurang dari 10 menit Rin sudah sampai di depan rumah sang pemilik hati, ia turun dari mobil, dn berjalan menuju pintu rumah, dan mengetoknya, "bachira, ini aku, Rin" ucap Rin santai.

Setelah Rin mengetok, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok bachira yang menggunakan baju kaos biru langit dipadukan dengan jaket putih, dan celana joger abu miliknya, serta bachira juga mengenakan sepatu sneakers hitam.

Bachira tersenyum cerah pada Rin. "Rin-chan!!" Ucap bachira dan memeluk Rin hangat, Rin memeluk balik bachira dengan lembut, "jadi kan jalannya" tanya Rin lembut, "jadi donggg" ucap bachira semangat.

Rin menggandeng tangan bachira dan berjalan menuju mobilnya. Rin mengendarai mobil itu menuju ke taman bermain, yensidland, yang cukup besar, disana banyak wahana permainan seru.

Rin sudah membeli tiketnya secara online jadi mereka berdua hanya tinggal masuk saja dan menikmati wahananya. Rin memarkirkan mobilnya di parkiran, lalu mereka berdua keluar dari mobil. Terlihat wajah bachira sangat sangat bahagia serta ceria.

"Rin-chan! Ayo cepat, aku sudah tak sabar" ucap bachira dengan wajah ceria, Rin tersenyum hangat, "iya iya, ayo" ucap Rin dan menggandeng tangan bachira.

Mereka memasuki area taman bermain, bachira terlihat sangat bersemangat. "Mau main apa dulu?" Tanya Rin dengan senyuman hangatnya. "Aku mau naik rollercoaster dulu!!" Jawab bachira bersemangat, Rin terdiam dengan jawaban bachira, ia kira bachira ingin bermain wahana yang ringan dulu untuk permulaan. "Gak mau main yang ringan ringan dulu kah? Masa langsung rollercoaster" tanya Rin memastikan.

"Ya gapapa lahhh,atau Rin gak mau ya?" Tanya bachira dengan Puppy eyes nya, Rin seketika terkena damage puppy eyes bachira yang imut, ia hampir saja mimisan, "oke oke, baiklah kita naik rollercoaster, oke" Rin langsung meng-iyakan permintaan bachira, karena tak sanggup menerima damage puppy eyes bachira.

"Yeyyy" bachira berteriak senang, ia menggandeng tangan Rin dan menarik Rin menuju wahana rollercoaster itu, Rin hanya bisa pasrah ditarik tarik oleh bachira.
.
.
.
Jam sudah menunjukan waktu 18.30, dan langit juga semakin menggelap, Rin dan bachira sudah dalam perjalanan pulang, namun mereka ingin makan malam terlebih dahulu.

Rin dan bachira memutuskan untuk makan di McDonald saja, drive thru.

"Kamu mau makan pesan apa?" Tanya Rin pada bachira, "terserah kamu aja deh, aku ngikut" jawab bachira, Rin mengangguk kecil, "mbak saya pesen..." Ucap Rin pada karyawan itu untuk memesan. Bachira sibuk bermain dengan ponselnya, serta menggumamkan beberapa lagu.

Mereka mengambil pesanan mereka, lalu pergi menuju taman kota, mereka berdua memutuskan untuk makan disana saja, sembari menikmati pemandangan langit malam yang indah.

Rin memarkirkan mobilnya di parkiran taman,lalu mereka berjalan kedalam taman untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Setelah 5 menit, mereka menemukan bangku taman yang lumayan nyaman.

"Disana aja kali ya?" ucap bachira, "disana aja deh, pemandangan nya juga bagus, langsung ke danau gitu view nya" jawab Rin. Mereka duduk di bangku taman itu, lalu membuka makanan mereka dari bungkusnya. "Eh tadi kayaknya aku udah pesen minum deh? Apa karyawan nya gak dengar?" Ucap Rin karena mendapati tak ada minuman di pesanan mereka. "Kayaknya mereka gak denger deh rin-chan" ucao bachira menanggapi.

"Yaudh kalau gitu aku beli minum dulu ya bentar" ucap Rin sembari berdiri "oke, oh ya sekalian nitip capuccino ya,aku tunggu disini, hati hati" jawab bachira sambil tersenyum. "Iya sebentar ya" ucap Rin berjalan mencari orang yang menjual minuman.

Sekitar 5 menit ia mencari akhirnya Rin menemukan orang yang menjual minuman diseberang taman, ia berjalan dengan santai, menyebrang dengan tenang. Ia membeli air mineral 2, dan juga ia membeli capuccino titipan bachira.

Rin menyebrang dengan tenang, ia mengenakan headset ditelinga nya, samar samar ia mendengar teriakkan bachira, dn didetik itu juga ia melihat bachira mendorong nya dari belakang.

'huh?' batin Rin bingung, di detik itu juga ia merasakan hantaman yang sangat menyakitkan, ia terbaring, ia membulatkan matanya menatap sang pujaan hati nya terbaring lemas dengan darah di sekujur tubuhnya. 'Huh? Apa ini? Bachira? Tidak ini tak mungkin.' batin Rin.

Rin berkedip tak percaya, namun di tepat setelah kedipan itu, ia menemukan bachira sedang makan di hadapannya dengan wajah ceria. 'huh? Apa apaan ini?' batin Rin tak percaya, bachira menatap Rin dengan bingung. "Hm? Rin-chan? Ada apa?" Tanya bachira penasaran.

"E-eh, gapapa.lanjut aja makannya" ucap Rin dengan senyuman hangat. Bachira hanya mengangguk kecil dan melanjutkan makannya, ia melihat ke sekeliling, ia masih berada di taman kota, suasana sangat damai dan ia tak merasakan sakit atau apapun di badannya.

Ia masih bingung namun ia hanya berpikir bahwa itu semua hanya halusinasi. "Rin-chan. Kenapa Rin-chan gak makan?" Tanya bachira, "eh gapapa, aku udah kenyang aja" jawab Rin seadanya. "Oo gitu. Rin-chan pulang yuk, udah malam nih, sama aku udah capek" ucap bachira pada Rin. "Eh iya, yok pulang, gak baik juga kalau lama lama di luar, nanti Lo masuk angin" jawab Rin, lalu mereka berdua berdiri dan berjalan pergi menuju parkiran mobil, tak lupa juga mereka membersihkan sisa sampah makanan mereka..
.
.
.
To be continued.

Thanks for reading this chapter guys!!
Jangan lupa vote dan komen yaa.

Love In Autumn. - BachirinOnde histórias criam vida. Descubra agora