09. Musim Dingin.

227 26 7
                                    

WARNING!!⚠️
- kata kata kasar
- karakter hanya milik Mineyuki Kaneshiro dan Yusuke Nomura.
- gambar di ambil dari pinterest.
- typo bertebaran.

Jangan lupa vote dan komen!!

!!Happy reading!!

.
..
...

Hari demi hari, Minggu demi Minggu telah terlewati begitu saja. Semuanya normal bagi Rin, tak terasa, musim dingin akan segera tiba, udara semakin dingin.

Hari ini, salju pertama turun, butiran butiran putih itu mulai menumpuk, hamparan putih terlihat dimana mana, ah ini cukup indah jika dipandang.

Rin memandangi hamparan putih dijalanan itu melalui jendela kamarnya, 'udah masuk musim dingin aja, cepet banget perasaan' pikirnya.

Rin beranjak dari kasurnya, ia segera mengenakan seragam sekolahnya sekaligus jaket hangat miliknya, ia memandangi dirinya sendiri di depan kaca, sudut matanya menangkap keberadaan sebuah syal berwarna merah muda, ia mengambil syal tersebut dan memakainya, ia tak ingat memiliki syall itu, namun ia cukup nyaman.

'ah, rin-chan menggunakan syall yang kuberikan, senangnya'

Sebuah suara berlalu begitu saja masuk kedalam telinganya, ia berbalik, dan melihat sekeliling kamarnya, tak ada seorang pun, ia hanya menghela nafas panjang, 'sudah yang ke5 kalinya untuk Minggu ini, apa aku perlu pergi kedokter?, Seperti ada yang aneh dengan kepala atau telinga ku' pikirnya, 'atau aku harus pergi ke orang pintar??, Mungkin ada hantu didalam kamar ku' batinnya sedikit merinding

Ia hanya terus berusaha untuk mengabaikan suara itu, ia sudah cukup sering mendengar suara suara seperti itu, namun iya masih bisa mengabaikannya.

Rin mengambil tas nya, dan segera turun ke lantai bawah, diruang makan, ia menemukan sae, abangnya, yang sedang makan sembari bermain ponsel, nampak seperti sedang chatingan dengan seseorang, Rin hanya mengabaikan itu, dan pergi kedapur, didapur ia menemukan nasi goreng yang masih hangat, ia langsung saja mengambil piring dan menyalin nasi goreng itu ke piringnya secukupnya.

Ia kembali berjalan ke ruang makan, dan duduk di meja makan, didepan abangnya, ia makan dengan tenang sesekali bermain ponsel.

Sae sedikit melirik adiknya, "syall punya siapa tu?, Kok gw gak pernah liat" ucap sae dengan nada bingung.

"Lupa, tapi tadi gw liat ada dilemari gw, jadi ya gw ambil aja, mana ada jahitan nama gw lagi diujung nya, jadi ya gw pikir udah pasti buat gw" jawab Rin seadanya.

Sae hanya mangut mangut meng-iyakan ucapan adiknya itu.

Setelah makanan nya habis, ia langsung beranjak menuju tempat cuci piring dan meletakan piring serta gelas miliknya disana, ia tak mencuci nya yahh, mungkin ia malas.

Ia kembali ke ruang makan, dan berpamitan dengan abangnya untuk berangkat sekolah.

"Bang gw berangkat dulu" ucap Rin dan hanya dibalas deheman singkat oleh sae.

Rin berjalan menuju pintu keluar, tak lupa sebelumnya ia menggunakan sepatunya, ia keluar dari rumah dan berjalan menuju garasi, dan mengeluarkan mobilnya.

Love In Autumn. - BachirinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang