12.Mencoba ikhlas.

165 18 5
                                    


WARNING!!⚠️
- kata kata kasar
- karakter hanya milik Mineyuki Kaneshiro dan Yusuke Nomura.
- gambar di ambil dari pinterest.
- typo bertebaran.

Jangan lupa vote dan komen!!

!!Happy reading!!

.
..
...

Tak terasa sudah 1 bulan lebih Rin di rawat di ruang sakit itu, Rin tak banyak bicara, Rin menjadi lebih pendiam dari pada dahulu.

Pintu kamar rawat itu dibuka dengan antusias oleh seseorang.

"Yoo calon adek ipar, Lo udah boleh pulang lohhh, pasti Lo seneng kan" ucap orang yang membuka pintu itu dengan semangat, shidou.

Kepala shidou langsung saja di pukul cukup kuat oleh orang dibelakangnya, yng tak lain adalah calon tunangan nya, sae.

"Goblok lu, anaknya masih sedih banget bego" ucap sae setelah memukul kepala shidou, dn shidou hanya mungut mungut menunduk.

Sae berjalan kedalam kamar inap Rin terlebih dahulu, lalu berdiri di samping ranjang tidur Rin, sae melihat adiknya yang sedang memandangi luar jendela dengan mata yang kosong.

Sae tak suka melihat adikny menjadi seperti ini, ia ikut sakit melihat tingkah sng adik.

"Rin, nanti sore lu udah boleh pulang, ntar di rumah Lu gak usah banyak gerak ya, lu istirahat aja oke, biar gw yang beresin barang barang lu" ucap sae lembut sembari mengelus pelan rambut gelap adik tercintanya.

Rin hanya mengangguk kecil, sebagai jawaban untuk sae. Sae menghela nafas melihat adiknya yang sangat putus asa, namun ia tak akan menyalahkan adiknya untuk hal itu, putus asa adalah hal wajar baginya, ini hanya masalah waktu sampai adiknya menerima kenyataan.

Sae beranjak dari sana lalu mulai membereskan barang barang Rin yang akan dibawa pulang.

Kini berganti shidou yang berdiri disamping ranjang Rin, shidou hanya berdiri sembari melihat lelaki kesayanganmya membereskan barang barang sang adik ipar.

Mata shidou berlalu menatap Rin, ia menatap Rin dengan tatapan sendu.

"Lo jngan terlalu terlarut larut dalam masalah ini, Lo harus belajar nge ikhlas kan ngab chira. Lo gak mau kan ngab chira jadi ikut sedih di atas sana karena ngeliat Lo yng sedih gini?, saran gw Lo jngan terlalut larut, ini cuman masalah waktu sampe Lo nge ikhlasin ngab chira." Ucap shidou menatap Rin sejenak lalu beralih menatap sang calon tunangan dengan senyuman.

Rin sedikit menatap shidou, ia hanya menatap, dn tak membantah sedikit pun.

'mungkin yng kecoak bilang ada benernya juga cuman gw butuh waktu buat nge ikhlas meguru'  batin Rin sedih.

Mata nya beralih dari shidou menatap luar jendela lagi, dan melamun kembali.
.
.
.

16.15 sore

Rin di gendong belakang oleh sang ayah, sebenarnya Rin bisa saja berlajam sendiri namun sang ayah tak tega membiarkan anaknya yng sedang sakit kelelahan karena jalan, jadi yah, Rin akhirnya digendong belakang oleh ayahnya.

Suasana di mobil bisa dibilang hening, shidou atau sae sudah berusaha untuk mencairkn suasana, namun sepertinya usaha mereka sia sia.

Love In Autumn. - BachirinWhere stories live. Discover now