14. Tujuan

45 16 2
                                    

14. Tujuan

Hari sudah pagi, fajar mulai menyongsong setinggi tombak. Para makhluk bersayap mulai kembali beraktivitas. Kali ini jauh lebih sibuk karena pesta dansa yang akan berlangsung siang nanti.

"Hai," sapa Aina Kaca pada Sameer yang baru bangun. Dia tersenyum melihat muka bantal cowok itu yang masih terlihat tampan.

"Hai," balas Sameer sembari mencium kening Aina Kaca.

"Kamu ganteng deh." Aina Kaca tiba-tiba berkata menirukan logat genit manusia jaman now.

Sameer terkekeh. "Kamu belajar dari mana itu?"

"Dari manusia sebelumnya," jawab Aina Kaca nyengir lebar. "Apa aku keren seperti tadi?"

"Sangat keren."

🌼🌼🌼

"Di mana Sameer?" tanya Ovie untuk yang ke sekian kali pada Gaayra.

"Ada, dia pasti bersama Aina Kaca," jawab Gaayra mulai geram. Sudah berkali-kali dia menjawab hal yang sama, tapi Ovie masih tak puas dengan jawabannya.

"Iya, gue tahu!" Ovie semakin kesal. "Di mana mereka?"

"Aku tidak tahu ke mana Aina Kaca membawanya!" Gaayra semakin kesal.

Ovie memandangnya lekat. Bukan tatapan biasa, melainkan tatapan penuh tuduhan. "Kalian berencana menculik kami dengan memisahkan kami, kan?"

Gaayra memutar bola mata malas. Bukan pertama kali dia dituduh sebagai penculik.

"Ya sudah, cari saja mereka sendiri!"

Sayap kuning Gaayra muncul, kepakan itu membawa tubuhnya terangkat dan terbang menjauh.

Ovie terus memandangnya takjub. Cowok itu harus mengakui kalau sayap Gaayra benar-benar indah.

"Kalau lo manusia, pasti udah gue trabas!" Ovie bermonolog.

🌼🌼🌼

Kelap-kelip cahaya bertaburan di antara banyak bunga yang menghiasi ruangan besar nan tinggi. Satu persatu peri mulai berterbangan masuk bersama pasangannya masing-masing.

J tampak berkeliling sebagai pengawas. Wajah juteknya membuat para peri waspada.

"Hai, J," sapa Hems yang baru saja terbang mendekat dengan senyum lebar khasnya. "Bagaimana penampilanku? Aku tampan, kan?"

J memandang Hems dari atas sampai bawah. Tak ada yang berbeda, penampilan Hems masih sama seperti biasanya.

"Luar biasa," jawab J ogah-ogahan. Dia segera mengepakkan sayapnya dan pergi menjauh.

Hems tersenyum bangga. "J, mari berdansa denganku!"

🌼🌼🌼

"Hei, bukankah hari ini ada pesta dansa?" Sameer bertanya dengan heran ketika Aina Kaca menarik tangannya menjauhi Fairy House.

"Pesta dansa itu tidak penting, aku akan menunjukkan sesuatu yang penting padamu," jawab Aina Kaca penuh antusias.

Sameer tampak cemas, dia terus menoleh ke belakang. Tepatnya ke Fairy House, selagi kakinya melangkah mengikuti Aina Kaca.

AINA KACA (The Light's Stone)Where stories live. Discover now