43. MTAL - Berselisih

2.3K 402 155
                                    

Haloo, gaes! Kali ini aku beneran update? Maaf, tadi bukannya prank kok, tapi aku kepencet. Sorry banget. Gapapa ya update malem? Tapi janji lapak rame?

AYO RAMAIKAN LAPAK DENGAN VOTE & COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA! KARENA VOTE & COMMENT KALIAN ITU SANGAT BERPENGARUH UNTUK RATING CERITA INI DITEMUI DI TIMELINE ORANG-ORANG YANG BELUM BACA MTAL!

Oke, happy reading dan maaf kalau misal masih ditemukan typo. Updatenya ngebut dan dengan badan yang pegel-pegel abis pengabdian jadi guru di SMP hehe.

Dipublish pada 15 Agustus 2023

°°°

Ana diam menatap tak menyangka Papanya. Tanpa berkata apapun lagi, Ana lalu melangkah pergi. Tapi belum terlampau jauh Ana menjauh, Pak Nasution mengejar dan secara mengejutkan menarik lengan Ana. Ana tersentak. Papanya menyeret dia ke kamar tamu.

"Pa! Papa kenapa lagi sih?! Pa!"

Pak Nasution tak menggubris teriakan Ana. Ia terus menyeret Ana sampai ke tujuan. Setiba Ana telah masuk di dalam kamar, Pak Nasution baru bersuara.

"Papa yakin kalo kamu tidur di kamar, kamu pasti bakal hidupin tv lagi dan nonton film itu. Jadi, malam ini kamu tidur di sini. Kalau sampai besok malam kamu coba-coba ngulang nonton film itu, kamu bakal tidur di kamar ini lagi. Begitu seterusnya. Kamu ngerti, Anastasya?!"

Ana tercengang menatap Papanya dengan pandangan nanar.

"Nggak! Ana gak ngerti sama pola pikir, Papa!"

"Terserah!" bentak Pak Nasution acuh.

Tak sampai di situ saja. Sebelum pergi, Pak Nasution juga mengambil ponsel Ana. Sempat terjadi tarik menarik diantara Ayah dan Anak itu, tapi akhirnya Pak Nasution berhasil merebut ponsel Ana.

"Pa! Jangan ambil hp Ana juga! Pa, balikin! Ana butuh hp Ana!" rengek Ana lirih hampir menangis, berusaha menggapai ponselnya tapi tak sampai. Pak Nasution menarik tinggi ponsel itu ke udara.

"Papa tahu kamu masih bisa nonton film tadi lewat hp! Hp kamu, Papa sita sampe besok!"

"Apaan sita-sita, Pa! Ana bukan Anak kecil lagi!"

"Selesai adzan subuh, hp kamu bakal Papa kembaliin dan kamu baru boleh keluar kamar." sela Pak Nasution sambil menunjuk Ana. Pertanda bahwa ucapannya tadi tidak main-main. "Selamat tidur, Anastasya!"

Setelah mengucap salam, Pak Nasution lantas mengunci pintu. Membuat Ana panik, langsung menggedor-gedor. Ana tidak berpikir sejauh itu, kalau Papanya sampai mengunci pintu. Pantas Papanya bilang dia bisa keluar setelah adzan subuh berkumandang. Ternyata ia tidak dapat keluar semaunya.

Tahu pintu tak akan dibuka meski digedor-gedor sekalipun, Ana akhirnya berhenti. Perlahan ia menjauh dari pintu dan duduk di tepi kasur. Ia menatap segala perabot yang tersedia di kamar tamu. Hanya ada Ac, kasur, meja nakas, lampu tidur, dan lemari berukuran sedang.

Ana menghela napas lesu. "Papa kenapa sih jahat banget? Perasaan dulu gak gitu. Dulu, Papa selalu senyum sama gue, sayang sama gue, lemah lembut. Sekarang Papa berubah kasar, suka marah, bentak-bentak. Sebenarnya gue salah apa sih, sampe Papa semarah itu? Setidaknya kasih tahu kek, letak salah gue di mana, dinasehati baik-baik, kan enak."

Bercerita tentang sikap Papanya dulu, Ana jadi sedih. Ana rindu Papanya yang baik. Mengingat kenangan itu, hati Ana terasa sesak. Kepala Ana kemudian tertunduk. Perempuan itu akhirnya menangis.

"Papa berubah. Ana rindu Papa Ana yang baik."

°°°

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

°°°

Bersambung...

Nah loh? Sudah satu tahun aja, tapi Ana belum ingat sama Om Pierre. Malah Ana sudah punya pacar. Penasaran sama next part? Makanya jangan lupa ramaikan lapak dengan VOTE & COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!

Btw program Kampus Mengajar aku susah jalan dua hari. Gaes, asli capek banget. Selain ngajar, disitu kami juga buat program seperti pojok baca dan tata perpustakaan. Nguras tenaga banget asli. Program yang saya jalani bukan satu tapi beda tiap minggu. Jadi mohon pengertiannya yaa, misal kedepannya MTAL lambat publish. Tapi kan sekarang update nya cepet gak sih? YA KAANN? Hehe, okelah! Lop yu 🍅❤.

❤Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Me, the Adjutant's Lover (Pindah ke Karyakarsa)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora