Takdir Kita [ 4 ]

119 102 17
                                    

Jangan lupa vote yaa!!

HAPPY READING
ع˖⁺ ☁⋆ ୭ 🕊.⋆。⋆ ༶ ⋆˙⊹☁♡🦋

"Iya, gue jahat karena gue benci lo, kehadiran lo bikin hidup gue ancur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iya, gue jahat karena gue benci lo, kehadiran lo bikin hidup gue ancur. Gue bahkan sampai putus sama cewek gue." ucapnya.

Hati aku benar-benar nyesek di sini setelah dengar ucapan Jaemin. Baru saja aku bertemu dengannya bahkan belum satu minggu tapi kenapa dia selalu bikin aku kesal. Aku benar-benar tidak tahu di mana kesalahanku, sampai dia benci dan bilang kalau aku sudah menghancurkan hidupnya.

"Kamu kalo gak mau nikah sama aku, mending kamu bilang sejujurnya sama orang tua kamu biar pernikahan kita gagal." tukasku.

Jaemin melirik judes ke arahku, lalu berdecak kasar. "Ck! Lo tau kan kalo mereka tuh maksa gue? Kalo gue bilang bisa berabe gue." ungkapnya.

"Ya udah sekali aja kamu jangan bikin hati aku sakit, kamu tuh jahat banget." ucapku.

"Memang aku bikin hidup kamu hancur, Na? Padahal aku ngerasa gak bikin masalah sama kamu." sambungku dengan bibir yang gemetar.

"Gak bikin masalah kata lo? Sejak lo ketemu gue juga udah bikin banyak masalah anjir,"

"Gue gak habis pikir kalo lo udah jadi istri gue nanti, bisa-bisa gue mati kaku karena sikap lo." cemooh Jaemin.

Setetes air mata berhasil turun diwajahku. Kepalaku menunduk yang membuat sedikit air mata jatuh ke baju yang aku pakai. Aku hembuskan napas panjang, lalu ku usap air mata dengan kasar.

Jaemin menatapku acuh. "Gak usah nangis, dasar cengeng!" sergahnya.

"Aku mau turun aja." ucapku dengan suara yang serak.

"Dasar lo ya? Udah deket gini sama butiknya terus lo minta turun dengan asal gitu? Lo itu-"

"Diem bisa gak? Berisik!" balasku kesal.

Jaemin yang mendengar ucapanku langsung terdiam. Dia mencepatkan laju mobilnya sampai aku terkejut karena dia menancap gas secara tiba-tiba.

"Bangsat." gumamnya.

"Astagfirullah." lirihku, aku dengar ucapan Jaemin yang kasar tadi.

Tidak lama, kita sampai di tempat bernama The Wedding Boutique. Aku turun dari mobil terlebih dahulu, sementara Jaemin sedang memakirkan mobilnya.

Ketika aku sedang menunggu Jaemin yang agak lama karena tempat parkirannya ramai, seseorang menghampiriku.

"Nara, kamu ngapain di sini?" tanya Jeno yang penasaran. Dia tampak menenteng banyak tas yang entah isinya apa.

"Kamu ngapain di sini?" bukannya menjawab aku malah bertanya padanya.

"Ini kan butik mama aku, terus aku disuruh nganter bahan-bahan baju yang baru dibeli mama ini." jelasnya seraya menunjukkan sekitar 3 tas yang dipegang.

Takdir Kita ; Jaemin (✔) Where stories live. Discover now