Takdir Kita [ 6 ]

106 87 2
                                    

Vote vote vote~~

HAPPY READING
ع˖⁺ ☁⋆ ୭ 🕊.⋆。⋆ ༶ ⋆˙⊹☁♡🦋

Keesokan harinya, aku dan Jaemin pergi ke Four Seasons Hotel Seoul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan harinya, aku dan Jaemin pergi ke Four Seasons Hotel Seoul. Iya, hotel untuk acara pernikahan kita nanti yang akan diadakan besok.

Seperti biasa Jaemin menjemputku. Setelah Jaemin izin ke ayah sama bunda buat bawa aku pergi, kita mulai menuju ke sana mengendarai mobil Jaemin pastinya.

"Na, nanti aku pulangnya sendirian aja ya." ucapku memecah keheningan di dalam mobil.

"Kenapa?" tanya Jaemin dengan cuek.

"Itu, aku mau ketemuan sama temen." jawabku.

Jaemin seketika menatap dingin ke arahku. "Oh... Jeno itu." ucapnya, lalu kembali fokus menyetir mobil.

"Bukan, cewek yang kemarin kita ketemu di depan butik." ujarku.

"Gue ikut." celetuk Jaemin.

Aku yang baru dengar ucapannya jelas aja kaget, tumben banget sih Jaemin mau ikut pergi sama aku. Biasanya kalo pergi sama aku aja dipaksa sama orang tuanya, kenapa kali ini dia sendiri yang minta ikut. Aneh kelakuan Jaemin dari kemarin.

"Tapi barangkali dia mau ngomong sesuatu sama aku, Na." tolakku.

"Iya, gak apa-apalah. Emangnya kenapa? Lo kan calon istri gue nih, ya seharusnya apapun masalah lo sama temen lo ya gue harus tau. Gak ada rahasia-rahasiaan." tegurnya.

"Privacy, Na." sahutku.

Jaemin cuman dengerin ucapan aku, dia jadi diam aja. Apa aku salah ya? Memang bener sih kalo mau jadi suami istri harus saling terbuka jangan rahasia-rahasia begini.

"Hm, ya udah deh kamu nanti ikut pergi." ucapku.

"Nah gitu dong." sahut Jaemin sambil smirk.

"Oh ya, Na. Kamu kok berubah sih? Biasanya kamu marah-marah gak jelas ke aku." ucapku.

Gak disangka Jaemin cuman ketawa pas dengar ucapanku. "Iya maaf, gue selalu marah-marah ke lo,"

"Maafin gak?"

Aku tersenyum lebar, kutatap matanya yang indah itu. "Iya, aku maafin."

"Aku jadi seneng kalo kamu baik gini, Na." sambungku.

Jaemin gak jawab ucapanku, dia malah nyengir kuda.

Jujur aja, kalo Jaemin baik begini aku suka deh. Iyalah, biasanya kan ngeselin. Dia udah mau ngobrol sama aku, bahkan sering senyum ke aku. Apa Jaemin udah bisa nerima aku ya? Entahlah kita lihat nanti ke depannya gimana. Bisa-bisa aja dia berubah lagi sikapnya ke aku.

Gak lama, kita sampai di hotel mewah itu alias hotel bintang 5 di Seoul ini. Aku sama Jaemin keluar dari mobil, lalu jalan masuk ke dalam hotel tersebut setelah disambut ramah oleh pak satpam di depan pintu.

Takdir Kita ; Jaemin (✔) Where stories live. Discover now